Please

3.8K 564 63
                                    

“Beraninya kau memaksa adikku!! Beraninya kau menyentuhnya!! Beraninya kau merusaknya?!”

“Dengar! Meskipun janin itu sudah berbentuk! Meski janin itu sudah bergantung pada Lili, aku akan memaksanya untuk menghabisi janin itu!!”

Jungkook, untuk pertama kalinya memohon. Menumpukan kedua lututnya di lantai dan bergerak frsutrasi.

“Jangan, kumohon. Jangan.”

Dira ternyata bukan wanita biasa, ia bahkan menendang Jungkook hingga pria itu dengan lemahnya terjatuh.

“JANGAN PERNAH BERHARAP MELIHAT ADIKKU LAGI!!”

Kata-kata itu bahkan melebihi lecutan cambuk. Jungkook melihat Dira memaksa Lili pergi, menyeret gadis ringkih itu untuk meninggalkannya.

Jungkook bangkit, meminta bantuan ayahnya untuk mencegah mereka. Itu bayi mereka, anaknya. Jungkook menyayanginya.

“Tolong, Ayah. Tolong cegah mereka. Itu anakku, tolong!”

Ayahnya hanya diam, tidak punya alasan untuk membantu sementara kedua wanita itu sudah memutuskan untuk menjauh. Meski ini pertama kalinya Jungkook menyebutnya Ayah, ia tidak bisa membantu. Pria itu hanya bisa menunduk, mengusap bahu Jungkook.

“Kumohon..kumohon..”

Tidak ada yang bisa ia lakukan bahkan setelah menggedor pintu rumah itu dan bertahan di sana sampai malam, ia harus melihat Lili-nya, ia akan berbicara pada gadis itu seperti yang sudah ia pelajari. Ia akan meminta maaf, ia akan memohon jangan pergi, ia akan meminta gadis itu memperjuangkan buah hati mereka. Ia akan mengatakan kalau selama ini gadis itu sudah berhasil membuatnya...jatuh cinta.

Mengapa Jungkook baru menyadari semuanya sekarang?

Ia terkejut saat pintu rumah itu terbuka dan Dira membentaknya dengan makian keji. Lili yang bersembunyi di belakang tidak melakukan apa-apa. Tapi Jungkook tahu, Jungkook tahu kedua wanita itu akan pergi.

“Komohon, itu anakku! Jangan lakukan apapun!” Jungkook masih berlutur saat suara teriakannya menguar di udara.

“Tidak ada anakmu di manapun Jungkook, janin itu akan lenyap dan kami akan pergi dari sini.” Dira menarik kerah bajunya, menatapnya dengan kilat marah.

“Hukuman untukmu. Lili tidak akan pernah kau lihat selamanya.”





🌷🌷





Berhari-hari setelah kejadian itu. Jungkook kini sudah memasukkan banyak baju ke dalam koper, tidak tahu ke mana ia akan pergi. Hanya memenuhi tas itu dengan pakaian lalu menyeretnya keluar dari kamar. Ayahnya yang baru saja pulang dari tempat kerja, segera menghadang Jungkook. Ia tahu ini percobaan pergi ke sekian kali.

“Ke mana kau Jungkook?”

“Aku harus melihat anakku.”

“Kau sudah mendengar Dira akan melenyapkannya.”

“Tidak! Lili akan menjaga anak kami, itu anak kami!”

“Kau masih sekolah Jungkook, kau ujian besok! Apa yang sedang kau pikirkan!” Ayahnya maju, menggoyang Jungkook dengan tarikan di kedua bahunya.

“Aku ingin melihat anakku!!!”

Ayahnya mundur saat teriakan frustrasi itu dilontarkan. Dira tidak main-main saat mengatakan tidak menerima calon bayi yang Jungkook bentuk dengan paksaannya. Janin itu mungkin sudah lenyap, mungkin Lili memang menolak untuk diaborsi, tapi Dira punya banyak cara untuk melakukan hal yang ia anggap benar. Mungkin ia telah menyuruh Lili minum obat penggugur bayi dan Lili dengan tidak tahunya segera meneguknya.

Shall we✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang