"Ada yang mau ditanyakan lagi?" Yoongi bertanya sembari menyisipkan anak rambut ke belakang telinga Jian, menatap sang wanita yang berada beberapa senti di hadapannya, berbagi ranjang yang sama.
Mulut Yoongi sudah hampir berbusa menjawab semua pertanyaan yang Jian lontarkan kepadanya sedari tadi. Ingin mengelak tapi ini salahnya juga tadi, mengumbar dan mengatakan,
"Kau bisa tanyakan apapun yang kau mau."
Yoongi merasakan lega dalam hati saat Jian mengelengkan kepala, wanita itu menguap beberapa kali dan mulai merasakan matanya memberat.
"Kenapa tidak pulang saja?" Tanya Yoongi
"Menunggu Hoseok-oppa, dia bilang mau mengantarkanku nanti."
Yoongi mendegus sebal mendengar jawaban itu, "Jadi sekarang dengan Hoseok?"
Tidak tahu kenapa suara Yoongi terdengar seperti cemburu dan membuat Jian terkekeh, "Hoseok-oppa temanmu sendiri loh, Yoon."
"Iya, aku tahu. Hanya kesal saja aku tidak bisa mengantarkanmu pulang."
"Makanya cepat sembuh."
"Tidak mau,"Jian mengerutkan kening bingung, "Kalau aku sembuh kau tidak akan mau memanjakanku lagi." Jian merotasi bola mata malas.
Tadi Yoongi memang bersikap manja, tiba-tiba meminta Jian untuk menyuapinya padahal yang patah itu kakinya bukan tangannya. Jian curiga kalau mungkin kepala Yoongi juga terkena benturan keras.
Si pemuda terkekeh, menampilkan senyum gummy nya lalu mendekatkan diri ke Jian. Mendaratkan dagunya di kepala sang pujaan, "Aku menyayangimu, Ji."
Serius deh, Yoongi memang sudah terbentur sesuatu. Aneh bila melihat Yoongi menjadi sok romantis begini, tapi tetap saja ada rasa mengelitik di perut yang tak bisa dihindarkan saat mendengar Yoongi berucap demikian.
"Jangan membuat spekulasi aneh lagi. Aku hanya menyayangimu."
Jian merasakan pipinya memerah, menelungkupkan wajah ke dalam dekapan Yoongi agar tidak ada yang melihat rona tersebut.
"Aku juga." Menjawab dengan malu-malu,
Yoongi memberikan kecupan kecil di pucuk kepala Jian, mengusap kepalanya dan menyuruhnya untuk pergi tidur,
"Tidurlah, aku akan membangunkanmu saat Hoseok datang." Memberi usapan lagi di punggung agar wanita itu mudah terlelap
.
.
.
.
.
Yoongi baru saja keluar dari kamar mandi saat mendengar pintu kamarnya terbuka, "Hei y-" Memberikan tatapan memicing pada Kihyun sembari meletakkan telunjuk di bibir, "Ada apa?" Kihyun berbisik lalu menoleh ke arah kasur dan tersenyum jenaka."Ah, Kalian sudah berbaikan ya?" Menaik turunkan alisnya Kihyun bertanya dan Yoongi hanya bergidik
"Katakan padaku. Kalian sudah berbaikan?" Kihyun memaksa, mendekat ke arah Yoongi sembari menaruh kresek di meja.
Yoongi bergumam sebagai jawaban lalu melirik pintu, "Sendirian?"
Kihyun mengeleng, "Ada yang lain."
"Yang lain?" Mulut Kihyun baru akan terbuka tapi kalah cepat dengan dorongan pintu Hoseok.
Hoseok menyunggingkan senyum lalu membuka pintu lebih lebar mempersilahkan tiga lelaki lainnya untuk masuk.
Taehyung tersenyum merekah, berjalan lebih cepat dari temannya lalu merangkul Yoongi bagai kawan yang lama tidak berjumpa, "Hai, hyung."
Jimin mengikuti di belakang, memberikan senyumnya yang hangat seperti biasa, menyisakan Jungkook terakhir dengan canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gotta Be You [✔]
Short Story➵ft. Suga from BTS A/n: Cerita ini sudah pernah dipublish di line@ sebelumnya, di akun btsworldina ©Dera Start: 27 July 2019 End: 1 May 2020 Impressive Ranking: #1 btssuga 16/10/2020 #1 btsworld 22/10/2020 #5 dera 10/01/2022 #11 jeonjungkook 07/12/2...