Language

2.7K 512 16
                                    


Lili mengatupkan satu kepalan tangannya, menunjuk itu pada Jungkook untuk hal pertama yang harus pria itu lihat, kepalan tangan itu berubah, dua jarinya keluar, diangkat namun tidak berhimpitan, antara jari telunjuk dan jari tengah, jari tengah dimiringkan ke samping. Jungkook melihatnya dengan sangat fokus. Lili ingin terkekeh, tapi ia tetap melanjutkan. Kini dua jari itu Lili himpitkan, tidak berjarak sama seperti sebelumnya, diangkat tinggi-tinggi dan itu adalah poin terakhir.

Jungkook mengerjap, tidak paham meski gadis itu sudah memperlihatkannya secara pelan-pelan.

“Ehmm…”

Lili tersenyum simpul. Ia menunjuk dirinya sendiri dan Jungkook melihatnya.

You?” Lili menggeleng, ia kemudian menunjuk Jungkook.

Me?” Lili mengangguk, menampakkan susunan giginya.

“Jadi, tadi itu bahasa isyarat dari aku?” Jungkook seperti baru saja mendapat bingkisan hadiah, ia terkekeh senang karena mengerti. Ia meniru bagaimana Lili menggerakkan tangannya, mengulangnya dua kali lalu mengangguk.

“Aku ingat,” ucapnya. Lili mengangguk-angguk.

Kemudian untuk yang kedua. Masih dengan kepalan tangan yang jarinya dikeluarkan dan diberi jarak, lalu dua jari itu disembunyikan dalam kepalan tangan lagi dan dua jari itu dikeluarkan lagi. Sebenarnya hanya memperlihatkan yang sebelumnya namun kali ini susunannya berbeda.
Jungkook masih bingung, meski gerakan itu pernah ia lihat. Jadi, Lili menunjuk dirinya.

You?” Lili mengangguk mantap.

I know, I know Lili.” Raut wajah Jungkook terlihat lebih senang dan berbinar.

Lili mengajarkan hal lain, ia menunjukkan ibu jari dan telunjuknya. Jungkook langsung bisa menebaknya.

“Itu L.” Lili mengangguk, melanjutkan gerakannya lagi. Namun fokus Jungkook segera buyar ketika Natt bersuara dari seberang, memanggil pria itu tanpa tahu keberadaannya.

Jungkook segera melompat, khawatir Natt ketakutan karena sendirian. Sampai di seberang ia melambaikan tangannya pada Lili. Lili membalasnya. Lalu lengkungan bibir itu entah mengapa seolah jatuh tanpa ia sadari, ia murung, seolah-olah waktunya masih sedikit dengan Jungkook.

There you are,” desis Natt ketika menemukan Jungkook sudah berada di dalam kamar saat ia datang dari dapur.

“Kenapa bangun?”

“Dingin.”

Jungkook tersenyum tipis, ia naik ke ranjang dengan Natt, menyelimuti tubuh mereka dengan selimut yang sama. Memeluk wanita itu dengan nyaman dan tanpa Natt lihat, laki-laki itu mengangkat tangan kanannya, menaikkan dua jari lalu mengepalkannya, masih belajar bahasa Lili.






🌷🌷








Jungkook bingung ketika selesai sarapan dan ia masih dengan pikirannya tentang bahasa isyarat, Natt mengatakan akan pulang. Wanita itu merasa tidak nyaman, tidak biasanya saat ia bahkan bersama Jungkook yang selalu bisa membuatnya tenang dan damai.

“Kenapa?”

“Aku juga harus sekolah kan?” jawab Natt sembari meneguk sisa orange juice dalam gelasnya.

“Maksudku, bagaimana kalau mereka mengganggumu lagi?”

“Aku bisa mengatasinya. It’s okay, aku akan laporkan semuanya kepada guru kalau mereka masih melakukannya.”
Jungkook diam sejenak, melihat Natt begitu ingin, maka ia hanya bisa mengangguk.

Shall we✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang