4 :: Day

86 57 13
                                    

.

.

Voment dulu guys

.

.

Hari ini Areum bertekad untuk muncul

B-M-an sama si Renjun. Tempatnya di ruang kelas XII A jam empat teng. Sampe bingung , gimana kalo Renjun ngambek nya kebawa pas BM an

Hmmm... nggak mungkin kan ngobrol ngalor-ngidul gitu sampe satu jam lebih? pikir Areum penuh harap.

"Nah, gitu dong, Areum!" ujar Seoyun manis saat berpapasan dengan Areum yang sedang berjalan ke kelas XII A.

"Paling nggak nih,. Meskipun galak, muka Renjun kan nggak jelek... dipandangin sampe puas aja, dinikmati genikmat-nikmatnya. Kayak pake filter gitu lho! Yang galak lo biarin lewat, yang bikin hati adem lo ambil hikmahnya..." lanjut Seoyun lagi.

"Huaaa! Modus banget! Dan mengingat lo anticowok, gue curiga tips lo barusan bener-bener beracun!" sergah Areum diikuti tawa berderai kedua temannya.

Dasar sinting, pikir Areum.

"Dadah, Areum! Good luck ya! Semoga selamat dan sejahtera! Dadah dadah dadah!" Dan bersamaan dengan ucapan-ucapan superheboh itu Areum pun berbelok di koridor, dengan gagah berani menuju kelas XII A. Dan. Cowok itu udah duduk di salah satu meja deretan paling depan, agak ke ujung.

Areum menghentikan langkah. Ia menghela napas panjang untuk memadamkan aksi pemberontakan di hatinya, selalu aja Areun bawaannya kepingin kabur. Pengin jauh-jauh. Pengin nggak berurusan sama sekali dengan cowok itu. Hwang renjun

Hhhh! Ngapain sih diinget-inget nama jelek itu! omel Areum dalam hati.

Areum mengintip dari jendela. Cowok itu sedang membaca entah buku apa. Dia berhenti dan menelengkan sedikit lengan kirinya, membaca jam tangan yang melilit pergelangan tangannya. Nggak mungkin Areum terlambat, kan?

Areum bergegas menuju pintu kelas. Lalu masuk.

"Gue nggak telat, kan?" cerocosnya.

Cowok itu menengadah. Menatap Areum tajam. Seperti biasa, tanpa senyum. Hanya seraut wajah kaku dan sepasang mata yang menusuk.

Hhhh... bikin maleeeessss. Apa sih yang dipikirin cowok itu di balik tampangnya yang jutek? Tapi Areum toh menyeret langkah dan akhirnya duduk di depan Renjun.

"Hai," kata Areum kaku seraya mengeluarkan alat tulis dari ransel.

Cowok itu menutup buku, dan mengeluarkan secarik kertas yang tadi diselipkannya di antara halaman buku di sebelahnya. Lalu menyisirnya sekali. Wajahnya terarah ke atas kertas, keningnya berkerut. Terus dia berdeham. Dan entah kenapa suaranya sedikit parau saat berkata.

"Ini daftar nilai lo semester ini," ujarnya tanpa mendongak.

WHAT?! Bener-bener malu-maluin!

"Kok bisa? Dapet dari mana?!" samber Areum, mendadak judes.

Cowok itu mengangkat wajah dan menatap Areum. Sekelebat bingung. Lalu kembali dingin.

" Dari Buguru "

"Buat apa lo minta daftar nilai gue segala! Itu kan rahasia! Lo nggak berhak liat-liat daftar nilai gue. Sekolah nggak berhak ngasih daftar nilai gue tanpa seizin gue. Gue nggak terima. Gue..." Mendadak Areum marah dengan lebay, tangannya terus-terusan digerak-gerakkan untuk menekankan maksudnya.

Puzzle Love | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang