Hijrah Cinta

2

"Rara"panggil mamahnya.

"Apah mah"

"Sini mamah mau ngomong"

"Ra kamu udah lama nga kerja, cari kerja lagi apa jagan di rumah bae"

"Iya nanti mah,udah ah mau tidur ngantuk"jawab rara dan dia langsung pergi kekamarnya.

"Rara orang gomong dengerin bukan di tinggal pergi" panggil mamahnya.

"Apaan lagi mah rara gantuk cape"

"Cape gawe apa dari tadi tidur mulu juga"jawab mamahnya,tapi rara tidak ingin mendengarkan dan tiba tiba ajah kakaknya dateng.

"Ada apa si mah,marah marah mulu nanti darah tinggi"jawab anisa kakaknya rara.

"Adek kamu susah banget di bilangin"jawab mamahnya.

"Yaudah nanti aku bilang ke dia ya mah"anisa pun langsung bangkit dari kursi dan menuju kamar rara.

"Rara"kakanya pun ketuk ketuk pintunya.

"Iya kak masuk"sahut rara.

"Ra kamu jangan gitu dong sama mamab sendiri"jawab kakanya.

"Kenapa si gw di sama samain sama lo kak"tanya rara.

"Kan kamu adik kakak,gimana si"

"Iya gw tau lo kakak gw tapi kenapa gw selalu di beda beda in, cape gw"jawab rara sambil marah marah.

"Ya udah kamu turutin permintaan mamah,kamu kerja ka yaudah apa salahnya"jawab kakaknya.

"Iya gw tau emang katanya gampang nyari pekerjaan "jawab rara.

"Insyaallah kamu ketemu sama pekerjaan kamu,yaudah atuh kakak mau ke bawah"kakaknya pun turun ke bawah.

"Selamat pagi"jawab rara.

"Pagi hayu makan,nis panggilin ade kamu suruh makan"perintah mamah.

"Iya mah"nisa pun langsung menuju kekamar rara.

"Rara"panggil nisa.

"Iya ada apa masih ngantuk jangan di ganggu"jawab rara.

"Makan dulu dek"sahut kakaknya.

"Hm,nanti ajah orang masih ngantuk"jawab rara ketus.

"Ouh ya udah"kakaknya pun langsung balik ke meja makan.

"Mana rara nya"tanya ayahnya.

"Masih tidur yah"

"Ouh yaudah atuh kita duluan ajah"

"Gue mau jalan jalan ah"rara pun siap siap dan segera jalan tetapi di perjalanan,rara nga segaja ketemu seorang laki laki yang nga segaja dia tabrak

Bruuk

"Eh maaf mas kalo jalan hati hati dong"jawab rara.

"Hai mba bukan mba yang nabrak.saya ko mba yang marah"
"lah seterah gue dong,ehh jangan panggil gue mba ya,gue bukan mba lo."jawab ra
ra ketus.

"Ouh kenalkan nama saya bima nama mba siapa"

"Kepo udah ah mau balik,bay"

"Tunggu mba, mba kalo bisa pakai anya jangan kaya gitu,nanti di benci allah di larang sama agama "

"Seterah gue dongpake baju kaya gimana bokap nyokap gue ajah nga perduli,dan lo jangan sok sok an bawa bawa agama dan tuhan,emang lo tuhan"jawab rara.

"Astafirullah mba jangan kaya gitu nga boleh ngejelekin islam kena karma nNti.

"Alah bacot lo"jawab rara dan langsung pergi dari hadapan bima.

"Astafirullah "batin bima.

"Udah ah mending pulang ajah."bima pun pulang menaiki motornya.

Rara pun pulang ke rumahnya dan temannya pun datang.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam ochi silahkan masuk"ajak rara.

"Baiklah,"

"Ochi gimana kabarnya"tanya rara.

"Alhamdulilah baik,kamu"

"Ouh gue baik ko"

"Ra kapan kamu berhijrah,inget lho dunia nga akan lama "

"Tenang gue mah masuk syurga"jawab rara meyakinkan.

"Astafirullah ra,kalo kamu mau masuk syurga kamu tutup auratmu"

"Alah tau apa lo tentang syurga,"

"Allah baik,allah masih kasih kita kesempatan hidup "

"Kata lo tuhan baik ahh,baik dari mana kalo tuhan baik kenapa kasih gue menderita kaya gini,tuhan jahat sama gue ochi"jawab rara sambil marah.

"Astafirullah istifar ra,kamu nga boleh ngomong kaya gitu,inget allah yang kasih kita nafas,kasih kekuatan kamu nga boleh ngomong kaya gitu,allah baik ra hanya kita nya aja yang kurang deket sama allah"jawab ochi.

"Jangan sok suci lo,bangsat"

"Astafirullah ra inget dunia nga akan lama,allah akan mengambil dunia ini dalam sekejab"jawab ochi yang duduk di samping rara.

"Bacot lo pergi sono gue nga butuh temen yang sok suci kaya lo"

"Astafirullah,semoga secepatnya di kasih hidayah"batin ochi sambil ngusap dadanya.

"Kenapa lo,sono pergii"usir rara.

"Baiklah aku pergi,assalamualaikum"ochi pun pun pergi.

"Walaikumsalam,kalo tuhan baik kenapa tuhan biarin gue di perkosa sama orang,tuhan jahat,"batin rara.

"

.Apapun yang terjadi dalam hidup ini jangan pernah salahkan Tuhan, karena Tuhan tidak pernah salah
🍃
Cikarang.