di penghujung sajak

932 134 21
                                    

ada matahari yang melampaui batas datang padaku
bakatnya menyombongkan diri
si baskara angkuh di parade fantasi
ditingkahi budi terampil yang unik

debur memar luka di bilik jantung menggema liar
dalam ceruk, sulur-sulur duri mulai mengikat di pusat hati
tali memali melantangkan igauan dawai,
“duka ini akan dipelihara sampai mati atau dipelihara untuk mati?”

kemudian aku diajaknya berkelana
memungut remah-remah puisi di penjuru bentala
tak sadar bila sudah bejalan sejauh ini
serta jejak yang tercetak sudah sepanjang ini

selama penjelajahan pengetahuanku tentang rasa kembali diuji
serangkai harapan mulai dirajut kembali
naluri menilam warna emas bestari
jadikan masai pilar-pilar jiwa tertuang dalam syair

bentuk akhirnya memenuhi diri dengan degup tak beraturan
cawan yang tersekat pecah oleh debar jantung
dilanda lara yang bermutasi jadi kasih
coba memaknai, jawabannya tetap sama

haechan bumi matahari, sudah waktunya namamu muncul dilembar terakhir sajakku.







perangai selaksa si matahari, selesai.











 










“bagaimana anggapanmu tentang kisah kita?”








akhirnya tamat, hampir setahun aku garap cerita ini yaampun makasih banyak buat yang sudah nunggu cerita ini dari awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

akhirnya tamat, hampir setahun aku garap cerita ini yaampun makasih banyak buat yang sudah nunggu cerita ini dari awal. aku enggak tau harus berkata apa lagi, tapi sekali lagi terimakasih banyak buat kalian yang sudah mensuport cerita ini ♥

tunggu bagian jagad raya lainnya ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

perangai selaksa si matahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang