Bully 1

54 6 0
                                    

Sesampainya dikelas Bisma langsung disambut dengan suara cempreng milik Iqbal salah satu temannya.

"Wihhhh  wih wihh bang Bisma udah gede rupanya!" kata Iqbal sambil berteriak.

"Hooh udah bonceng-bonceng cewek aja," sahut temannya yang berpostur tinggi Alan.

"Lo pacaran sama dia Bis?" tanya Alan.

"Belum," jawab Bisma.

"WIH WIHHHHH BELUM GUYS! BELUM!" heboh Alan.

"Lo yakin? Sama cewek itu?" Bisma melirik kearah temannya yang jarang sekali bicara Tian.

"Kenapa?" tanya Bisma balik.

"Gak apa-apa," jawab Tian acuh.

"Dia baik kok, cantik ju-"

"CANTIK? CANTIK LO KATA HAHAHHAHA." Alan tertawa dengan keras saat mendengar penuturan Bisma tentang Angel.

Yah mereka dari tadi memang membicarakan kedekatan Bisma dan Angel.

Karena setelah kejadian dimana Bisma dan Angel berangkat bersama seluruh siswa menjadi heboh.

"Cupu gitu lo bilang cantik," kata  Alan lagi

"Ck dia cantik cuma tertutup sama penampilannya," kata Bisma kesel pada temannya yang menghina Angel.

"Serah lo dahh, tapi jangan nyesel ya lo pacaran sama dia." kata Alan lagi sambil tertawa.

Alan cowok itu memang  kalau bicara suka blak-blakan tanpa memikirkan perasaan orang lain, tapi sebenarnya Alan itu anak yang baik.

"Udah lah Lan terserah Bisma mau pilih siapa yang jadi Pacarnya," kata Iqbal yang mulai was was saat melihat muka Bisma yang sudah memerah menahan emosinya.

Semua orang tau kalau Bisma itu orangnya baik, humoris, perhatian tapi gak ada yang tau kalau dia bisa menjadi seorang monster mengerikan jika menyangkut orang yang dia sayang.

Iqbal yang mengenal baik kelakuan Bisma jika sudah marah berusaha agar tidak terjadi hal gila.

Bisma tidak peduli mau sahabat, keluarga,wanita, pria, tua atau muda  jika orang itu sudah melukai orang yang dia sayang atau mengambilnya dia akan nekat melakukan hal-hal  gila.

"Ck diam lo Lan kalau gak mau gua tendang," kesel Tian yang melihat temannya yang satu ini.

"Kenapa si lo semua sensi banget, gua kan cuma ngingetin," kata Alan kesel.

"Lo gak perlu ngingetin, dia udah gede," celetuk iqbal lagi.

"Au ahh bodo amat." kesel Alan dan berlalu pergi.

"Gak usah didengerin si Alan, lo kan tau dia gimana." kata Tian menepuk bahu Bisma.

"Hemm," gumam Bisma.

Sementara di satu sisi Angel sedang duduk dikursinya yang berada di barisan depan pojok, dia terlihat asik melanjutkan membaca novelnya yang belum selesai.

Bugh!

Gebrakan keras pada meja Angel membuat sang empunya terperanjat kaget bukan cuma Angel tapi seisi kelas.

"Ada apa Put?" tanya Angel pada Putri salah satu teman kelasnya.

"Ada apa? Lo nanya ada apa!" bentak Putri.

Yang membuat Angel bingung, karena Angel gak pernah buat masalah sama Putri ataupun sama yang lainnya.

"Jadi orang itu sadar diri, lo itu cupu,jelek,gak pantes sandingan sama pangeran sekolah!"

"Kalian ngomong apa sih, aku gak ngerti." kata Angel sambil melihat kearah Putri dan Sella temannya.

"Lo gak usah sok gak tau deh, udah cupu masih aja berani deket-deket sama Bisma!" bentak sella sambil menunjuk wajah Angel.

Sekarang Angel tau arah pembicaraan ini, pasti karena kejadian tadi saat Angel berangkat bareng Bisma.

"Aku gak dekatin Bisma kok." kata Angel membel dirinya.

Emang kenyataannya begitu bukan? Angel tidak pernah mendekati Bisma, tapi Bisma yang selalu mendekatinya.

"Terus maksud lo Bisma yang deketin lo." kata seorang cewek yang berambit pirang sambil menjambak rambut Angel.

"Akhhh!! sa-sakit," lirih Angel.

" Lo dengar!! ini pringatan buat lo," kata cewek itu dengan menarik semakin kuat rambut Angel. "jangan pernah deketin Bisma, dia itu pacar gua! Pacar seorang Catarina! Ngerti!"  kata Catarina sambil menghempas kuat tubuh Angel.

Yahh cewek itu adalah Catrina, Catrina Pitaloka Princess sekolah.

"Lo ngerti gak!" katanya lagi menendang tubuh Angel yang bersimpuh dilantai.

"I-iya," jawab Angel lemah.

"Good, lo itu seharusnya sadar kalau lo gak cocok sama Bisma!" ujar Catarina memandang rendah Angel "yuk guys jangan lama- lam didekat dia, nanti ketularan cupunya," katanya sambil berlalu pergi.

Setelah kepergia Catarian dan teman-temannya Angel kembali duduk dibangkunya.

Kepalanya pusing dan tubuhnya sakit karena tendangan Catarina.

"Makannya jadi cewek itu sadar diri," celetuk salah satu teman kelas Angel.

"Tau nih, pd banget deketin Bisma," celetuk yang lainnya.

Angel berusaha mengabaikan sindiran-sindiran dari teman sekelasnya dan syukurnya bel tanda pelajaran pertama sudah berbunyi dan tak lama guru yang mengajar datang.

Angel berusaha fokus dengan materi yang diberikan oleh guru, walaupun seluruh tubuhnya terasa sakit saat ini.

Kring ... Kring

Setelah 3 jam memahami materi akhirnya yang ditunggu-tunggu berbunyi juga, para siswa-siswi mulai berbondong-bonfong keluar dari kelas mereka masing-masing.

Tapi tidak dengan Angel gadis itu memilih menelungkupkan wajahnya pada sela-sela tangan.

Padahal seluruh anak XII IPA 1 sudah keluar semua.

"Ngel,"

Angel refleks mengangkat kepalanya saat mendengar suara yang memanggil namanya.

"Bisma, ada apa?" tanya Angel.

"Kantin yuk," ajak Bisma mengulurkan tangannya pada Angel.

"Kamu aja, aku gak lapar." dusta Angel memalingkan wajahnya

"Lo kenapa? Sakit?" tanya Bisma, tangannya mulai meraba kening Angel, tapi ditepis cepat oleh sang empunya.

"Gak apa-apa, sebaiknya kamu pergi aja Bis," Kata Angel yang membuat kening Bisma berkerut.

"Lo ngusir gua?" tanya Bisma.

"Gak, aku gak punya hak untuk ngusir kamu tapi Bis sebaiknya kamu ja- jangan dekat- dekat sama aku lagi." kata Angel sambil menundukan kepalanya.

"Ada apa?" tanya Bisma kali ini suara Bisma terkesan dingin, yang membuat Angel takut.

"Gak ada apa-apa." jawab Angel sambil berdiri.

"Lo diganggu sama orang, dan orang itu minta lo jauhin gua?" tanya Bisma menarik lengan Angel yang ingin pergi.

"Gak Bisma, aku cuma risih itu aja," kata Angel

"Benarkah?" tanyanya lagi.

"Iya jadi sekarang jangan deketin aku lagi." ujar Angel melepas tangan Bisma dan berlalu pergi.

"Gua tau lo bohong Ngel, kalau lo nggak mau kasih tau gua bisa cari tau sendiri." monolog Bisma yang mulai melangkahkan kakiknya.

Letter Of Destiny AngellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang