"Part 5"

595 84 142
                                    

Universitas XXXX, Seoul 2012.

Pukul 20:30 kst.

Seorang waniga keluar dari laboratorium setelah mengecek semua alat praktikum, lalu melepas jas Labnya. Sesekali dia memperbaiki kacamatanya yang selalu merosot dari hidungnya.

"Apa kau sudah selesai?" Suara seorang pria muncul tiba-tiba dan sedikit mengejutkannya.

"Ho'oh, kau belum pulang?" Tanya wanita itu balik.

"Aku menunggumu, kupikir kau akan ketakutan sendirian meninggalkan gedung fakultas kita ini" Tuturnya.

"Eeyy~, aku ini pemberani. Lagipula aku tak percaya hantu sama sekali" ujar wanita itu.

"Hussttfhh, jangan ngomong seperti itu nanti hantu penunggu di sini marah" tutur pria itu setengah berbisik.

"Iya deh, Ayo!" Ajak Sejeong lebih dulu dan tak peduli dengan tegurannya.

"Apa kau langsung pulang?" Tanya pria itu lagi sambil menuruni tiap anak tangga menuju lantai dasar.

"Ho'oh"

"Kalau aku mengajakmu makan malam apa kau akan menolaknya lagi?" Ajak pria itu.

Sejeong sedikit mendesah kecil lalu menengok Jam tangannya, "maaf Doyoung, bagaimana dengan makan siang? Aku akan membayar penolakan ku yang ke 2 kali ini untukmu dengan makan siang. Ok?" Tutur Sejeong yang terlihat buru-buru dan meninggalkan Doyoung begitu saja.

"Ah, Baiklah. Sampai jumpa Sejeong-ah" sahut Doyoung.

Sejeong berlari kecil menuju parkiran dan langsung memeluk Sehun yang duduk manis di atas motornya.

"Mianhe, membuatmu menunggu" Ujar Sejeong sambil melepas pelukannya.

"Apa kau lagi-lagi sendirian mengatur alat-alat praktikum euh?" Sehun malah mengomelinya.

"Ho'oh, kenapa?"

"Hya, aku tahu kamu pemberani dan tak percaya dengan hal-hal mistis. Tapi bagaimana jika hantu benar-benar ada atau bagaimana jika orang jahat? Manusia lebih menakutkan di bandingkan hantu" omelnya

"Eeeii, ayolah. Kau sama saja dengan Doyoung" tutur Sejeong.

"Doyoung?"

"Dia menungguku dan kami keluar dari fakultas sama-sama tadi. Jadi kau tak perlu sekhawatir ini"

"Hya, aku lebih khawatir jika Doyoung bersamamu" omel Sehun.

"Doyoung tidak menyeramkan, kenapa kau perlu khawatir? Dia pria yang baik" Sejeong terdengar membela Doyoung dan membuat Sehun mendengus kesal.

"Ck, pria seperti dia bukanlah orang baik. Dia bahkan bisa menculik mu dariku suatu hari nanti" gerutu Sehun.

"Jika dia menculik ku, kau akan menyelamat ku kan?" Sejeong mendekap dan memeluk Sehun yang kini membelakanginya.

"Apa kau lapar? Aku sangat lapar, mau makan ramen? Aku ingin makan ramen di rumahmu" bisik Sejeong menggodanya.

Pipi Sehun jadi merona merah lalu membalikkan badannya, Sejeong tertawa melihat wajah malu Pacarnya itu.

"Kenapa kau mau makan ramen euh? Kita sudah berkencan selama bertahun-tahun" celoteh Sehun malu-malu. (Di korea, mengajak seseorang memakan ramen artinya berkencan/pacaran)

"Memangnya kenapa? Aku selalu ingin menjadi pacar baru untukmu bahkan di kehidupan selanjutnya" Goda Sejeong.

"Lihat, wajahmu seperti Sosis rebus," Ledek Sejeong seraya tertawa.

"Aku Ada Disini" (The End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang