Fakta2

81 3 0
                                    

"Maaf, aku minta maaf sayang"

Hanya itubyang bisa Panji ucapkan pada sang istri saat ini, cuma kata maaf dan cuma penyesalan.

"Aku gak apa-apa, aku udah maafin kamu sebelum kamu memintanya" ujar Angel, yang bukan membuat Panji senang malah semakin merasa bersalah.

"Mas" panggil Angel. " Kau harap kamu gak mara sama Bisma ya" ujarnya.

"Kenapa? Dia penyebab semua ini Angel" kata Panji dengan emosi.

"Gimana pun dia anak kamu dan anak aku juga" ujar Angel dengan mata berkaca-kaca. "aku tau kamu marah dan kecewa akupun sama tapi semuanya sudah terjadi mas"

"Tapi dia udah melakukan kamu seperti ini"

"Aku gak apa-apa kok"

"Aku gak janji" final Panji yang dapat helaan nafas Angel.

....

Seminggu sudah setelah kejadian di mana Panji meminta maaf pada Angel, kini rumah tangga mereka berangsur membaik.

Panji selalu memperlakukan Angel layaknya seorang ratu, dan selalu memanjakannya.

Angel senang? Tentu saja walaupun masih ada rasa takut saat melihat Panji.

Dan tepat hari ini juga Bisma kembali kerumah tempat ia selalu bermain dengan Angel.

Bisma belum tau kalau sang ayah sudah mengetahui semuanya, semua yang telah dia lakukan pada sang ibu tiri.

Cup

Sebuah ciuman mendarat di pipi kiri Angel, yang membuat sang empu terlonjak kaget.

"Hai honey" sapa Bisma yang sudah menduduki bokongnya tepat di samping Angel.

"Ka-kamu mau apa" ujar Angel.

"Menurutmu?" Bisma mulai mendekati tubuhnya dengan Angel bahkan beberapa senti lagi bibirnya akan menyentuh bibir Angel hingga..

Bughh

Bughh

Bughh

"DASAR ANAK KURANG AJAR! KAMU TAU DIA IBU KAMU BISMA!"

Panji memuku Bisma tanpa ampun ia cukup kecewa dengan anaknya ini, kenapa harus seperti ini.

"Ayah tidak pernah mengajari kamu seperti ini Bisma" seru Panji tajam. "KENAPA? KENAPA HA?"

Bisma menatap kearah ayahnya, di elapnya sudut bibirnya yang mengeluarkan darah dengam jari jempolnya dan seketika tawa Bisma menggelegar di ruang keluarga.

"Kenapa? Ayah bertanya kenapa?" tanya Bisma.

Hahhaahahha

"KARENA AYAH, AYAH MEREBUT ORANG YANG AKU CINTAI AYAH MENGAMBILNYA ANGEL ITU MILIK AKU CUMA MILIK AKU AYAH TAU!!"

Panji terlihat kaget drngan fakta yang di ucapkan oleh sang anak, jadi selama ini Bisma mencintai Angel.

"Dan Angel pun mencintai aku yah" lirih Bisma menatap kearah Angel.

"Bis, aku emang mencintai kamu tapi itu dulu sekarang aku mencintai kamu karena kamu anak aku" uajar Angel.

"GAK! LO MILIK GUA CUMA MILIK GUA NGERTI GAK!"

Panji menatap nanar sang anak, rasa bersalah menyerang Panji. Apakah dia merusak kebahagiaan anaknya?

Panji merasakan tubuhnya mulai melemas, dan rasa pusing mulia menghinggap semuanya jadi kunang-kunang.

Beberapa hari ini Panji memang sering mengalami gejala seperti ini, dia tidak terlalu meperdulikan nya karna menurutnya itu cuma sakit biasa.

Brak

Angel dan Bisma mengalihkan tatapannya pada Panji yang saat ini sudah tergeletak di lantai.

"Mas!"

"Ayah!"

Bisma mulai menggotong tubuh ayahnya ia membawa ayahnya ke rumah sakit terdekat.

Beberapa menit kemudia para suster dan dokter membawa Panji kearah ruang gawat darurat untuk di tangani.
"Suster! Suster!" Bisma terus teriak panik memanggil suster, sampai para suster menghampirinya.

Letter Of Destiny AngellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang