1 [H.A]

151 80 31
                                    

Alex memegang pipi nya berkali-kali, rasa nya sakit, ia tahu betul semua orang segan pada nya, tapi ini apa? Saudara kembar Angel yang notabene nya adalah perempuan, sekaligus adik kelas nya berani menampar nya di tempat umum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex memegang pipi nya berkali-kali, rasa nya sakit, ia tahu betul semua orang segan pada nya, tapi ini apa? Saudara kembar Angel yang notabene nya adalah perempuan, sekaligus adik kelas nya berani menampar nya di tempat umum. Alex cukup  salut dengan keberanian perempuan itu, setidak nya Allice bisa melawan ketika orang brengsek ini ingin mempermainkan saudara nya.

Ya, brengsek. Alex memang brengsek, ia sendiri yang mengakui itu, karna apa? Karna diri nya tidak lebih dari fuckboy yang kurang belaian banyak orang. Astaga, kurbel darimana ya? Pacar sudah tiga apa masih kurang? Iya kurang, Alex masih butuh satu agar lengkap sebagai paket sunah Rosul. Alex tertawa kecil.

Mengingat wajah cemas Angel tadi, membuat nya terus -menerus tersenyum. Sebenar nya tidak terlalu  sakit, hanya sedikit perih yang menusuk ke tulang pipi.

Sakit WOI!, masa iya nggak? Itu pake tenaga banget sumpah. Ga percaya gue kalo itu cewe.

Memang sih, Alex sempat mendengar rumor mengenai Allice yang memang sangat kejam. Rumor itu tersebar sekitar satu tahun yang lalu, dimana saat itu Allice dan Angel sedang booming karna paras cantik nya yang sangat identik. Namun tetap saja, Alex tidak pernah tertarik dengan Allice, selain karna Allice sudah memiliki pacar, ia juga tidak suka dengan perempuan pembangkang.Ia lebih suka pada perempuan polos seperti Angel, enak di ajak ngapa-ngapain nya, haha, tanpa sadar Alex tertawa.

Fuckboy macam Alex memang sangat brengsek. mungkin jika disuruh memilih antara Angel dan Lily, ia tetap akan memilih Angel. Tapi sayang, perempuan itu tidak pernah menjawab ketika Alex menembak nya, sialan memang.

Devan yang sedari tadi memperhatikan, hanya mendelik kesal, sebenar nya apa yang sedang di pikirkan kelaki itu? Apa Alex sedang memikirkan Allice nya? perempuan yang sudah ia incar selama beberapa bulan ini? Ah, sial! Si Leo Leo itu saja belum selesai, ini sudah ditambah dengan Alex? Astaga, Alex memang sangat menyebalkan. Devan mendengus kesal.

"Lex, lo ga bakal pindah haluan kan?" tanya Devan tak ramah, Alex yang mendengar itu segera menoleh. Haruskah ia menjelaskan itu pada Devan?

"Apa sih, ga jelas banget," balas nya sewot. Iya, Alex masih kesal dengan Allice, seandai nya perempuan itu adalah laki-laki. Mungkin Allice sudah babak belur di tangan nya. Devan berdecak kesal,

"Allice kan inceran gue dari dulu Lex, lo ga mungkin kan maen comot gitu aja," terang Devan kesal, sedangkan Alex malah tertawa renyah.

"Apaan sih lo, gue mana mau sama Cewek begitu, bengis banget, gada akhlak!"

Devan terkejut bukan main, ia mengelus dada nya pelan berusaha menetral kan rasa kesal yang cukup berkobar -kobar. Yang benar saja? Alex mengatakan hal itu di depan nya, tentu saja Devan emosi. Berbeda dengan Bara yang sedari tadi hanya diam menyimak.

"Kok lo ngajak ribut sih?!"

"Lah, emang bener, cewek bengis begitu mah ga masuk dalam kriteria gue,"

Hai, Angel [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang