kecewa3

40 4 1
                                    

Hari ini tampilan Bisma sangat berbeda. Dengan balutan Jas warna hitam dan celana hitam membuat penapilannya sangat menarik apa lagi dengan wajah tampannya walaupun terkesan dingin.

Ia mulai melangkah menuju ballroom hotel yang sudah di sulap sedemikian rupa dan berbaur di tengah-tengah para tamu undangan yang hadir di pesta pernikahan ayahnya.

Yah hari ini, Ayah Bisma akan memulai acara pernikahannya. Sebenarnya Bisma malas datang keacara ini tapi karena paksaan ayahnya semalam ia terpaksa ikut.

Kini para tamu undangan mulai menduduki tempat masing-masing karena acar akad akan segera di mulai.

Drttt ... Drttt

Bisma menatap ponselnya cukup lama di sana tertera nama Alan sahabatnya.

"Ada apa?" tanya Bisma sambil berlalu keluar dari tempat acara tersebut.

"Acaranya di lantai mana njirr, dari tadi gua nyari-nyari gak ada," ujar Alan di sebrang sana.

Bisma hanya bisa menghela nafas frustasi menghadapi sahabatnya yang satu ini, bukankah semalam dia sudah mengatakannya "lantai 10, cepat!"

Bisma menyimpan ponselnya dan mulai melangkah masuk kedalam tempat acara pernikahan ayahnya lagi.

Langkah Bisma tiba-tiba terhenti saat melihat wanita yang turun dari tangga, wanita itu memakai gaun berwarna biru laut yang membuat dia terlihat sangat cantik.

Tapi, kenapa dia ada disini?

Bisma mempercepat langkahnya dan berhenti tepat di depan wanita itu.

"Angel." kata Bisma yang membuat wanita itu melihat kearahnya.

Yah wanita itu adalah Angel, Angella Maheswara wanita yang di cintainya.

"Bisma," gumam Angel, wajahnya terlihat sangat kaget atas kehadiran Bisma di depannya.

"Apa maksud semua ini?" tanya Bisma wajahnya sudah mengeras menahan emosi di dalam dirinya.

"Bis, aku ... Ak-"

"Kalian udah saling kenal?" tanya ayah Bisma "syukur deh, Bis dia ini ibu baru kamu" jelas ayah Bisma.

Bomm..

Bagaikan sebuah bom besar mengahantam diri Bisma saat mengetahui fakta ini. Bisma menatap kearah ayahnya beberapa saat lalu kembali menatap Angel dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Apa ini benar?" tanya Bisma lagi yang hanya di balas anggukan kecil oleh Angel.

Bisma tertawa hambar, ia mentertawakan nasibnya saat ini orang yang sangat ia cinta ternyata sekarang telah menjadi ibu tirinya. Bahkan dia belum sama sekali mengungkapkan perasaannya tapi, kenapa harus bersama ayahnya.

Bisma menatap Angel sebentar setelah itu mulai berlalu pergi dari tempat acara tanpa sepatah katapun.

Para sahabat Bisma berusaha mengejarnya tapi Bisma melajukan motornya di atas rata-rata ia tidak perduli dengan apa pun, bahkan dia menerobos lampu merah dan hampir tertabrak.

"Akhhhhhh!!" Bisma menjambak rambutnya frustasi, wajah pria itu terlihat sangat-sangat  kacau ia tidak pernah berfikir kalau ini terjadi.

sekarang pria itu sudah berda di sebuah danau yang sangat cantik, danau yang sudah terdapat beberapa hiasan.

"Bodoh, bodoh, bodoh!!" Bisma terus memaki dan meninju pohon yang ada di dekatnya.

Tidak perduli dengan tangannya yang sudah mengeluarkan darah segar yang sangat banyak.

"Kenapa, kenapa harus kaya gini Arkhhh!" Bisma terduduk,  perlahan air mata itu jatuh dan membasahi pipinya, air mata yang sejak tadi ia bendung saat melihat wanitanya yang sudah menjadi ibu tirinya.

"Dasar jalang," ujar Bisma menatap kearah depan dengan tatapan tajamnya. " lo sama aja kayak wanita murahan lainnya!" buku-buku tangan Bisma terlihat jelas menandakan kalau dia sangat emosi saat ini.

"Lo milik gua Angel!! Cuma milik gua!" gumam Bisma dengan smirk di akhir kalimatnya.

Letter Of Destiny AngellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang