09. Capung

1.8K 224 9
                                    



Minggu pagi yang teramat tenang, berubah mencekam saat Yoora yang tengah asik menggambar tiba-tiba berteriak sambil menunjuk kearah gorden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minggu pagi yang teramat tenang, berubah mencekam saat Yoora yang tengah asik menggambar tiba-tiba berteriak sambil menunjuk kearah gorden.

   "Mama! Ada serangga!" Hanbin yang semula lagi goleran di karpet bulu sambil main sama Hyunbi langsung naik keatas sofa. Entah apa keuntungannya. Serangga bersayap gak akan menganggap diatas sofa adalah tempat yang tidak dapat ia gapai. Kalau mau nemplok ke Hanbin mah, kecil baginya. Jadi itu bukan tindakan menyelamatkan diri yang cukup efektif.

Lisa maju kearah gorden yang ditunjuk sama si sulung sambil bawa sapu. Jaga-jaga kalau yang Yoora liat itu justru kecoa. Apapun asal jangan tuh binatang. Lisa gak berani juga soalnya. Lisa pukul-pukul pelan gordennya. Seekor serangga terbang dan nemplok disisi lain gorden. Lisa mulai bisa tenang, soalnya itu capung bukan kecoa.

Yoora lompat-lompat girang, "Mama tangkap! Kata temen Yoora capung bisa bikin kita gak ngompol lagi. Hyunbi kan masih suka ngompol tuh!" Lisa menoleh kearah Yoora. Yaiyalah, namanya anak bayi yah masih ngompol lah. Emangnya Hyunbi udah bisa jalan sendiri ke kamar mandi?

   "Mama bakal ambil tapi bukan buat Hyunbi tapi buat kakak." Yoora memberengut tak terima, "Yoora mah udah gak ngompol mama, itu mah cuma karena Yoora kebanyakan minum aja." Lisa cuma memutar bola matanya jengah. Lisa tetap berniat nangkap tuh capung, meski putrinya tetap berdalih.

Diatas sofa Hanbin makin panik, "Lis! Jangan ditangkep, bunuh aja bunuh!" titahnya.

   "Jangan mama, nanti bisa dipenjara." Lisa terkekeh pelan mendengarnya. Sejak kapan bunuh capung bisa bikin masuk penjara?

Lisa berjalan perlahan, dan mulai menangkap capungnya dengan menghimpit sepasang sayapnya  diantara jari telunjuk dan ibu jarinya. Tujuan utama Lisa berubah saat ngeliat Hanbin yang keringet dingin makin berdiri diujung sofa sambil ngelindungin diri pakai bantal sofa. Malu dong sama absnya.

   "Bin sini! Gak gigit tau!" Yoora narik-narik ujung baju sang mama, dia juga mau lihat capungnya lebih dekat, "Iyah papa, Kalau Yoora liat-liat juga gak ada giginya. Gak bakalan ngegigit, pasti dia juga makannya bubur kaya omahnya paman June." sekarepnya pemahaman putrinya ajalah. Capung mana coba yang makannya bubur? Yoora doangan emang yang fikirannya sampai kesitu.

   "Tau nih papa! Yoora aja kan berani yah?" Gadis kecil berponi itu ngangguk-ngangguk. Hanbin lambai-lambai menolak Lisa agar tak mendekat. Jangan panggil Lisa kalau nurutin aja kemauannya Hanbin. Istrinya itu malah lompat keatas sofa, sambil nyodor-nyodorin capung ditangannya kearah Hanbin.

   "LISA! GAK LUCU SUMPAH! BUANG!"

   "Ini lucu tau sayang! Mau kenalan katanya!"

Yoora yang duduk disamping Hyunbi asik ketawa ngeliat kedua orang tuanya, keduanya berperan sebagai cheers yang nyemangatin mamanya untuk nistain papanya.

    "Mama! Semangat! Semangat!"

     "Yoora, kamu ko tega sih sama papa---IIH! LISA SUMPAH GUE GELI! JAUHIN DARI GUE! MAMA! LISANYA NIH!" Lisa ngakak sejadi-jadinya. Sekarang dia tau, bukan cuma Bobby aja yang anak mami tapi suaminya yang satu ini juga termasuk kedalamnya. Pepatah soal jangan menilai buku dari covernya memang benar adanya. Tampilannya sama-sama serem dan fakboi banget tapi gak taunya anak mami.

Lisa terus berusaha ngegodain Hanbin yang benar-benar udah memucat saking takutnya. Lagi asik nyodorin capungnya tiba-tiba Lisa oleng gara-gara kakinya sakit karena gak sengaja nginjek remote televisi yang di taruh Hanbin diatas sofa.

   "Eh! Eh! Aduh!" Lisa jatuh tepat diatas badan Hanbin. Capungnya udah terlepas begitu aja. Lisa ngelus-ngelus jidatnya, tadi kebentur sama rahang Hanbin. Bisa-bisa benjol ini dia.

  "Tuh kan! Kualat ini ngerjain suaminya." Lisa cemberut sambil ngelus-ngelus jidatnya. Masih sakit. Hanbin yang melihat langsung gantiin tangan sang istri untuk ngelus jidatnya, "Sakit kan? Jangan macem-macem sama suami makannya. Masih sakit?" poninya bergerak seiring dengan anggukannya. Hanbin menyibak poni sang istri dan mengecup keningnya, diam sejenak lalu mengecup singkat bibir sang istri. Lisa membulatkan pupilnya, mengingat sesuatu. Perlahan kepala Lisa menoleh kearah dimana dua anaknya tadi sedang duduk.

Yoora menampilkan deretan gigi putihnya dengan satu tangannya digunakan untuk menutupi mata Hyunbi, "Tenang mama, Hyunbi kan masih kecil. Yoora sudah memastikan dia takan melihat apa-apa. Lanjutkan saja, tidak apa-apa."

Tapi kan kamu tuh juga masih kecil Yoora. Rasanya Lisa pengen ngejambak Hanbin yang suka main nyosor aja.














******

Poor mata yoora yang tak lagi syuci

Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar

HANBIN'S FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang