"Part 8"

517 83 26
                                    

Sujin High School, 2008. Pukul 17:40 Kst.

Seorang Yeoja mengayunkan kakinya, dia terlihat menikmati pemandangan di depannya saat ini.

Namja yang menjadi objek pandangannya melirik sedikit, memastikan yeoja itu sudah pergi atau masih awet memandangi punggungnya.

"Kau tak pulang?" Tegur Eun-woo.

"Oho, akhirnya kau bersuara. Kupikir kau ini bisu tauk..." Sahut Sejeong yang terlihat begitu senang, karena dia tak melakukan apapun untuk memancingnya berbicara. Dia hanya duduk di atas meja lalu memandanginya.

"Kau tak pulang?" Eun-woo menegur Sejeong sekali lagi.

"Aku akan pulang sebentar lagi!" Jawab Sejeong.

"Turun dari meja itu, Sang pemiliknya sedang menatap sinis padamu sedari tadi" suruh Eun-woo yang juga merasa takut dengan tatapan pemilik meja itu sebelumnya.

Sejeong celingak-celinguk mencari seseorang itu, dan perlahan bulu kuduknya merinding lalu melompat turun dari meja yang dia duduki.

"Hya, kalau kau berniat mengusirku. Lakukan dengan halus, jangan menakuti ku seperti ini" oceh Sejeong berlari kecil menghampirinya yang masih berdiri di depan jendela itu.

Eun-woo segera memasukkan barang-barangnya ke tas, lalu ketika menoleh ke arah pintu dia sangat terkejut dan membalikkan badannya menghadap Sejeong.

"Ada apa? Kau melihat sesuatu?" Bisik Sejeong.

Eun-woo mengangguk, tubuhnya mulai gemetar dan tak berani membalikkan badannya lagi.

"Jadi gosip itu benar, kau selalu bertingkah aneh karena bisa melihat hantu kan?" Tebak Sejeong.

"Woah, aku iri padamu. Setidaknya jika aku memiliki kekuatan seperti itu, aku bisa melihat eomm..." Eun-woo menutup mulut cerewet Sejeong agar tak bersuara.

"Jangan bersuara..." Bisiknya.

"Sepertinya dia meninggal karena mencongkel matanya sendiri. Jadi, kita harus keluar dari sini tanpa sepengetahuannya..."

Pupil mata Sejeong melotot, dan segera meraih lengan Eun-woo. Namja itu meliriknya dengan bingung.

"Aku percaya padamu!" Tuturnya pelan.

Sejeong juga mengambil tasnya dan mengikuti Eun-woo. Namja itu juga terlihat sangat takut, dia lebih takut karena bisa melihat hantu itu.

Setelah lolos keluar, Sejeong dan Eun-woo menghembuskan nafas lega.

"Woahh, apa kau hidup setiap hari seperti ini euh?" Ujar Sejeong.

Eun-woo kembali tak mengeluarkan sepatah katapun dan malah meninggalkan Sejeong.

"Hya, kau ini kenapa sih? Apa kau sangat membenci perempuan euh? Terus apa salahnya kalau aku perempuan, aku juga tak bisa memilih jenis kelamin ku sendiri" teriak Sejeong.

Eun-woo membalikkan badannya lalu berlari menghampiri Sejeong, dia meraih tangan yeoja itu dan menariknya berlari bersama.

"Kenapa kau begitu cerewet euh? Hantu tadi hampir memasuki tubuhmu" Eun-woo malah memarahinya ketika sudah berada di luar gedung kelasnya itu.

Eun-woo tak membiarkan Sejeong membela dirinya, lalu pergi meninggalkan Sejeong begitu saja.

"Tunggu sebentar, kau belum memberitahu namamu" sahut Sejeong.

"Sejeong-ah..." Dari arah berlawanan Sehun muncul sambil melambaikan tangannya dan mengayuh sepedanya menghampiri yeoja itu.

"Eh Oppa kok tahu aku masih di sekolah?"

"Aku Ada Disini" (The End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang