8 :: Conscience

68 42 2
                                    

.

.

Voment dulu guys!

.

.

Seoyun bolak-balik gelisah di tempat tidur. Berbagai bayangan memenuhi benaknya, dan semuanya meresahkan. Chat ini bikin dia gelisah, gundah, tapi juga hidup, deg-degan...

Ah, segala perasaan yang melambungkan dirinya entah ke mana ini... Hhh... Seoyun menghela napas dalam-dalam. Lalu bagaimana dengan Appa dan Eomma? Bagaimana dengan janjinya kepada mereka?

Perlahan namun pasti, seperti yang kerap terjadi saat Seoyun memikirkan Chat gelap itu, bayangan Oppa nya menyusup dan merusak semua perasaan positifnya Bagaimana kalau seperti kakaknya dulu, kali ini pun ujung-ujungnya Seoyun harus menelan kepahitan yang sama? Ditinggal? Dibohongi? Terluka? Ah.

Bukankah semua itu yang membuat Eomma dan Appa meminta Seoyun berjanji untuk nggak pacaran dulu? Untuk menjauhi teman-teman cowoknya? Untuk hanya fokus ke pelajaran dan jadi nomor satu? Kalau nasib buruk menimpanya juga, seperti dulu menimpa Oppanya, bagaimana Eomma dan Appa akan bertahan? Terus bagaimana kalau...kalau... semua ini sebenarnya cuma harapan kosong, keisengan seseorang yang hanya ingin mempermainannya? Hhhh... Kenapa sih dia serapuh ini? Segamang ini?

Diam-diam air mata mengalir turun membasahi pipi nya. Seoyun berbaring telentang menatap langit-langit kamarnya yang penuh dengan bayang-bayang bintang yang berputar-putar, diciptakan oleh lampu berbentuk lingkaran di sudut meja tulisnya. Kalau saja dia bisa bersikap ringan, enteng, nggak terlalu banyak pertimbangan... seperti Areum.

Ya, seperti Areum .

***

Areum memandang layar Hp nya. Cahaya mengucur deras dari layar datar itu, menyirami wajah dan sekujur tubuhnya, membuat ruangan yang membungkusnya ini seolah nyala-mati bolak balik. Dengan fokus nya ia melihat bagaimana Idola nya beraksi di atas panggung, sambil mengikuti lagu Ridin' nct dream yang dipasangnya dalam volume dua.

Bibirnya ikut mengerut ngerut saat berkejaran dengan irama lagu yang cepat. Terus dia Senyum saat Bias nya di Sorot oleh kamera. Nct Dream memang top! batinnya memuji boyband kesukaan nya itu.

Lalu dia memilih lagu lagi... sementara kelebatan kelebatan bayangan bermunculan di benaknya, bikin bibirnya tersenyum lebar. Seyoun dan teka-teki Chat-nya. Nilai-nilainya yang mulai pulih satu per satu. Eommanya Renjun. Halmeoni. renjun. Dan ah, setiap kali bayangan Renjun muncul, Areum lekas-lekas menebasnya habis bagaimana dengan Yura ? Yura sahabatnya. Yura.

***

Yura duduk di lekukan di depan jendela yang mengarah ke halaman belakang rumahnya. Kamarnya terletak di lantai dua, dan dari jendelanya itu dia bisa melihat bulan yang sedang penuh. Dia nggak bisa tidur.

Resah. Urusan comblang-comblangan ini mulai mengusiknya. Apalagi menurut beberapa ramalan dan juga intuisinya, urusan ini sama sekali nggak sesederhana yang dikatakan Seoyun

Karena Cinta yang murni tidak bisa di rekayasa melainkan tumbuh dengan alami. Kalau dipaksa, kamu malah akan melukai seseorang yang kamu sayang.

Itu berarti Areum, kan? batin Yura. Bukan Renjun. Dan kalaupun cowok itu jawabannya, Yura nggak suka membayangkan perbuatannya bisa melukai orang lain. Termasuk Renjun.

****


Renjun memetik gitarnya setengah melamun. Tanpa disadarinya nada-nada Some-bolbgan4 mengendap-endap mengisi ruangan, memenuhi benaknya dengan seraut wajah itu. Cewek aneh yang cerewet itu. Yang terus saja sibuk bicara dan menyeret Dion keluar dari cangkang hening yang selama ini membungkusnya. Yang dengan tulus menjadi teman mengobrol Halmeoninya. Ah. Bibirnya tanpa sadar membentuk senyum. Areum . Park Areum.

Puzzle Love | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang