4

15 2 3
                                    

"Ka nisaaa"panggil rara.

"Apaan si de teriak teriak bae"jawab kakaknya sambil nyamperin rara yang lagi di meja makan.

"Gue laper nga ada makanan pisan,apa mamah mana si"jawab rara sambil mengang perutnya.

"Ya udah cari makan di luar ajah,mamah belom pulang"jawab nisa kakaknya.

"Hmm,yaudah"rara pun pergi keluar buat beli makan tapi kakaknya manggilin.

"Ra,sebentar"

"Hmm apaan kak"rara pun membalik badannya.

"Besok pagi kamu kerja "jawab nisa gak percaya.

"Iya kak kakak nga percaya"jawab rara.

"Eh,percaya ko yaudah sono"rara pun pergi.

Pagi hari.

"Rara,bangun udah siang katanya kerja"kakaknya sambil ketok ketok pintu kamar rara,rara pun keluar dari kamar.

"Hm,gue udah bangun,udah ahh gue mau berangkat"rara pun langsung berangkat kerja.

"Kamu nga makan dulu ra"panggil ayahnya.

"Nga yah,rara langsung pegi"rara pun pergi.

"Tuh kan mas kelakuan anakmu dia belum bisa nerima saya"jawab mamahnya yang sedang duduk di meja makan.

"Tenang mah,nanti juga dia bakal menerima kamu ko"penjelasan ayahnya membuat mamahnya lebih tenang.

"Dih si rara kelakuannya semakin hari semakin parah"omongan tetangga yang lagi belanja sayuran.

"Apa lo ngomongin gue,"jawab rara ketus.

"Gak sopan banget ra,jadi orang harus sopan dong sama yang tua."jawab tukang sayur,tatpi rara tidak mendengarkan dia malah langsung ngelonong.

"Permisi"

"Ouh iya ra silahkan masuk selamat berkerja di sini ya semoga betah"jawab mba amel.

"Iya makasih"rara pun mulai kerja.

"Yaudah atuh mah ayah mau kerja"ayahnya pun pergi kerja.

"Iya yah hati hati di jalan"ayahnya pun menaiki mobilnya.

"Tasya kamu kuliah jam berapa,"tanya mamahnya yang sedang makan.

"Aku kelas siang mah"jawab natayla.

"Ouh yaudah jagain adik kamu dulu ya,mamah ada urusan sebentar"jawab mamahnya.

"Iya mah"setelah makan natasya pun pergi kekamarnya.

"Rara bantu saya layanin pelangan ya,tolong kasih makanan itu ke meja yang pojok sebelah kanan.

"Ouh iya,"rara pun mengahisi makanan itu tetapi wanita itu seperti mamah kandungnya ,ternyata bener dia adalah mamahnya.

"Ni bu makanannya.

"Iy makasih"jawab ibu itu.

"Mamah"pangil rara

"Rara,kamu kerja disini "jawab mamahnya kaget,rara pun langsung meluk mamahnya.

"Mamah rara kangen mamah,mah rara ikut mamah ya"rara pun menangis.

"Kamu kenapa ra,apa ibu tirimu jahat sama kamu"

"Sampe kapan pun aku nga mau menerima dia mah,aku sayangnya sama mamah kandungku sendiri.

"Iya sayang mamah gerti ko perasaan kamu,mamah janji bakal ambil kamu ko dari ayah kamu."jawab mamahnya.

"Janji ya mah yaudah aku balik kerja lagi"rara pun lepas pelukan mamahnya.

"Kamu kenapa ra,siapa wanita itu"tanya pelayan itu.

"Dia mamah saya"

"Ouh yaudah kerja lagi ya"rara pun berkerja lagi.

"Gimana ya kalo si rara nyariin mamah"batin nisa.

"Kamu kenapa nis ngelamun aja"pangil suaminya.

"Aku nga apa apa mas,aku cuma hawatir sama rara aja"penjelasan nisa.

"Emang kenapa biarin ajah dia nyariin mamahnya,kali ajah rara bisa berubah jadi orang yang sebelumnya"penjelasan suaminya.

"Hmm,nisa juga nga tau mamah tinggal di mana sekarang mas"

"Udah nanti kita cari sama sama"penjelasan suaminya.

"Baik mas.

"Rara sini sebentar"panggil mamah kandungnya.

"Iya mah"rara pun nyamperin mamahnya.

"Kalo kamu mau main ke rumah mamah gapapa ko,tapi jangan ada yang tau ya."jawab mamahnya sambil memberi sebuah kertas.

"Iya mah kapan kapan aku main ke rumah mamah"rara pun memeluk mamahnya.

"Yaudah atuh mamah duluan ya"mamahnya pun melepaskan pelukannya dan pergi.mamahnya pun menaiki mobil.

"Mamah nya nyamka ra kamu berubah kamu kaya bukan rara yang namah kenal."batin mamahnya sambil mengendarai mobil.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang