46. Kepergian

614 32 3
                                    

Jam dinding rumah sakit menunjukan pukul delapan malam.

Sudah dua hari Chelsea dirawat dirumah sakit, dokter David belum memperbolehkannya pulang. Karena Chelsea juga suka demam tiba-tiba.

Kini ruangan Chelsea ramai kedatangan para sahabatnya kecuali, Yuni, Juan, Melsa dan Ryan tentu nya.

"Emang si bocah Yupi kemana dah?"  Celetuk Ajun yang sedari tadi tidak melihat keberadaan cowok itu.

"Iya. Biasanya 24 jam stay disamping adek nya yang tersayang." Ujar Satri meledek

Chelsea menggeleng tak tahu. "Dia bilang mau jemput seseorang. Nggak tau siapa." Jawab Chelsea

"Siapa dah?" Sahut Izzati

Lia yang sedang mengupas apel untuk Chelsea pun menyahut. "Jemput pacarnya kali?"

Pacar?

"Bukannya Farrel homo?" Celetuk Arka seenak jidat yang langsung dilempari kulit jeruk oleh Chelsea. "Ngaco lo kalo ngomong!" Chelsea menatap kesal.

Arka mencibir. "Jangan bilang lo demen sama Farrel ya, Win?"

Chelsea berdecak. "Udah berapa kali sih gue bilang, jangan panggil gue Win!"

Arka terkekeh geli. "Canda yailah. Lo beneran nggak tau nih Farrel lagi deket sama siapa?" Arka menatap Chelsea.

"Nggak." Chelsea mengendikkan bahu.

Cklek

"Dua tiga Irfan Bachdim, Astaghfirullahaladzim. Anak setan dari mana ini? Banyak amat." Pekik Farrel. Kemudian masuk disusul dua orang perempuan.

"Bangke banget kalo ngomong." Cibir Angger

Chelsea menatap salah satu perempuan dibelakang Farrel.

Perempuan itu melambaikan tangannya. "Hai Chel?" Sapanya kikuk.

Chelsea tersenyum menanggapi. "Jadi lo jemput Resha dan ..." jeda Chelsea sambil melirik perempuan satunya.

Perempuan itu mengulurkan tangannya berniat memperkenalkan diri. "Gue Aletta." Ucapnya sambil tersenyum manis membuat Arka menatapnya intens.

Chelsea tersenyum sambil menyambut uluran itu. "Gue Chelsea." Kemudian melepaskan tautannya.

"Ini gue bawa sedikit." Aletta memberikan sekantung buah-buahan dan diletakan di meja samping brankar. "Makasih, repot-repot."

"Nggak papa kok."

Arga yang melihat kembarannya menatap Aletta pun bersuara. "Lihat yang bening belok. Lihat yang mulus belok." Arga menyanyikan lagu playboy yang di populerkan oleh 7icons

"Sampek yang di sebelah nggak di tengok." Sahut Angger melirik Novia

"Cakep dikit deketin. Bohay dikit jabanin. Sampek yang disebelah kayak BEGO." Novia melanjutkan nyanyian dengan suara keras menyindir pacarnya.

Arka menyengir kesamping menatap Novia. "Ngeliat doang sayang." Arka meringis melihat raut datar kekasihnya.

"APA ... SEKARANG. COWOK PADA JAGO AKTING. AP-"

Plak!

Arka menggeplak kepala Ajun. "Bacot. Lo tau bacot nggak? Dasar kompor!"

"Dih. Gue cuma lanjutin nyanyian Novia doang anj-" balas Ajun tak terima.

"Ada cewek cantik nggak boleh ngomong kasar Jun." Tegur Ajun pada dirinya sendiri sambil menyengir menatap Aletta yang tersenyum menatapnya.

"Juna?" Panggil Lia. Ajun menoleh. "Asekk pake panggilan kesayangan dong uhuyy! Kenapa Sayangnya aku?" Ajun tersenyum lebar.

AMENABLE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang