Wulan mempersilahkan para polisi itu masuk lalu Wulan menyeret Kak Aska kesudut ruangan sedangkan para polisi dilayani Bi Sri.
"Susah banget sih dihubungin dari tadi!" kata Wulan
"Ciee khawatir," balas Kak Aska
"Auk ah, terus ni apalagi bawa-bawa polisi?" tanya Wulan
"Gatau orang mereka mau ketemu sama elu," kata Kak Aska yang kemudian pergi kekamarnya
"Ihh tapi kenapa, jangan kabur dulu, Kak!"
Wulan pun berjalan mendekati polisi itu, bersamaan dengan itu Papanya juga turun.
"Jadi begini Pak, ini tentang pembunuhan belakangan ini," kata pak polisi
"Kenapa? Ada hubungannya sama saya?" kata Papanya
"Bukan ke bapaknya tapi ke anak bapak yaitu Wulan."
"Hah? Saya pak? Saya kenal pembunuh itu? Siapa pak? Apa alasannya jadi pembunuh?" kata Wulan
"Ehh nak, ga boleh gitu tanya nya satu satu," kata Mamanya
"Hehe."
"Jadi gini, praduga kami sebagai polisi adalah bahwa Pak Wartana lah pelakunya selaku guru di SMA Bintang Mandiri. Kami berspekulasi seperti itu karena Pak Wartana memiliki seorang putri yang tewas bunuh diri karena di bully teman-temannya disekolah beberapa tahun yang lalu," kata polisi itu lalu meletakkan sebuah foto diatas meja
Wulan langsung mengambil foto itu karena anak perempuan didalam foto itu sangat mirip dengan dirinya.
"Kami punya dugaan bahwa Pak Wartana membunuh siapapun yang melukai perasaan Wulan yaitu Agung dan Lala," kata polisi
"Terus yang di UKS itu juga pak?" tanya Wulan
"Iya, karena siswi yang tewas di UKS itu adalah siswi bernama Saras yang membully anaknya dulu," jawab polisi itu
"Kamu ingat waktu mendengar suara aneh di gudang? Itu dia," kata pak polisi
Wulan tak bisa berkata kata lagi.
Flashback pembunuhan pertama
Pak War mendengar ada seseorang yang berusaha membuka pintu gudang itu. Ia memutuskan untuk membunuh orang itu, ya walaupun nanti kesaksian nya tidak terlalu membantu tetap saja ia harus membunuhnya.
Saat ia mengintip dari balik pintu ia melihat Wulan dari belakang. Sebuah suara ia buat agar Wulan menoleh kebelakang agar wajahnya dikenali Pak War. Saat Wulan menoleh, Pak War sangat terkejut karena wajah Wulan sangat mirip dengan putrinya.
Mulai saat itulah Pak War ingin "menjaga" Wulan bahkan sampai melamar pekerjaan sebagai seorang guru.
Flashback end
Polisi pun meminta bantuan Wulan untuk menangkap Pak War, tentunya dengan rencana dan persiapan yang matang. Tiba-tiba Kak Aska yang menguping sedari tadi turun dan menolak permintaan polisi.
"Gapapa Kak aku bakal aman, mereka juga pasti ga bakal biarin aku kenapa napa kak," kata Wulan
"Nggak boleh pokoknya, iya kan Ma, Pa?!" kata Kak Aska
"Mama sama Papa sih terserah keputusan Wulan aja, karena dia juga mau nangkep itu pembunuh dan membuktikan dirinya nggak bersalah sama temen-temennya disekolah," kata Papanya
"Lagian Mama percaya sama polisi, mereka hebat," kata Mamanya
"Iya, aku juga cape tau terus-terusan dikatain pembunuh disekolah, emang kakak ga kasian sama aku?" saut Wulan
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Pengurus Osis || UN1TY [REVISI BESAR-BESARAN]
FanfictionFiki, Fajri, Zweitson dan Fenly akan di uji untuk bisa menjadi anggota pengurus osis. Ujian apa saja yang akan mereka dapatkan? Apakah mereka akan lulus?