Fakta3

75 4 0
                                    

Bisma dan Angel masih setia menunggu di depan ruang gawat darurat, pikiran mereka berkecamuk.

Angel wanita itu sedari tadi terus menangis tanpa henti.

Hingga pintu ruangan itu terbuka dan seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Bagaiman keadaan ayah saya dok? Apakah dia baik-baik aja? Ayah saya sakit apa dok?"

Bisma menyerang dokter itu dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

"Kalian bisa ikut keruangan saya" kata dokter itu.

Sesampainya di ruangan sang dokter Bisma kembali menanyakan hal yang sama pada sang dokter, terlihat jelas wajah dokter yang terlihat sedih.

"Begini sebenarnya pak Panji mengidap penyakit gagal ginjal" jelas dokter tersebut.

Penjelasan sang dokter membuat Angel dan Bisma sama-sama tidak percaya karena Panji yang mereka kenal selalu terlihat sehat.

"Itu tidak mungkin dok, suami saya selalu terlihat sehat tanpa menampakan gejala apapun" bantah Angel.

"Memang sebagian orang yang terkena gagal ginjal tidak merasakan gejalanya buk"

"Terus kami harus gimana dok?" tanya Bisma.

"Pasien yang terkena gagal ginjal harus mendapatkan transflusit ginjal sementara menunggu pak Panji bisa melakukan pencucian darah terlebih dahulu"

"Sampai kapan?" tanya Bisma " sampai kapan kita menunggu pendonor ginjalnya"

"Kami juga tidak tau pak, tapi kami usahakan segera"

Setelah itu Angel dan Bisma keluar dari ruang rawat sang dokter dan menuju ke ruangan Panji.

Panji memang sudah di pindahkan ke ruangan lain, dan sekarang Bisma dan Angel sesang melihat wajah pucat milik Panji.

"Ini semua gara-gara lo" kata Bisma.

Entahlah dimana perasaan sayang dan cinta Bisma terhadap Angel tapi setelah melihat kondisi sang ayah, Bisma membenci Angel karena baginya Angel tidak becus menjadi istri.

"Semenjak lo ada di kehidupan keluarga gua semuanya jadi kacau"

Setelah mengatakan hal itu Bisma pergi berlalu menunggalkan Angel dengan sejuta rasa bersalah.

Letter Of Destiny AngellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang