Angel menatap sang suami yang sekarang sedang makan di depannya, yah setelah kejadian 3 bulan yang lalu rumah tangga Angel dan Panji tidak seharmonis 1 bulan sebelumnya.
Pernikahan yang masih di bilang muda itu kini selalu di terpa masalah, Panji yang dulu tidak pernah kasar sekarang selalu kasar bahkan bermain tangan, bukan cuma bermain tangan Panji pun sering mencambuk dan membenturkan kepala Angel pada dinding.
"Ini kopinya mas," Angel menyerahkan cangkir kopi setelah suaminya selesai makan.
Prang
Mata Angel membola karena kaget saat gelas yang berisi kopi tadi sudah pecah di dekat kakinya.
"Kamu mau ngeracunin aku ha!!" bentak Bisma. " kamu mau aku cepat mati gitu agar kamu bisa bebas bercinta sama pria lain, cihh bitch!"
Angel yang mendengar umpatan dari sang suami langsung menitikan air matanya, seperti ini lah hari-harinya setelah kejadian itu selalu mendengar kata-kata yang menohok hatinya.
"Maaf," Angel meminta maaf walaupun tidak tau kesalahannya di mana.
"Maaf ha!! Kamu pikir maaf bisa nyembuhin lidah aku yang kebakar"
Plak
Plak
Plak
Tamparan demi tampar Panji berikan pada Angel, yang sekarang sudah terduduk lemas di lantai.
"Hikss ... Akhhhh" rintihan keluar dari bibir Angel saat dengan sengaja Panji menginjak kaki Angel. "sa-sakit mas"
Seakan tuli Panji tidak menghiraukan rintihan kesakitan Angel ia berlalu oergi begitu saja saat setelah menginjak Angel.
.....
Kacau? Ya rumah tangga Angel dengan Panji sekarang sudah kacau, sedangkan Bisma dapat dilihat dengan jelas betapa bahagianya dia melihat ini semua.
"Hai honey" kata Bisma sambil memeluk pinggang Angel dari belakang.
Angel yang dipeluk secara mendadakpun langsung berusah melepaskan diri tapi usahanya sia-sia karena tenaganya yang tidak cukup kuat.
"Lepasin Bis" kata Angel.
"Kalau aku tidak mau gimana?"
"Aku mohon jangan kayak gini"
"Kayak apa honey?"
Bisma semakin mengeratkan pelukannya pada Angel, bahakn tanggan yang satunya sekarang sudah beralih ke dada Angel.
"Hikss ... Lepas!" bentak Angel.
Wajah Bisma berubah datar saat Angel terus memeberontak ingin terlepas dari dirinya.
Plak
Plak
Plak
"Diam!!" Bentak Bisma dan mengangkat tubuh Angel membawanya kearah kamar yang tersedia di sana.
Bruk
Bisma melempar Angel kearah kasur empuk itu dan mulai menindihnya.
"Diam! Aku akan memperlakukan kamu dengan lembut tidak seperti si tua bangka itu"
Angel berusaha melawan Bisma dengan menendang-nendang kaki Bisma tapi kaki Angel malah di kunci oleh Bisma.
Bisma mulai mengangkat gaun yang di gunakan Angel hingga memampangkan hal yang sangat indah.
Ibu tolong Angel bu .... Hikss, air mata sudah membasahi pipi Angel, sesak dadanya terasa sangat sesak saat ini.
Tapi sepertinya sebanyak apapun Angel mengeluarkan air mata semua itu tidak akan membuat Bisma simpati dan menghentikan aksinya.
Bisma mulai melepaskan baju Angel dan dirinya, tidak ada kelembutan dalam hal ini seakan Bisma menyalurkan semua emosinya seperti hari-hari lalu.
Hanya ada kesakitan sepanjang hari, dan Angel hanya bisa pasrah dalam hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter Of Destiny Angella
Genç KurguSeorang wanita yang harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Mulai dari kehilangan sosok malaikat yang selalu menjaga dan merawatnya, pertemuan dengan orang yang sangat di cintainya, dan kini di paksa sang ayah untuk menikahi pria tua yang tid...