🌹9🌹

12 4 0
                                    

Vote dulu dungs:33

Happy Reading Guys❣️


Sudah seminggu lebih ini semenjak Revan menjemput Alice, keduanya terlihat semakin dekat terbukti saat ini kedua tengah duduk berdua di kantin mengobrol sesekali tertawa ntah apa yang di bicarakan.

Melihat kedekatan keduanya murid-muridnya lain menyimpulkan bahwa mereka berdua sudah berpacaran di lihat dari mulai berangkat bareng, ke kantin bareng sampai pulang bareng, kadang keduanya jalan bareng di luar seperti di cafe kemarin sore 'hanya berdua'.

"Ck kemana lagi tuh anak, ngilang mulu kerjaan nya" Citra kini tengah mencari cari Alice yang sudah menghilang sejak pergantian jam pelajaran tadi, kelas mereka sempat jamkos 2 jam karena gurunya berhalangan hadir jadilah sebagian dari anak kelas pergi ke kantin, seperti halnya mereka tapi hanya berdua yang satunya entah dimana.

Masih mengedarkan pandanganya sampai ke setiap penjuru kantin mencari Alice, tapi tak terlihat sosok Alice itu atau mungkin karena banyak orang jadi Citra tidak melihat keberadaan Alice.

Nada yang tepat di sebelahnya hanya berdecak sebal melihat tingkah konyol Temannya ini mencari orang sudah seperti mencari maling. Melihat sana sini padahal yang di cari ada di depannya.

Nada menoyor kepala Citra
"Heh upil, orangnya ada di depan lu, lo terlalu jauh liatnya sampe ke ujung² kantin lo pelototin" seraya menunjuk bangku dimana tempat Alice terduduk bersama seorang siswa 'Revan'.

Citra mengusap usap bekas toyoran Nada itu lalu melihat arah tunjuk Nada kemudian cengengesan seperti orang gila kepergok gila.

"Dia kalo udah dapet doi lupa temen ya" cibir Citra menatap bangku tempat duduk Alice

"Sirik aja lo, biarin aja lg masa pdkt ga usah di ganggu" Nada menarik lengan Citra menjauh dari tempat mereka berdiri lalu mencari tempat duduk agak jauh dari tempat duduk Alice.

"Kenapa sii ketawa Mulu" ucap siswa itu sambil menusukan garpu pada baso nya itu.

Alice masih tertawa, lalu menatap Revan, "lo lucu kak kalo lagi makan gitu" Revan mengernyit aneh darimana lucunya memang gadis di depannya ini selalu tertawa bahkan hanya hal kecil yang bahkan Revan anggap bukan hal yang lucu tapi gadis ini tertawa.

Revan yang masih aneh dengan Alice yang tertawa, kala itu dia menyuruhnya makan " makan, ketawa lo ga akan bikin kenyang" ujarnya.

Alice berhenti tertawa "iya iya" lalu beralih memakan makanannya.

"Nanti pulang sekolah ke rumah gw dulu ya" ucap Revan setelah menghabiskan suapan terakhir nya itu.

Alice mendongak, "tante Mia mau bikin kue lagi?"

"Engga, temenin gw aja di rumah main Ps"

"Kan ada kak Rangga sama kak Vino, kenapa ga ngajak mereka aja" ujarnya

"Males,ngerusuh mulu"

"Hm okay tapi anter gw pulang dulu, sekalian izin ke mamah"

Revan tersenyum mendengar jawaban Alice "Iya"

Alice yang melihat Revan terus tersenyum menatapnya aneh
"Kok senyum terus?"

"Kenapa? Gaboleh?" Tanya sedikit jail.

"Ya aneh aja tiba-tiba senyum biasanya juga cuma pas ada yg lucu doang."

"Kenapa? Senyum gw terlalu manis ya?" Godanya

Alice hanya tersenyum mesem seraya mengalihkan pandangannya.

~~~

LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang