Chapter 3 | SJ

24.7K 1.2K 18
                                    

Lisa kembali ke rumahnya dengan wajah muram. Lamaran dari bosnya terasa begitu mendadak. Tak ada yang salah dengan Jungkook—dia tampan, mapan, dan tentunya banyak yang mengincarnya. Namun, hati Lisa hanya memikirkan satu nama. Dia mengagumi Jungkook, tetapi tidak mencintainya.

Ada nama pria lain yang mengisi ruang di hatinya. Sudah tiga tahun sejak kepergian pria itu, meninggalkan janji yang tak kunjung ditepatinya. "Aku tidak tahu ... bahkan kabarmu saja aku tidak tahu. Apakah kamu sudah melupakanku atau sudah menikah?" batin Lisa, sambil melentangkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit dengan penuh harapan dan keraguan.

Bingung, Lisa bertanya-tanya apakah hubungan mereka telah berakhir atau masih berlanjut. Pria itu membuatnya menjadi wanita yang setia, namun di saat bersamaan, ia merasa bodoh karena terus menunggu.

Drtttt.

Suara ponsel memecah lamunannya. Sebuah pesan masuk dari Jungkook. Dengan hati-hati, Lisa menggeser layarnya.

Dari: Jungkook 
*“Saya akan menjemputmu untuk berkenalan dengan eomma dan appa.”*

Lisa menghembuskan napas panjang. Dia mengetik balasan dengan cepat.

*“Baik, saya akan bersiap-siap.”*

Setelah mengirimkan pesan, ketegangan terasa di udara. Tidak ada balasan dari Jungkook, dan ini adalah pertama kalinya mereka bertukar pesan di luar urusan kantor. Rasa gugup mulai merayapi pikirannya.

Setelah mandi, Lisa memilih gaun berwarna pastel yang simpel namun anggun, dengan potongan yang pas di tubuhnya. Gaun itu memiliki lengan panjang yang sedikit mengembang, memberikan kesan feminin yang sopan. Ia menambahkan aksesori sederhana berupa anting perak dan sepatu hak rendah berwarna nude, agar tetap nyaman saat berjalan. Rambutnya ditarik sedikit ke belakang dengan jepit rambut yang cantik, memancarkan kesan elegan. Ia hanya memoleskan bedak tipis dan lipstik berwarna merah muda. "Apakah aku berlebihan?" gumamnya, menatap refleksi dirinya di cermin. Selama ini, dia hanya menggunakan lip gloss.

Ting!

Dengan cepat, Lisa meraih tas hitamnya dan bergegas keluar, mengunci pintu di belakangnya. Di depan pagar rumah, Jungkook sudah menunggu.

Jungkook berdiri dengan percaya diri, mengenakan jas hitam yang pas dan kemeja putih di dalamnya. Dengan wajah yang tampan dan rahang yang tegas, ia tampak seperti bintang drama Korea. Rambutnya yang hitam legam ditata rapi, sedikit berantakan di bagian atas, memberikan kesan stylish. Matanya yang tajam seolah mampu menembus jiwa, sementara senyumannya membuat jantung Lisa berdebar.

"Silakan masuk, Lisa," ujar Jungkook sambil membuka pintu mobil untuknya. Dengan hati berdebar, Lisa melangkah masuk.

"Terima kasih," ucapnya, sedikit gugup.

Sepanjang perjalanan, Jungkook terdiam. Lisa bersyukur, karena dia juga tidak tahu harus membicarakan apa. Andai ini urusan kantor, ia tak perlu merasa gugup. Namun, kali ini, dia duduk di samping bosnya, yang juga merupakan calon suaminya. Mereka biasa keluar bersama, tetapi kali ini berbeda—mereka akan menemui calon mertuanya.

Calon mertua? Duh, sial! Pipinya semakin terbakar. Lisa menoleh ke jendela mobil, berusaha menghindari tatapan Jungkook yang mungkin menyadari rasa malunya.

Setelah beberapa menit, mereka tiba di rumah Jungkook yang megah, bak istana. Rumah itu berdiri dengan bangunan putih bersih, dikelilingi taman yang tertata rapi. Gerbang masuk dari besi tempa berwarna hitam mengantarkan mereka ke halaman luas yang dipenuhi tanaman hijau. Jendela-jendela besar memantulkan sinar matahari, menciptakan efek berkilau yang memikat.

Saat melangkah masuk, Lisa disambut oleh ruang tamu yang luas dan terang. Langit-langit tinggi dihiasi lampu gantung kristal yang memancarkan cahaya hangat. Dinding-dindingnya dipenuhi lukisan seni kontemporer, menciptakan perpaduan antara modernitas dan keindahan artistik. Sofa empuk berwarna netral dan meja kopi dari kayu jati menambah kenyamanan, sementara karpet lembut di bawah kaki memberikan sentuhan kehangatan. Di sudut ruangan, sebuah piano grand berkilau menanti untuk dimainkan.

Sekretaris Jeon (LISKOOK)🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang