🌹3🌹

34 8 0
                                    


Vote dulu dungs:33

Happy Reading Guys❣️

Yang dirindukan:'

___________________

"Udah mau jam 2 lo ga di jemput?" Ucapnya

***

"Dijemput, ini lagi nunggu." Lalu menatap ke kiri berharap jemputannya segara datang,

"Alicia Millyz. Nama yang bagus" ucap laki laki itu melihat nametag di seragamnya itu.

Alice menoleh "makasih"

Tak lama mobil berhenti tepat di depan dua insan tersebut, akhirnya jemputan alice sudah dateng, tak menunggu lama akhirnya dia segara berjalan ke arah mobil jemputannya itu, sebelum itu alice menoleh ke samping "gw duluan, udah di jemput," alicia menatap nametag seragam laki laki itu "Revan.." tambahnya.

Revan tersenyum menatapnya.

~~~

Ruangan bernuansa biru laut itu kini tengah duduk seorang gadis termenung di tepi tempat tidurnya menatap arah jendela pandangan nya melihat kota besar berdominasi gedung gedung tinggi penuh dengan gemerlap cahaya lampu lampu di setiap sudutnya seperti kunang-kunang yang sedang berterbangan.

Terdengar suara decitan pintu terbuka, menampakan pria paruh baya dengan stelan jas hitam melekat di tubuhnya, mendekati putrinya,

"Apa yang sedang kau pikirkan, bicaralah?" Katanya lembut seraya duduk di samping Rania putrinya

"Entahlah, aku hanya sedang memikirkan apakah ibu tenang disana. Lalu bagaimana keadaan disana?" Di tatapnya mata sayu lelah ayahnya itu.

Ayahnya tersenyum lalu mengelus rambut kepala Rania, ia tau tempat yang di maksud oleh Rania itu.
"Ibu mu sudah tenang disana, kita akan mengunjunginya nanti"

"Kapan?" Tanya Rania lagi

"Ayah akan segera selesaikan pekerjaan ayah di sini terlebih dahulu, lalu kita akan mengunjunginya." Seraya tersenyum menatap putri semata wayangnya.


9 tahun yang lalu..

Jakarta, 26 Mei

Hujan turun dengan begitu derasnya, seakan mengerti dengan suasana hati seorang gadis yang tengah menatap gundukan tanah bertuliskan nama ibunya disana, hatinya hancur, dada nya sesak, ia masih tidak percaya dengan kenyataan ini, tidak di sangka ibu yang selalu memanjakannya, selalu perhatian serta selalu menuruti segala kemauannya kini sudah di panggil Tuhan lebih dulu. Tuhan lebih sayang kepada ibunya hingga ia harus bersamanya kini. Tak ada yang bisa di katakan saat ini dia hanya merasakan kehilangan sesuatu yang amat berharga dalam hidupnya, ia harus merelakan apa yang pernah ia miliki.

Sebuah tangan memegang kedua bahunya dengan lembut,
"Kita harus kembali ke rumah Rania, hujan semakin deras" kata ayahnya

Rania hanya pasrah, ia sudah tidak bisa berucap apa apa lagi.

"Rania" seorang laki-laki seumuran nya melangkah menghampirinya

"Aku turut berduka cita atas kepergian ibumu", Rania hanya merespon dengan senyum sekilas lalu berjalan kembali untuk pulang.

Beberapa hari semenjak peristiwa itu Ayahnya memutuskan untuk pindah ke jerman untuk mengurusi perusahaan yang ada disana, Rania mau tak mau harus ikut dengan Ayahnya, ia sangat menyayangi ayahnya apapun keputusan ayahnya selalu ia jadikan yang terbaik untuknya.

Sampai akhirnya, saat hari itu tiba hari dimana ia akan meninggalkan kenangan di kota kecil ini dan pergi ke negara lain.

Rania dan ayahnya sudah tiba beberapa menit yang lalu di Bandara Soekarno-Hatta, belum sampai ia melangkah ia di kejutkan dengan kedatangan seseorang dari arah belakang,

"Rania" teriak seorang laki-laki seumuran nya berlari menghampirinya, Rania menoleh.

"Apa kau akan meninggalkan ku?" Tanyanya

"Kau tidak akan kembali lagi ke sini? Kau bahkan tidak memberitahuku bahwa kau akan pergi"

Rania mendekat, "maafkan aku Revan, aku akan sangat merindukanmu." Memeluk tubuh laki laki di hadapannya ini.

"Apa kau benar benar akan pergi?"

"Aku akan kembali, tenang saja" kini Rania dengan senyum meyakinkan revan.

"Aku akan menunggumu ran" suara lirih penuh dengan pengharapan akan hal yang diucapkan.

"Ayo, kita akan segera berangkat Rania" Ayahnya kini bersuara menyuruhnya untuk segera.

"Aku harus segera masuk, jaga dirimu van, aku akan merindukanmu disana"
Sampai akhirnya aku tak bisa melihatnya lagi sampai saat ini.

'Aku merindukanmu van.'









✨ALICIA MILLYZ✨

LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang