2⁴

1.7K 221 77
                                    

Sesuai yang sudah disepakati oleh jefri sama orang tuanya kemarin, hari ini Agung dan Yuna datang ke rumah orang tua tiar untuk membicarakan hubungan anak-anak mereka.

Ada raut kecewa di wajah Maxi mengetahui anak sulungnya mengiyakan ajakan jefri untuk menikah. Bagaimana pun, maxi pengen anaknya itu sukses dulu sebelum masuk ke jenjang pernikahan. Tapi apalah daya jika anak sulungnya sudah mengambil keputusan nikah muda.

Berbeda dengan jihan yang malah kelihatan sumringah. Wanita 24 tahun itu tanpa disadari menyeringai puas mendengar pernyataan sahabat suaminya. Dia memang lebih senang jika anak-anak maxi itu tak mengenyam pendidikan lebih lanjut, jadi biaya pendidikan yang harusnya untuk mereka akan beralih kepada jonathan, anak kandungnya.

Secara nggak langsung, jihan pengen yang sukses cuma anaknya, bukan anak-anak tirinya, tiar dan arya.

In real life, ibu tiri emang sejahat itu:)

"Udah lah, pi. Orang tiarnya yang mau kok."

Maxi udah nggak ada pilihan, selain menyetujui lamaran ini. Tapi, dia juga perlu bicara sama tiar lebih lanjut. Yang bikin maxi nggak habis pikir itu kenapa tiar nggak ngabarin papinya terlebih dahulu, kan maxi bisa ngasih pencerahan sebelum anak sulungnya ngambil keputusan.

Helaan nafas dari maxi mengakhiri pemikirannya, toh semua udah terlambat. Akhirnya maxi angkat bicara, melanjutkan obrolan mereka untuk menyusun rencana pernikahan sepasang remaja tanggung itu.

Setelah kesepakatan diambil, jefri dan tiar bakal melakukan akad tiga hari setelahnya.

Nggak akan ada pesta, atau resepsi. Cuma akad yang penting sah di mata hukum dan agama. Mengingat kondisi yang nggak kondusif dari bulan lalu dan juga karena masih dalam suasana bulan puasa.
.
.

"Jadi, abang nikah 3 hari lagi, bun?"

"Iya, lebih cepat lebih baik. Duh anak bunda"

Yuna udah meluk-meluk tiar gemes, dia udah janji sama diri sendiri bahwa nggak akan biarin anak mantunya itu terpuruk lagi di lubang neraka bernama keluarga. Pokoknya, tiar harus lebih bahagia setelah nikah sama jefri, harus.

"Nikahnya di sini kan bun?"

"Emang mau dimana no? Di rumah pakdemu itu? Nggak, bunda sama ayah nggak ngijinin."

Iya, jeno lagi main di rumah nana, sekalian mabar ps sama jefri sih. Udah bosen sendirian di rumah katanya.

"Tiar juga rasanya males balik lagi ke rumah papi bun. Toxic banget asli kalo di sana."

"Ya nggak usah kesana. Rumah kamu kan di sini sama di apartemen."

"Meskipun itu rumah atas nama mami yuli sih, tapi semenjak mami jihan yang nempatin, semuanya beda."

"Tunggu, tunggu 15 menit lagi baru kita lanjut gibah oke"

"Nana ikut bunda!"
.
.

Setelah berbuka dan sholat maghrib, tiar, bunda dan nana benar-benar membuka sesi gibah. Bukan gibah sih, hanya saja tiar yang curhat dan ditambah nyinyiran bunda dan nana. Ah, jangan lupakan bahwa ayah, jefri dan jeno ikut nimbrung juga.

Jeno nggak tau bahwa kehidupan kakak sepupunya begitu suram dibawah tekanan pakdenya itu. Memang, jeno nggak mengelak kalo ibu tiri tiar agak, em galak dan jahat. Yang jeno lihat selama ini tiar bahagia, ketawa-ketiwi, itu cuma cover doang, aslinya ambyar.

Jam 9, keempat remaja itu lagi main hp di kamarnya nana. Duduk saling berhadapan beralaskan karpet berbulu dengan minuman dan camilan di sisi mereka.

Sebenarnya ketiga dari mereka sedang mabar, kecuali tiar yang lagi ngepoin si cantik reemar yang lagi viral plus balesin chat.

"Gila ya para betina itu, cewek cantik gini di hujat. Padahal yang jelalatan kan mata pejantannya."

"Apa sih yang? Dari pada ngomel lebih baik suapin aku keripiknya."

Jeno hampir tersedak minuman sodanya mendengar kalimat jefri. Apa katanya? Aku? Jadi pasangan kebelet nikah ini udah pake aku kamu an? Jeno pengen ngakak aja rasanya.

"Kenapa van?"

"Nggak nyai"

Tiar lanjut menyuapkan kripik pada mulut jefri sambil chattingan.

Itu nggak luput dari mata elang jefri. Biar pun matanya minus, tapi kalo ngelihat siapa yang lagi chattingan sama tiar, fokus matanya langsung tajam.

Diambillah hp tiar dan ngelihat chat tiar sama.., malik. Trus tangannya buka salah satu video yang dikirim malik beberapa saat lalu. Itu video lagu,

/apa sih namanya yg foto dikasih lagu trus ada kata2nya gitu? Yg biasa ada di akun2 tumblr.

Jefri pengen marah rasanya, itu pake fotonya tiar. Dan tiar juga ngirim fotonya beberapa ke malik pas cowok itu minta buat dibikin kata2.

 Dan tiar juga ngirim fotonya beberapa ke malik pas cowok itu minta buat dibikin kata2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jelas sekali kalo malik itu berharap sama tiar, dari kata-katanya aja ketahuan.

"Jeffie balikin!"

"Hapus dulu nomernya!"

"Apaan sih jef? Ga usah kekanakan gini! Orang gue sama dia ga ada apa-apa kok!"

"Lo yang ga ada tiar, tapi malik suka sama lo!"

"Ya biarin dia suka sama gue orang gue cantik!"

Bener juga.

"Tapi gue takut dia deketin lo, trus lo dibikin nyaman!"

"Mau dia deketin kalo gue cuma maunya sama jeffery lian juanda, gimana?"

Blush

Muka jefri udah merah sampe ke telinga. Ga ada akhlak emang tiar, niatnya jefri kan mau marah, tapi kalo dibuat gini mana bisa.

Nana sama jeno cuma cengo ngelihat adegan adu bacot yang diakhiri dengan pernyataan tak terduga dari seorang castiar.

"Percaya sama aku ya sayang, i love you."

Cup

Jefri membeku sama perlakuan tiar. Jantungnya berdetak gak karuan. Nggak peduli sama karakternya yang udah mati kena zona, jefri langsung narik tiar kepelukannya.

"Bunda! Bang jeje mesum!"

Quotes itu fotoku sendiri yg diedit sama
👉👈em... temenku, posisinya kayak malik bagi tiar dia tuh.

Oh ya, ada yg ngerasa nggak kalo work ku hampir semua ada peran ibu tiri?

Real life, aku punya:)

Karakternya?

Cem maminya tiar:)

_TBC_

Friend? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang