BYUR!!!
Air menghantam wajah Dami. Gadis itu langsung terbangun dari tidurnya karena air dingin yang mengguyurnya. Kemudian ia tersadar akan sesuatu yang hilang sebelumnya.
"Brownies?! Brownies mana Bun?! Ya ampun kok aku ada di kasur sih? Bukannya tadi ada di taman?"
Sang bunda hanya bisa menepuk dahinya menggunakan gayung.
"Brownies apa sih? Kamu bunda bangunin sampe bunda cubit gak bangun bangun. Bunda udah panik kirain kamu gak akan bangun lagi! Eh pas diguyur pake air dingin akhirnya bangun juga.""Tapi Bun, Brownies mana? Kenapa aku ada di sini? Apa ayah udah nemuin aku di taman?"
Bunda mencubit gemas lengan sang anak.
"Malah ngelindur nih anak gadis. Cepet masuk kamar mandi, pake baju, terus turun ke ruang makan.""Kok bunda jadi galak sih? Perasaan di mimpi, bunda baik deh," gumam Dami. Untung saja bunda tidak mendengarnya.
Ketika Dami menatap kaca, ia tertegun melihat penampilannya yang masih memakai seragam sekolah. Sepertinya saking kelelahannya Dami sampai tertidur tanpa mengganti pakaian dan membersihkan diri.
Namun, apa benar itu hanya bunga tidur? Dami rasa itu seperti sangat nyata. Semua kejadian di mimpi itu tak ada yang Dami lupakan sedikitpun. Padahal kan kalau mimpi biasa, ketika terbangun secara otomatis kita akan melupakan sedikit bahkan tak ingat sama sekali tentang mimpi itu. Namun yang dialami Dami sunggu berbeda. Apa Dami mengalami lucid dream?
Saking pusingnya memikirkan itu semua, Dami sampai memukul kepalanya sendiri.
Ketika asik memukuli kepala, Dami ingat akan sesuatu yang diberikan oleh Brownies dimimpi itu. Bunga indah dari taman kururampam.Dengan tergesa-gesa Dami mencari bunga itu. Seingatnya terakhir kali ia menyimpannya itu di atas meja belajarnya. Entah bagaimana caranya Dami berhasil menemukan bunga tersebut yang ternyata terselip di buku. Ternyata bunga itu adalah pembatas salah satu buku novel bergenre romance milik Dami. Lagi-lagi Dami menepuk dahinya.
Tak ambil pusing, Dami segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Setelah selesai dengan kegiatannya itu, akhirnya dia turun ke bawah untuk sarapan. Huftt untung saja Dami punya baju seragam cadangan, jadi ia tak perlu repot mencuci baju. Lagipula kalau harus mencuci baju, mengeringkannya, lalu menyetrikanya itu akan memakan waktu lama, bisa bisa Dami terlambat masuk sekolah.
"Pagi teh!" Sapa Nino riang.
Dami hanya tersenyum ringan sambil duduk disamping Nino.
"Loh kok gak heboh? Biasanya kan heboh banget sampe nyanyi lagunya ngutang ngutang ngutang~"
"Sejak kapan liriknya diganti jadi ngutang? New thangs Ninooo!"
"Nah itu maksud aku. Ah sowry lah kan aku jago ngomong Inggris."
Dami hanya memutar bola matanya malas. Lalu gadis itu teringat mimpinya lagi.
"Kamu pernah denger suara ketukan di dinding gak?"
Dengan cepat Nino menjawab.
"Nggak.""Kamu inget gak pernah teteh ceritain tentang makhluk aneh yang suka ngetuk dinding?"
"Nggak."
"Kamu tahu makhluk yang namanya Brownies?" Tanya Dami gemas.
"Brownies mah kue. Nino suka Brownies,hmm."
Dami menghela napasnya kasar. Ternyata itu semua hanya mimpi yang tak nyata. Namun kenapa ia harus memimpikan hal seperti itu yang sungguh membingungkan? Wajah Brownies masih terbayang dengan jelas, membuat Dami sedikit tak nyaman dengan keadaan ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/220093347-288-k996403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Makhluk aneh [End]
FantasyApa kau pernah menerka-nerka, apa yang ada di balik dinding kamarmu? Suara-suara misterius yang selalu muncul, membuat jantungmu berdegup kencang. Jangan marah ya, tapi itu semua adalah perbuatanku untuk menarik perhatianmu. Sungguh bukan karena ja...