19 :: Anxiety

40 21 1
                                    


Jujur, Areum nggak terlalu menyukai hari-harinya belakangan ini. Kini dia sadar banget bahwa lenyapnya Chenle bikin pikirannya tersiksa. Susah tidur. Susah makan. Apalagi belajar. Cuma satu yang nggak susah: diam dan melamun. Berulang kali bayangan wajah cowok itu waktu meminta Areum jadi pacarnya muncul dan muncul lagi di benaknya. Areum udah nyari Chenle ke mana-mana.

Udah nanyain teman-teman sekelasnya. Bahkan Hana dan Sojun pun nekat dia tanya. Meskipun keduanya hanya mencibir dan memandangnya sebelah mata, Areum nggak gentar. Ketika itu pun gagal, dia meminta Seoyun nanyain Jaemin, kalau-kalau cowok itu tahu sesuatu, tapi hasilnya nihil . 

Areum nggak pernah menduga reaksi Chenle akan setelak ini, dan mengetahui dirinyalah penyebab semua ini Sungguh nggak enak.

Ah. Dia menyesali sikapnya tempo hari. Areum sama sekaali nggak bermaksud melukai hati Chenle. Dia suka cowok itu, bahkan amat suka, hanya saja dia ragu… entah kenapa.

Dan sekarang Areum sadar betapa gelisah dan merana dirinya karena cowok itu nggak bisa ditemukan di mana-mana. Karena cowok itu tiba-tiba menghilang dari hidupnya. Karena...

”Ngelamun terus sih kamu, reum!” tukas Yura yang duduk di depan Areum, dengan setengah menyeret paksa Areum keluar dari lamunannya.

Areum tersenyum setengah hati. Lalu cemberut lagi bakan sebelum lesung pipinya sempat mengintip.

”Chenle lagi? Mau gue tanyain Renjun?”

Areum menatap dalam-dalam wajah Yura.

Hmmm...

kayaknya ada yang lain di sana...

”Lo sama Renjun akhirnya mau ketemuan, ya?” tembak Areum

Yura mengangguk. Dia sama sekali nggak tahu hati Areum agak tercubit waktu lihat jawaban itu.

Areum sendiri nggak ngerti kenapa. Kenapa hatinya masih aja serasa tertusuk-meskipun hanya sedikit-padahal sekarang ini ada cowok lain yang membuatnya sengsara

Dia mencoba tersenyum. Tulus, dia emang bahagia untuk Renjun dan Yura.

”Cieee... akhirnya ketemuan juga nih!” selorohnya, kali ini lesung pipi menghiasi senyumnya.

Wajah Yura merah padam. ”Renjun mau ngomongin suatu, katanya. Nah, mau sekalian gue tanyain nggak?” Areum diam sejenak. Menimbang-nimbang.

.”Nggak usah tanya Renjun ah. Dia sama Chenle kayaknya Punya masa lalu nggak enak deh,” ujar Areum.

Yura menghela napas panjang. ”Hmmm... Lo jatuh cinta beneran sama Chenle, ya?”

Areum mengangkat bahu sebagai jawaban.

”Ada sesuatu di Chenle yang susah gue ngertiin. Makanya waktu dia nembak gue beberapa hari lalu itu, gue ragu. Terus dia kecewa. Dan sekarang keadaannya jadi begini. Gue nyesel banget bikin dia kayak begini.”

”Dia itu bad boy, you know, reum. Lo yakin mau terlibat sama begundalan?” Itu Seoyun, yang entah dari mana nongolnya, tahu-tahu udah berdiri aja di belakang Areum. Lalu ikut duduk di sebelah temannya.

Areum memandang Seoyun lekat-lekat. ”Tahu dari mana lo kalo dia bad boy?”

Seoyun menimbang-nimbang sebentar sebelum jawab, ”Jaemin bilang, lo sebaiknya hati-hati. Dia pindah ke sekolah kita karena masalah serius. Coba lo selidiki dulu kenapa, baru deh cinta-cintaan.”

Puzzle Love | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang