Thanks

3.2K 580 33
                                    


Gadis itu cantik. Jungkook tidak berbohong, Lili memang melebihi Natt dari segi wajah.

Gadis itu masih menatapnya canggung ketika Jungkook menutup buku lalu memeriksa untaian kalimat yang sempat ia umpati karena menyakiti hidungnya.

“Selamat malam, Jungkook.”

Ia menaikkan kepala, mendapati Lili tengah memasang senyum teduh.
Jungkook akan kembali ke kamar hanya untuk mengambil kertas, tapi kakinya sudah meloncat. Lili terkejut, laki-laki itu seperti terbang.

“Ee-kau pandai matematika?” Lili mundur saat Jungkook maju.

“Kau bisa mendengarku?” Lili gelagapan, sebelum menulis di notes yang langsung dibaca oleh Jungkook.

“Sedikit.”

“Natt tidak terlalu bisa matematika, jadi…bisa minta bantuanmu? Nilaiku merah.” Tidak punya waktu untuk berpikir, Lili mengangguk.

Jungkook meloncat lagi ke seberang, cukup lama untuk kembali dengan membawa empat buku. Lili segera menjauh karena tahu laki-laki itu sedang berancang-ancang untuk melompat lagi.

“Fisika?”

“Kau bisa fisika?”

Lili mengangguk, membuka pintu balkon kamarnya lebih lebar agar Jungkook bisa masuk.

Aroma bunga serupa nama gadis itu segera menyerbu Jungkook, demikian juga dengan segala benda yang sangat perempuan. Jungkook pernah ke kamar itu, sekali. Hanya untuk terburu-buru pergi karena takut terancam dipolisikan karena menyusup. Lili menunjuk satu anak sofa, meminta Jungkook duduk di sana, sementara meja lebar yang sudah diisi dengan beberapa buku sudah berada di depannya. Lili bergabung, mengulurkan tangannya untuk melihat buku Jungkook.

“Fisika.” Jungkook membuka buku pelajaran fisika, menunjuk sepuluh latihan soal yang menjadi ujiannya minggu kemarin, harus Jungkook kerjakan ulang karena nilainya sangat jauh dari kata cukup.

“Ini, jawabannya B kan?” tanya Jungkook menunjuk soal nomor 16. Ia sempat mengerjakannya di buku lain, cukup sulit, tapi berhasil mendapat jawaban.

Lili membaca selama lima menit penuh, sebelum akhirnya menggeleng. Jungkook tentu saja mendelik tidak percaya, ia yakin jawaban yang ia dapatkan setelah lebih dari setengah jam itu benar-benar B.

“Gelombang yang merambat pada tali dapat dipantulkan jika mengenai penghalang. Maka, gelombang yang merambat ke kanan, saat di titik A (titik ikatan antara tali tipis dan tebal) akan dipantulkan. Jawabannya D,” tulis Lili di notesnya.

“Bukankah seharusnya semua gelombang diteruskan menuju B?” Lili menggeleng.

“Semua gelombang dipantulkan.”

“Kau yakin jawabanmu yang benar?”

“Ya, kami pernah membahas soal seperti ini sebelumnya.”

“Kami?”

“Miss Lirrin, guruku.”







🌷🌷








Lili mengamati mata Jungkook yang mengantuk, sementara tangannya masih berusaha keras menekan pena dan mencari jawaban dari soal matematika yang sebelumnya sudah Lili jelaskan. Laki-laki itu menguap, meminta selimut pada Lili lalu tertegun.

“Tidak, tidak. Aku pikir ini kamarku.”

Jungkook membuka lembaran baru pada buku catatannya, tangannya jatuh. Matanya menutup, rasanya berat sekali. Ia tidak pernah belajar sebanyak ini. Saat itu juga Lili tersenyum, menarik selimut lantas membiarkan Jungkook tidur di sana.

Shall we✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang