Lelah rasanya ketika banyak tugas. Harus pulang lebih lama dari pada yang lain. Kenapa semua ini di limpahkan padanya?! Bukankah masih banyak orang yang bisa mengerjakan tugas itu?
"Mukamu kenapa ditekuk gitu?" tanya Bunda pada anak gadisnya.
"Kesel bun! Masa iyah tugas-tugas kelas aku yang ngurus semua?" ucapnya sambil cemberut.
Bunda tersenyum. Tangannya bergerak mengelus puncak kepala anak gadisnya.
"Jangan ngomong gitu ah. Kamu ngerjainnya harus ihklas dan dengan hati yang terbuka. Kamu harusnya seneng, karena di kelas kamu sangat di butuhkan.""Bunda memang terbaik!!" serunya sambil memeluk sang bunda.
Bunda memang selalu memberikan nasihat kepadanya agar selalu menjadi lebih baik.
Gadis itu naik ke lantai atas, dimana kamarnya berada. Melempar tas kemana saja, lalu membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur empuk. Perlahan matanya terpejam.
Tiba-tiba ada secarik kertas misterius yang jatuh tepat di wajahnya. Hal itu sontak membuat matanya terbuka. Aroma segar khas buah melon menusuk indra penciumannya.
"Kertas dari mana nih?" tanyanya heran.
Ia membaca tulisan singkat di balik kertas polos itu.
Ada suara misterius di dinding. Ketuk 3 kali maka suara itu akan hilang.
"Pasti ini kerjaannya Nino. Dasar anak jail!"
Dami Rawnie. Nama gadis itu. Ia melemparkan kertas itu ke sembarang arah. Lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.
Dami bukan anak yang populer di luar kelas, tapi jadi yang nomor satu di kelasnya. Itu karena dia memang pintar berbicara, apalagi masalah uang kas. Ia akan berubah menjadi singa saat temannya membangkang peraturan kelas. Pipi cubbynya selalu bergerak lucu kala Dami berbicara, bibirnya yang mungil nampak sangat tajam bila sedang badmood.
Dami ini seperti memiliki dua keperibadian. Di luar kelas atau di luar rumah, ia akan nampak seperti anak yang pendiam, pemalu, dan lemah lembut. Padahal aslinya kan kaya singa.
Setelah selesai dengan kegiatannya, ia keluar dengan menggunakan baju tidur tanpa lengan dan celana pendek. Tangannya sibuk mengeringkan rambut pendek basahnya. Tiba-tiba suara misterius itu datang.
Jantungnya berdetak lebih cepat dengan keringat dingin yang mengguyur tubuh bersihnya. Matanya bergerak liar mencari sumber suara itu. Terasa sangat dekat tapi berada di balik dinding kamarnya. Jujur Dami bukan anak yang pemberani.
'Apa jangan-jangan hantu?'
Dami tersadar dari pikiran konyolnya. Ketukan di dinding itu belum berakhir. Pasti ini kelakuan adiknya yang jail.
Ia tersenyum miring lalu mulai memukul-mukul dinding dengan brutal.
"Aku bete sama kamuuhhh! Aku sebel sama kamuuhhh aku bete bete bete!!" Dami bernyanyi dengan suara cemprengnya. Sebenarnya itu juga cara untuk mengusir rasa takutnya kalau kalau sang adik bukan pelaku utama dari ketukan di dinding.
"Aduh cape juga ya. Mana ni tangan jadi sakit gara-gara mukulin dinding. Argh dasar Nino kampret!" gerutunya.
"Yang jail bukan Nino. Lagian siapa juga yang suruh kamu mukulin dinding? Kan aku cuman suruh ketuk dinding 3 kali."
Aliran darah Dami serasa terhenti di detik itu juga. Mendadak tubuhnya tak bisa digerakkan. Dengan keberanian tingkat manusia, ia membalikan tubuhnya menghadap sumber suara tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makhluk aneh [End]
FantasyApa kau pernah menerka-nerka, apa yang ada di balik dinding kamarmu? Suara-suara misterius yang selalu muncul, membuat jantungmu berdegup kencang. Jangan marah ya, tapi itu semua adalah perbuatanku untuk menarik perhatianmu. Sungguh bukan karena ja...