(22/7)(7) + (-1)

1.9K 222 2
                                    

"Jef"

Jefri mengangkat kepalanya, dia lagi rebahan dengan posisi tengkurap.

"Udah bayar ukt?"

"Huum"

Tiar cuma ber-oh ria ketika suaminya ngangguk. Memangnya tiar harus merespon gimana lagi?

Tiar lanjut menulis di buku kesayangannya, tentang kontrasepsi. Dari pada bengong kan lebih baik tiar belajar tentang sex education.

Untung-untung, supaya dia nggak kecolongan hamil sebelum waktunya karena paham sama hal-hal begituan. Meskipun tiar ngomong nggak papa hamil karena udah nikah, aslinya dia juga mewanti-wanti hal itu.

Tiar masih pengen nikmatin waktu sebagai istri dan pacar, belum siap jadi ibu. Mungkin 4 atau 5 tahun lagi, fisik dan psikisnya baru siap mengemban tugas baru.

Jefri tau kok, dia nggak bodoh. Makanya kalo pas sebelum hs dia bakal nanya dulu ke tiar, boleh nggak keluar dalem. Jefri tentu nggak mau bikin ceweknya ngerasa tertekan kalo misalkan kecolongan.

"Yang"

"Apa?"

"Kamu lanjut kuliah kan?"

"Nggak tau"

"Lanjut ya, please. Aku yang biayain, ya?"

Tiar ngangguk sambil senyum terus meluk jefri. Sampai kapan pun tiar bakal bersyukur punya jefri dihidupnya.

"Makasih ya"

"Tiar, kamu itu istri aku sekarang. Udah semestinya aku yang menuhin kebutuhan kamu."

Jangan kira uang jefri berasal dari ayahnya, itu benar tapi hanya di gunakan jefri untuk biaya sekolah. Untuk kehidupan dan tabungannya, ia punya kosan 20 pintu dengan bayaran satu unitnya 1,5 juta perbulan.

Itu dari uang tabungannya sendiri, jefri hanya meminta bantuan ayah untuk ikut memantau pembangunannya.

Apartemen yang mereka tinggali juga merupakan milik jefri, hadiah dari ayah saat dirinya ulang tahun semasa SMP.

Tiar merasa dirinya cuma orang yang tak punya apa-apa yang beruntung bertemu dengan jefri dan dicintai pria itu.

Bohong, tiar punya warisan tanah dari papi 10 hektar. Meskipun aslinya papi punya lebih dari 40 hektar tanah yang di kontrak oleh perusahaan Medco. Tak salah jika ia mendapatkan itu, tiar juga membantu papinya dalam doa supaya rezekinya lancar. Tapi sayang, sebagian besar lari ke istri mudanya.

"Cassie,"

Mata bulat itu terlihat terkejut, sudah lama sekali tiar tak mendengar panggilan itu. Hanya seorang saja yang pernah memanggilnya dengan nama 'cassie', maminya.

"Itu panggilan dari mami yuli kan?"

"Jeffie tau?"

"Iya, aku udah tau ini dari lama, sejak pertama kita main bareng. Aku ingat waktu mami manggil kamu buat di suruh mandi gara-gara main lumpur."

Tiar menyembunyikan wajah malunya di dada jefri, sedangkan pria itu semakin gemas hingga mengeratkan pelukannya.

"Cassie, mandi dulu, nggak malu itu ada temannya?

Tiar kecil yang baru datang dari kolam belakang rumah tampak terkejut melihat bocah lelaki seusianya yang sedang memperhatikan dirinya.

Ia langsung lari kembali ke belakang menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dari lumpur, lupa membawa handuk.

Umurnya baru 7 tahun, tapi tentu saja tiar malu kalau harus masuk kamarnya dengan telanjang. Tiar berteriak keras memanggil maminya, hingga wanita itu datang dengan membawakan tiar handuk.

Tiar keluar dari kamar setelah berganti baju dan menyisir rambutnya. Lagi-lagi, tiar bertemu jefri yang sedang mengambil minum di kulkas.

"Tiar, sini, duh cantiknya."

"Makasih tante."

"Kok tante, panggil aja bunda, kayak jeje sama nana."

"Oke bunda."

"Tiar ajak jefri sama nana main ya, bunda mau bantuin mami kamu buat bikin bumbu."

Tiar cuma mengangguk, lalu mengajak kedua anak itu bermain, bersama arya, yang masih 5 tahun.

Mereka bermain dengan tiar dan jefri yang mengawasi arya dan nana karena keduanya suka sekali berlarian.

"Jeffie nanti mau jadi apa?"

"Mau jadi kayak ayah, tiar?"

"Mau jadi dokter."

"Kayak bunda?"

"Emangnya bunda jeffie dokter?"

Tiar tersenyum mengingat kenangan awal mereka bertemu, lucu sekali. Dulu ia ingin jadi dokter sebelum tau bagaimana beratnya perjuangan menjadi seorang dokter. Sejak pertengahan kelas 11, tiar memutuskan untuk beralih cita-cita.

"Jef"

"Hm"

Ternyata pria itu sudah tidur. Lama juga tiar bernostalgia dalam pikirannya hingga tak sadar suaminya sudah menuju alam mimpi.

"Selamat tidur suamiku."





Ga jelas banget kan?
Akhir2 ini males up masa:"

Paling lama ceritanya selesai di 25 juli, paling lama loh ya.
Tenang, ga akan end sebelum part 18 di publish🤭
Jangan minta mereka punya anak,
Soalnya bakal ada sequelnya🤫

_TBC_

Friend? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang