18. Zivo Ribet

916 48 2
                                    

"Tapi apa tan?"

Zivo gelisah bukan main. Pasalnya, tadi kembaran nya mengatakan bahwa Chelsea akan dijodohkan dengan Zio. Jika memang benar begitu maka saat hari pernikahan Mereka, Zivo akan menculik kembaran laknatnya itu lalu ia yang menggantikannya, biarkan saja. Toh wajah mereka sama kan.

Drama sekali

Feny berdehem pelan. " Gini lho-"

"Gini apa tan? Jangan setengah-setengah dong ah" Potong Zivo dengan kesal membuat Chelsea di sampingnya pun ikut kesal lalu menoyor kepala Zivo Gemas

"Lo yang bikin mama ngomong jadi setengah-setengah, bego!" Desisnya tajam

Zivo mendelik, baru kali ini ia mendengar umpatan dari bibir cantik milik gadisnya itu. Ingin rasanya Zivo menyentil nya.

"Diem!" Tukas Chelsea saat melihat Zivo ingin membalas ucapan nya

Zivo cemberut lagi, kini bibirnya bawahnya lebih maju dari yang tadi.

"Jiji gue liat lo begitu" ujar Chelsea kesal. Bukan nya berhenti justru Zivo makin cemberut mendengar itu. Ternyata mulut Chelsea bisa sepedas itu, pantas saja Teman nya pernah mengatakan bahwa tidak ada yang berani mendekati Chelsea karna Chelsea galak.

Ternyata Fakta

Walau begitu, namun Zivo tetap menyayangi Chelsea

Feny yang memperhatikan dua sejoli itu selesai berseteru pun melanjutkan ucapannya. "Jadi gini-"

"Gini apa sih tan? Dari tad-" ucapan Zivo terpotong saat semua menatap tajam kearahnya

Zivo diam dengan membuat gerakan seolah ia sedang mengunci mulutnya lalu membuang kunci nya

Feny mendengus, "Masih mau ngoceh ga?" Tanya nya

Zivo sontak menggeleng cepat

Feny menghela napas
"Sebenarnya, Welda dan saya itu sahabat semasa SMA. Dul-"

Chelsea yang melihat Zivo ingin membuka mulut langsung menyentil pipi nya. Alhasil, Zivo cemberut lagi dengan tangan mengelus sebelah pipi nya.

"Lanjut, mah."

"Dulu, saya dan Welda pernah berniat menjodohkan anak kami jika berbeda jenis kelamin. Ya walaupun sebenarnya cuma candaan aja. Tetapi, ketika kami tau kalian berdua pacaran, dan ternyata Zivo anak dari Welda. Maka, Kami berniat benar-benar menjodohkan kalian berdua." Feny menjelaskan sambil menatap kedua remaja berbeda jenis di depannya ini.

"Terus aku sama Chelsea kapan di nikahin tan?" Celetuk Zivo yang membuat Zio mendengus. "Selesain dulu sekolah lo, nikah aje pikiran lo." Kesalnya

"Sirik lo, gak punya jodoh gitu tuh. Kasian." Ledek Zivo sambil menatap iba kearah Zio

"Aku pulang lah, Assalamualaikum." Pamit Zio lalu berjalan keluar dari Rumah Chelsea

"Jih baperan!" Zivo ini lemes sekali mulutnya

"Mah." Semua mata langsung memfokuskan tatapan ke arah Chelsea. "Mama yakin? Maksud aku gini lho, aku sama Zivo masih SMA yakali mau di jodohin?" Tanya nya

Welda berdehem. "Gini Chelsea, kalau masalah menikah, kalian gak akan dinikahkan sekarang-sekarang ini. Niatnya sih setelah lulus kami akan menikahkan kalian, begitu."

"Lagipula, kalian baru pacaran kan. Kita takut nanti kalian tiba-tiba putus gimana?" Lanjutnya dengan ekspresi seolah menakuti remaja di depan nya ini

Zivo mendelik kearah ibunya itu. "Doain anaknya yang baik kek, mah."

Welda terkekeh ringan, "kalau kalian bisa belajar dewasa, maka hubungan kalian akan langgeng. Apapun masalahnya selesaikan itu berdua jangan sendirian. Jangan ada rahasia-rahasiaan harus saling terbuka. Bicarakan jangan egois." Ujar Welda sambil tersenyum lembut menatap Zivo dan juga Chelsea

AMENABLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang