Biarkan seperti ini

798 29 2
                                    

Lutfi pun tertawa,melihat tingkah istrinya yang ketakutan.

"hahahaha. Tenang aja tan, mas ngga bakalan ngelakuin itu, lagian kan kamu masih sekolah" ucap lutfi tertawa dan membuat tania tersenyum malu...

Keesokan harinya

Seperti biasa, tania pergi ke sekolah dengan lutfi...setelah sampai di sekolah, tania berjalan menuju kelasnya.

........

Bel pulang pun berbunyi.

Teman² tania sudah pulang, sementara tania masih menunggu lutfi. Tidak lama lutfi menghampiri tania.

"tan, mas masih ada rapat kamu mau nunggu apa pulang duluan?" tanya lutfi yang masih setia duduk di samping tania.

'masih rapat'-batin tania.

"yaudah mas aku pulang duluan aja.Assalamu'alaikum mas" ucap tania sambil mencium punggung tangan lutfi.

"iya hati² tan" ucap lutfi.lalu lutfi kembali ke ruang rapatnya.sedangkan tania pulang menggunakan taksi.

Di pertengahan jalan,tiba² taksi yang ditumpangi tania mogok.

"kenapa pak" tanya tania pada supir taksi.

"ini mba mobilnya mogok" ucap supir taksi tersebut.

"emm... Yasudah saya turun disini saja pak." ucap tania lalu memberikan uang pada supir taxi tersebut.

"terimaksaih mba" ucap suptax tersebut.

Tania berjalan menyusuri trotoar.
Cuaca yang mendung membuat tania semakin khawatir. Hujan pun turun membasahi bumi.

Tania yang sudah kehujanan, akhirnya dia mendapatkan taxi dan pulang ke rumahnya dalam keadaan lepek. Bibir tania terlihat pucat, tania memasuki rumahnya dan langsung ke kamar.

Tania masuk ke kamar dan mengganti bajunya lalu tania tidur diatas katilnya menggunakan selimut yang tebal,karena dia merasa kedinginan.

Sorenya lutfi pulang memasuki rumahnya dan langsung mengganti baju nya dengan baju santai.

Lutfi berjalan menuju kamar tania.

Toktok tok..

"tania"panggil lutfi.tidak ada jawaban dari tania, lalu lutfi membuka pintu kamr tania yang tidak dikunci. Lutfi melihat tania yang tidur menggunakan selimut.

Lutfi pun menghampiri tania yang tidur diatas katilnya.

"tania"ucap lutfi sambil mengelus pucuk kepala tania. Tidak ada balasan dari tania, tetapi lutfi malah melihat tania yang menggigil.

Lutfi pun menyentuh dahi tania, dia merasakan panas di tubuh tania.
Lutfi yang merasa khawatir, dia bergegas ke bawah mengambil air hangat untuk mengompres tania.

*******

Jam sudah menunjukkan angka 20:00.
Lutfi yang terduduk di tepi tmpat tidur tania, dia merasakan ada yang memeluk pinggangnya. ternyata yang memeluknya adalah tania dengan mata masih tertutup.

Akhirnya lutfi membaringkan tubuhnya sambil memeluk tania.
Tania pun tertidur di atas dada bidang lutfi.

Tania pun tertidur di atas dada bidang lutfi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan paginya....

Tania terbangun dan suhu tubuhnya sudah menurun.tania kaget melihat lutfi yang sedang memeluknya.

"astagfirullah mas."ucap tania yang segera mengganti posisi tidurnya menjadi duduk, tetapi lutfi malah menarik tubuh tania kembali dalam pelukannya.

"biarkan seperti ini" ucap lutfi yang masih memejamkan matanya.tania pun menuruti perkataan lutfi dan kembali memeluk lutfi.

Berhubung sekarang adalah hari libur, tania yang masih setia memeluk suaminya itu, sampai siang mereka masih belum bangun.

Jam sudah menunjukkan angka 11:00.

Tania merasa ada yang meraba mukanya langsung membukakan matanya, ternyata pelakunya adalah suaminya.lutfi tersenyum dan di balas senyuman manis pula oleh tania.

"udah sembuh?"tanya lutfi dan dibalas anggukan oleh tania.

Lalu lutfi mencium kening tania, dia mencium kening tania lalu ke hidung.
Lutfi mendekatkan bibirnya ke bibir tania, dia berniat ingin mencium bibir tania yang mungil. Tetapi tania langsung menghentikan nya.

"aku mau mandi." ucap tania yang berlalu meninggalkan lutfi diatas katilnya.

Sementara lutfi hanya tersenyum melihat istrinya itu.

Bersambung....

Maaf yah aku up nya sedikit

Jangan lupa vote and comment.
Follow juga nimola_livie

Terimakasih sudah membacaaa
😊😊😊
💕💕💕💕💕💕💕

Guruku ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang