"Part 15"

439 73 38
                                    

Sejeong terkekeh aneh lalu menggelengkan kepalanya, dia lalu menatap Eun-woo dengan mata berkaca-kaca.

"Aku tak ingin kembali dan terbangun kemudian menerima kenyataan bahwa suamiku kini bertunangan dan tak mengenaliku" tolak Sejeong.

Eun-woo tak habis pikir lagi dengan jalan pikiran arwah di depannya sekarang. Kenapa Arwah itu menganggap bahwa Dunia hanya berputar di sekitar Oh Sehun, Suaminya. Dengan gampangnya Sejeong mengatakan itu seolah-olah di dunia dia hanya memiliki Sehun. "Lantas bagaimana dengan Orangtuamu?" Eun-woo menanyakan alasan yang paling utama agar Sejeong tak lagi memikirkan untuk naik ke atas.

Sejeong sedikit terkejut, terlihat jelas jika dia lupa ayah dan kakaknya. Padahal baru tadi dia mengakhiri situasi di mana dia terjebak 2 minggu di rumahnya sendiri.

"Kau tak memikirkan mereka?" Eun-woo kali ini memojokkannya dengan menekan rasa bersalah arwah itu.

"Tentu saja aku memikirkan mereka. Tapi Eun-woo'ssi, aku tak ingin berharap lalu terluka. Mengetahui aku sebenarnya bisa hidup membuatku sepintas menjadi arwah yang licik..." Keluh Sejeong.

"Jika aku bisa hidup, berarti aku bisa kembali menjadi istri Sehun. Tapi sebelum itu, aku akan membuat Sooyoung menjauh dari suamiku. Bukankah itu tak adil bagi Sooyoung?"

Eun-woo sudah menduganya lagi, dia terlihat sangat frustasi dan hanya menundukkan kepalanya lalu menarik nafas beberapa kali. Dia juga perlahan mengacak-acak rambutnya, dan Sejeong berakhir menatapnya bingung.

"Begini..."

"Pertama-tama, aku harus menemukan Tubuhmu dulu dan kau tak perlu melakukan apapun. Arraseo? Jangan berkeliaran di dekat Sehun dan juga jangan pernah memikirkan kau bisa menjadi wanita jahat..." Tegur Eun-woo.

Sejeong hanya mengangguk kali ini, bukan karena dia paham dan akan menurutinya. Tapi melihat Eun-woo yang menegurnya dengan wajah menakutkan membuat dirinya merespon sendiri dan memilih patuh.

Sementara itu,

Eun-woo yang tiba-tiba pergi mengusik Sehun sampai sekarang, bukan karena dia khawatir. Tapi ketika dia mengejar Eun-woo, dan melihatnya sedang berdebat dengan seseorang. Indra penglihatannya tak bisa membohonginya, Eun-woo sendirian saat itu. Dia melihat sekretarisnya berteriak dengan udara di depannya.

"Apa dia gila?" Sehun tak berani menghampirinya, dia hanya berdiri dari kejauhan dan memperhatikannya. Sampai Hujan jatuh mengguyur mereka, Sehun tak beranjak. Hal itu tak masuk akal, tapi dia tetap menyaksikannya.

Perlahan, sebuah wujud wanita terlihat jelas dari mata Sehun. Wanita itu menangis, lalu tersungkur ke tanah. Entah apa yang mereka perdebatkan tapi yang membuat Sehun terkejut adalah keberadaan wanita itu yang tiba-tiba, dia bahkan tak berkedip dan wanita itu sudah berdiri di depan Eun-woo.

"Dia..."

"Kim Sejeong?" Sehun langsung mengenali wanita itu, ingatan terakhirnya tentang wanita itu adalah baju seragam sekolah menengah atas yang dia kenakan ketika menyatakan sekali lagi perasaannya pada Sehun.

Ketika Sehun ingin menghampiri mereka Sejeong menghilang, Sehun semakin syok dan kehilangan keseimbangan. Wajah kalut kini terpasang jelas di wajahnya, berbeda dengan Eun-woo yang merasa semua itu terlihat biasa.

"Ige Mwoya, tadi itu apa? Delusiku? Apa aku sudah gila?"

"Kim Sejeong . " Teriakkan Eun-woo membuyarkan segala prasangka nya. Dia tak lagi tertarik dengan tontonan nya, entah kenapa dia tak ingin Eun-woo tahu kalau dia memperhatikannya sedari tadi. Sehun akhirnya memutuskan untuk kembali.

"Aku Ada Disini" (The End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang