Ladybug P.O.V"Bye bye, little butterfly." Mataku mengikuti ke arah mana kupu-kupu kecil itu pergi. "MIRACULOUS LADYBUG!"
Kini semuanya kembali normal. Rena Rouge dan Carapace mendarat di sebelahku. Aku tersenyum pada mereka.
"Thank's for helping me, guys."
Rena dan Carapace segera melakukan de-transform, mengembalikan mereka ke wujud semula, tidak lagi dalam mode superhero form. Setelah itu mereka mengembalikan miraculous tersebut ke tanganku.
"No biggie, Ladybug. It's a pleasure for me to help you." Kata Rena Rouge a.k.a Alya Cesairé.
"Kau tau kau bisa mengandalkan kami." Balas Carapace a.k.a Nino Lahiffe.
Aku tersenyum lagi. "Terima kasih."
Alya menepuk bahuku lembut, mengirimkan semangat. "Cat Noir akan kembali, Ladybug. Cepat atau lambat, dia pasti kembali." Dia mengepalkan tangannya yang satu lagi, meyakinkanku.
"I hope so." Aku tersenyum hambar. Kemudian aku meninggalkan mereka, menuju ke rumah.
~~~~
No One P.O.V
"Kau yakin Cat Noir akan kembali?"
Alya menatap Nino tajam. "Dia tidak mungkin membiarkan LB bertarung melawan Hawkmoth sendirian, Nino. Cat Noir pasti kembali."
"Tapi ini sudah dua minggu, Alya. Banyak hal yang bisa terjadi dalam dua minggu. Apalagi di tempat yang tidak kita ketahui tempatnya." Nino memberikan kemungkinan lain.
Kali ini Alya berhenti berjalan, membuat Nino ikut berhenti. "Mereka duo, Nino. Ladybug dan Cat Noir adalah DUO dan akan selalu begitu! Kalau Cat Noir tidak kembali, maka dia benar-benar keterlaluan, dan aku bersumpah akan membencinya seumur hidupku!" Seru Alya. Beberapa pejalan kaki lain menoleh ke arah mereka, meski kebanyakan tetap bersikap tidak peduli.
"Okay, Alya. Calm down." Nino menenangkan pacarnya yang mulai berkaca-kaca. "Aku mengerti perasaanmu, tapi... bukankah itu sedikit berlebihan kalau kau bersumpah untuk membenci Cat Noir seumur hidupmu?" Nino tersenyum kecil.
"Aku kasihan pada LB, Nino... Dia, dia selalu berusaha sekuat tenaga melindungi Paris, memastikan semua warga aman... dan dia sendirian! Padahal dia pasti juga memiliki kehidupan pribadi yang... tentu saja juga menjadi prioritasnya, tapi..." suara Alya mulai bergetar.
"Shh... it's okay, Babe. It's okay..." Nino memeluk Alya.
"Pernahkah kau melihat Ladybug mengeluh, Nino? Pernahkah?" Tanya Alya serak. Dan Nino menjawab dengan gelengan. Membuat Alya justru semakin terisak.
"Dia selalu memasang senyum itu, Nino. Senyum yang... yang seolah mengatakan bahwa semuanya, semuanya akan baik-baik saja. Senyum yang mewakili kalimat 'aku akan memastikan kalian aman, aku akan berusaha agar Hawkmoth tidak lagi mengacau'... Selalu, dan selalu begitu. Dia tidak pernah mengeluh di depan orang-orang yang menggantungkan harapan padanya... Tentu saja, tentu saja aku juga tidak begitu yakin bahwa Cat Noir akan kembali tapi... kuharap dia segera kembali..." Alya terisak di dada Nino. Nino, masih memeluk pacarnya berbisik, "Kita semua mengharapkan hal yang sama, Alya..."
Mereka singgah ke taman air mancur tak lama kemudian. Duduk di salah satu bangku taman.
"Ada kabar tentang Adrien?"
Nino menggeleng. "Kemungkinan besar, dia ikut terseret ke dalam lubang hitam itu. Aku mendengar ada beberapa Parisian lain yang juga dilaporkan hilang dalam kejadian misterius itu." Nino mengeluarkan ponselnya dari saku celana jeansnya. Dia menunjukkan daftar orang-orang yang hilang pada tanggal itu pada Alya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrien's Another Dimension
Fanfiction[Written in Bahasa] This is a story about Adrien Agreste, a cool little guy who's a model and often featured in several fashion magazines. He lives in a big mansion with his father, Gabriel Agreste, the best fashion designer in Paris. And his bodygu...