Tubuh Angel menggeliat karen sinar matahari yang menerobos masuk dari celah gorden yang menggangu tidurnya.
Rintihan keluar dari mulutnya saat merasakan sakit di daerah intinya dan sekujur tubunya.
Angel perlahan membuka matanya, sangat berat kepalanya terasa sangat pusing, Angel mengalihkan tatapannya kearah samping tempat biasanya sang suami tertidur.
Perasaan kecewa dan sedih sangat di rasakan oleh Angel, setelah kejadian semalam pagi harinya Angel tidak mendapatkan sang suami di sampingnya.
Memang hal ini bukan kali pertama Angel lakukan dengan sang suami, tapi ini kali pertama sang suami melakukannya dengan cara kasar.
Tanpa terasa matanya mulai memanas dan setitik cairan melintas dipipi mulusnya itu.
"Hiks" Angel sudah tidak bisa menahan tangisnya, ini terlalu menyakitkan baginya.
Semua ini semakin berat."Hikss ... Ibu tolong Angel" Angel meratapin suratan takdirnya yang begitu buruk ini.
Angel terus menangis dan meringkukan tubuh polosnya di balik selimut, kenapa nasibnya begitu menyedihkan seperti ini.
"Apa salah ... Ke-kenapa ... Kenapa takdirku sangat buruk" Angel memejamkan matanya meresapi setiap rasa sakit yang ada pada tubuhnya.
"Kau sudah bangut bitch" Angel membuka matanya saat mendengar suara yang tidak asing di telinganya.
"Ma-mas" lirih Angel.
"Apa kau menikmatinya?" ujar Panji yang mulai mendekat kearah Angel. "apa miliku lebih nikmat dari milik anakku?"
Angel menatap nanar kearah Panji yang saat ini sudah berada di depannya, kata-kata Panji begitu menusuk kehati Angel.
"Apa kau puas? APA MILIK ANAK KU LEBIH MEMUASKAN KAMU HA!!" bentak Panji tepat di depan wajah Angel.
"Ma-mas ini salah paham ak-"
"CIH, AKU GAK SUDI MENDENGAR OMONG KOSONG KAMU JALANG" sentak Panji dan berlalu pergi.
....
Di sisi lain kini Bisma sedang tersenyum manis bersama para sahabatnya.
"Lo keterlaluan Bis" ujar Alan .
Yah memang para sahabat Bisma mengetahui semuanya, mereka tau apa yang Bisma lakukan pada Angel
Flasback on
Bisma menatap kearah wanit cantik di depannya, setelah pergulatan panasnya dengan Angel, Bisma mulai melangkah pergi keluar kamar yang menjadi saksi ulah mereka - ralat ulah Bisma.
Bisma menjalankan kakinya menuruni satu persatu anak tangga yang menuju kelantai satu, dah yaps ia melihat sang ayah tercunta yang baru saja pulang dari kantornya.
Bisma mulai berjalan kearah sang ayah, matanya berubah berkaca-kaca bahkan dia mencakar tubuhnya sendiri.
"Bisma" ujar Panji " kamu kenapa nak? Ini kenapa? Ya ampun" Panji teris memberika pertanyaan secara bertubi-tubi pada Bisma saat melihat keadaan Bisma yang sangat kacau.
"Maaf" cicit Bisma sambil menundukan wajahnya.
"Kamu kenapa?" tanya Panji yang mulai khawatir.
"Ini salah Bisma ayah, seharusnya Bisma tidak datang kesini maaf"
"Sebenarnya ada apa ha?"
"Ibu Angel"
"Ada apa sama ibu kamu?" tanya Panji dengan suara yang meninggi.
"Tadi Bisma sedang minum tapi tiba-tiba ibu datang dan memeluk Bisma, Bisma kaget dan gak sengaja mendorongnya tapi pas Bisma mau menolongnya ibu tiba-tiba mencium Bisma dan ... Dan" tatapan Bisma menunduk menghadap lantai yang sedang ia pijak saat ini.
"Dan apa Bisma" tanya Panji tidak sabar terlihat jelas Panjinsedang menahan emosinya.
Bisma diam-diam tersenyum saat melihat kemarahan sang ayah di depan matanya.
"Ibu terus mengoda Bisma hingga ki-"
Plak
"KAU PIKIR AKU PERCAYA HA? KAU PIKIR AKU BODOH" bentak Panji.
"Aku tau ayah tidak akan percaya karena ini selalu terjadi, ayah tidak pernah percaya dengan semua omongan aku kan" teriak Bisma membuat Panji terdian. "aku juga gak mau kejadian ini terjadi, aku sudah melupakan Angel dan menganggapnya sekarang menjadi ibu aku ta-"
Panji tidak menghiraukan ucapan Bisma lagi, ia melangkah menuju kamarnya dengan emosi yang menggebu-gebu.
Flasback off
"Dia pantas mendapatkannya" ujar Bisma datar
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter Of Destiny Angella
Teen FictionSeorang wanita yang harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Mulai dari kehilangan sosok malaikat yang selalu menjaga dan merawatnya, pertemuan dengan orang yang sangat di cintainya, dan kini di paksa sang ayah untuk menikahi pria tua yang tid...