Pagi ini cuaca di ibu kota cukup dingin, akibat hujan yang mengguyur dengan deras semalam.
Disaat semua orang sedang asik bergelung dengan selimut tebal mereka, seorang gadis yang memilik rambut sebahu, badan mungil dan kulit khas orang asia itu, memilih berkutat dengan air yang ada di kamar mandi.
Setelah selesai melakukan kegiatannya di kamar mandi gadis itu memakai seragam sekolahnya dan mengambil 3 kain, yang 1 diletakkannya dilantai dan 2 lainnya dia pakai ditubuhnya.
Setelah selesai gadis itupun mulai menjalankan tugasnya sebagai seorang muslim yaitu solat.
"Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu," ucapnya dengan suara pelan.
Setelah melakukan kewajibannya gadis itu langsung turun kebawah, ia mulai berkutat dengan kegiatan rumahannya.
"Angel," panggilan itu membuat gadis tadi yang sedang mencuci piring sontak berhenti.
"Yah, ayah." jawab Angel dengan melangkahkan kakinya menuju sang Ayah.
"Angel, hari ini ayah ditugaskan keluar kota," jedahnya menatap Angel " ayah akan pergi selama satu minggu." lanjutnya sambil menyeruput kopi yang baru Angel buat.
"Kok lama banget sih yah," keluh Angel
"Maaf sayang, tapi ini perintah bos ayah langsung," ujarnya menyesal.
Angel yang mengerti keadaan, berusaha tersenyum didepan ayahnya.
Ia tidak mau menambah beban ayahnya lagi, sudah cukup beban yang di pikul oleh ayahnya pikir Angel.
"Heheh iya yah Angel ngerti kok," kata Angel dengan senyum manisnya.
"Maaf ya sayang," ucap ayah Angel lagi
"Gak apa-apa kok ayah, ayahkan kerja untuk Angel juga," ujar Angel tulus
"Kamu memang anak yang baik, ya udah ayah keatas dulu ya."kata ayah Angel sambil berlalu pergi.
Bagas Saputra salah satu staf dari perusahaan ternama di ibu kota, dia merupakan sosok ayah tunggal yang harus membesarkan anak perempuannya sendiri.
Setelah kepergian sang istri 1 tahun yang lalu akibat kecelakaan.
Bagas adalah orang yang pekerja keras, humoris, dan baik. Dia adalah kebanggaan Angel.
Angel sangat menyayangi ayahnya, dia akan melakukan apapun demi sang ayah.
Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya Angel langsung berangkat kesekolah dengan berjalan kaki, karena menurut Angel uangnya lebih baik ditabung toh dari sekolah kerumahnya hanya memakan waktu 20 menit saja.
Tin ... Tin
Suara klakson motor membuat langkah Angel berhenti ia menatap pria yang ada disampinya sekarang.
"Bisma," kata Angel.
"Pagi Ngel," sapa Bisma.
"Pagi, kamu ngapain disini?" tanya Angel, karena jalan rumah Bisma dan Angel itu berbeda.
"Niatnya mau jemput lo," jawab bisma "tapi lo udah pergi duluan, gua malah ketemu bokap lo," sungut Bisma.
"Ha, terus ayah ngomong apa?" tanya Angel panik.
"Cuma nanya gua siapanya lo? Sama bilang kalau lo udah pergi" jawab Bisma jujur.
"Huftt, syukur deh," lega Angel mendengar jawaban Bisma.
"Emang kenapa?" tanya Bisma.
"Gak apa-apa," kata Angel "tapi Bis kamu gak usah jemput aku, aku udah biasa berangkat sendiri, aku gak mau ngerepotin kamu," ujar Angel menatap Bisma.
"Gak ngerepotin kok toh gua yang mau." jawab Bisma sambil tersenyum. "ayo naik." lanjutnya menarik tangan Angel.
Angel pun terpaksa naik karena 5 menit lagi bel bakal berbunyi.
Selama perjalanan Bisma terus melirik Angel dari spion motornya sedangkan Angel dia asik melihat jalanan dan orang yang berlalu lalang.
"Bis, aku turun disini aja deh," ujar Angel saat hampir sampai di sekolahanya.
"Kenapa?" tanya Bisma bingung.
"Hemm, anu ... Gak apa- apa aku mau aja." ujar Angel dengan gugup.
"Udah lo duduk aja, gua antar sampai sekolah pokoknya," tegas Bisma.
"Tap-"
"Lo gak perlu minder Ngel, lk cantik kok," poting Bisma yang tau kalau Angel minder jalan dengan dia.
Angel pun akhirnya memilih pasrah, dia juga pasrah kalau setelah ini banyak yang akan nge-bully dia, pasalnya Bisma itu mostwanted yang banyak yang disukai para wanita sedangkan Angel dia hanyalah krikil-krikil yang tidak berguna.
Motor Bisma mulai memasuki pekarangan sekolah, banyak siswa yang menatap kearah mereka ada yang menatap dengan kaget, marah bahkan jijik.
"Itu si cupu kenapa bisa bareng Bisma?"
"Tau nih sok kecakepan banget,"
"Wahh ini Bisma pasti diguna-guna"
"Bener tuh, mana mau Bisma sama cewek jelek kayak dia pasti diguna-guna!"
"Gak sadar diri banget sih,"
"Mereka itu gak cocok ihh,"
"Bisma itu lebih cocok sama Catarina,"
" Ohh kalau itu mah jelas lah,"
Begitulah sekiranya bisikan-biskian yang dapat Angel dengar selama menuju kelas.
"Abaikan aja," ucap Bisma.
Angel pun menatap kearah Bisma, dia melihat Bisma tersenyum kearahnya, senyum hangat yang menenangkan.
"Iya" jawab Angel.
Mereka pun terus melangkahkan kaki mereka hingga sampai persimpangan antara kelas mereka.
"Belajar yang rajin ya, jangan nakal nanti lo dimarahin guru lagi," kata Bisma.
"Aku mana pernah nakal," sungut Angel kesal.
"Hehhe iya deh iya, udah sono pergi ke kelas bentar lagi bel." kata Bisma sabil mendorong tubuh mungil Angel.
"Ihh gak usah dorong-dorong Bisma," kesel Angel.
"Lagian lo lama," kata Bisma.
" Ngusir?" tanya Angel.
"Nggak lah! fitnah aja lo," jawab Bisma.
"Ya udah deh aku kekelas dulu ya," ujar Angel.
" Iya, ingat belajar yang rajin." kata Bisma lagi sambil mengelus puncak kepala Angel.
Angel yang diperlakukan seperti itu pun mematung, dia belum pernah diperlakukan manis seperti ini dari lawan jenisnya kecuali ayahnya.
"Hey, angel lo sehatkan?" tanya Bisma panik.
"Ehh i-iya aku sehat." ujar Angel gugup.
"Tapi pipi lo merah, lo sakit?" tanya Bisma lagi, terlihat jelas kalau Bisma sangat khawatir pada Angel.
" Gak apa-apa kok, ya udah aku kekelas dulu ya." kata Angel sambil berlari menjauhi Bisma.
"Beneran dia gak kenapa-kenapa" monolog Bisma yang melihat punggung Angel yang semakin menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter Of Destiny Angella
Fiksi RemajaSeorang wanita yang harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Mulai dari kehilangan sosok malaikat yang selalu menjaga dan merawatnya, pertemuan dengan orang yang sangat di cintainya, dan kini di paksa sang ayah untuk menikahi pria tua yang tid...