"Part 9"

507 82 30
                                    

Eun-woo tiba-tiba menghentikan mobil itu dan menoleh menatap Sehun.

"Sajangnim..."

"Kenapa kau begitu syok? Seolah-olah permintaan atasanmu ini sangat sulit..."

"Saya tak bisa melakukannya..." Tolak Eun-woo.

"Alasannya?"

"Itu karena..."

"Sekretaris Cha..." Ujar Sehun.

"Akhir-akhir ini saya mencurigai mu. Pikiran aneh menguasai otak saya saat ini, bagaimana jika Kim Sejeong yang kau kenal ternyata istriku dan saat ini dia sedang lupa ingatan tapi kau mengetahui semuanya dan malah menyembunyikannya dariku. Kau menemui ayah mertuaku, kejadian di pameran lukisan kemarin dan bahkan acara reuni juga. Orang rasional sepertiku hanya memikirkan kemungkinan seperti itu..." Celoteh Sehun

"Ck, apa kalian berdua doyan banget nonton drama euh?" Eun-woo malah mencibir Sejeong setelah merasa risau beberapa menit yang lalu.

"Kecilkan suaramu, dia bisa mendengarnya..." Gerutu Sejeong.

"Dibandingkan memikirkan kau bisa melihat hantu dan berinteraksi dengan istrinya. Dia lebih mencurigai mu seperti itu .." oceh Sejeong.

"Itu karena dia masih berharap kau masih hidup. Dia akan sangat terluka jika mengetahui kau sudah meninggal di bandingkan hidup di manapun asal di dunia yang sama dengannya..." Racau Eun-woo pelan yang sudah terlihat frustasi karena berada di tengah-tengah kehidupan cinta menyedihkan itu.

"Begini pak, spekulasi pak Oh salah dari awal dan tetap saja saya tak bisa mempertemukan anda dengan kekasih saya..." Tutur Eun-woo.

Sehun tertegun dan menatap Eun-woo dengan memicingkan matanya lalu memalingkan wajahnya.

"Baiklah, saya akan mencari tahu sendiri siapa kekasihmu itu..." Tuturnya.

"Percuma pak, mau sampai pak Oh ke Ujung dunia pak Oh tak akan mendapatkan apapun. Kecuali pak Oh ke ujung jurang terus loncat..." Cibir Eun-woo pelan.

Sejeong memukulnya karena kesal dengan ocehan namja itu.

******

Eun-woo merenggangkan badannya ketika keluar dari gedung tempat dia bekerja, Sejeong juga mengekori nya. Seharian dia hanya diam di ruangan Sehun, memperhatikannya kerja.

"Kenapa kau terlihat risau euh?" Tanya Eun-woo.

"Bukankah hari ini terlalu tenang euh? Aneh!" Jawab Sejeong.

"Bagus dong, jadi aku bisa pulang terus tidur..." Sahut Eun-woo.

"Ck, bukan seperti itu tapi Sehun Oppa terlih..." Sejeong tiba-tiba terkejut ketika seorang namja menerobosnya begitu saja, ada aura aneh yang di pancarkan namja itu sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan. Pandangannya menjadi kabur, dan seketika dia melihat sebuah langit kamar berwarna cokelat kayu walaupun terlihat samar lalu kemudian dia kembali melihat jalanan yang ada di depannya.

"Oi, kalau jalan itu pake mata dong..." Sahut Eun-woo kesal karena namja itu menerobos Sejeong begitu saja.

Namja itu menoleh menatap Eun-woo lalu menatapnya bingung, "maaf, tapi saya tidak merasa menabrak sesuatu tuh" Ujarnya ketus.

"Suara itu..." Batin Sejeong dan segera membalikkan badannya.

"Doyoung?" Tunjuk Sejeong setengah terkejut melihat namja itu adalah teman kuliahnya dan juga dokter Sehun saat ini.

"Aku Ada Disini" (The End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang