🌹6🌹

12 3 0
                                    


Vote dulu dungs:33

Happy Reading Guys❣️

Mengingatmu membuatku berpikir keras

_____________________________________


Di tengah ke ramai an kantin duduk seorang gadis cantik bermata coklat pekat bersama teman temannya.

Pandangan nya kosong, ia teringat seseorang di masalalunya di Rumah lamanya di sana.

"Hey, ada apa?" Duduk seorang siswa di depannya seraya membawa dua cup minuman yang di sodorkan satu untuknya.

Gadis itu tersentak lalu tersadar kemudian tersenyum ramah pada siswa di depannya itu.

"Tidak apa-apa" jawabnya.

"Hm..okay. sudah makan?" Tanya siswa itu

"Aku tidak lapar lex" ucapnya pada siswa di depannya dengan badge nama Alexander Graham lelaki kelahiran indo-jerman itu dia merupakan teman satu satunya yang sama sama berdarah kenegaraan Indonesia itu menatap Rania.

"Ayolah. Aku tahu kau tidak makan sejak pagi. Benar?" Yakin nya

"Aku sedang tidak ingin makan" jawabnya malas

"Baiklah, tapi katakan satu hal. Ada apa?" Alex kini menatap Rania lekat menginginkan jawaban dari gadis itu.

Rania mengalihkan pandangannya ke arah lain, "apa yang kau rasakan saat kau ketika kau memikirkan seseorang yang bahkan sudah lama tak pernah kau temui?" Lalu menatap Alex.

Alex tersenyum mengerti apa yang dimaksudkan oleh Rania. Dia paham maksud perkataan Rania. Dia sudah mengenal Rania 8 tahun ini bahkan dia satu satunya teman lelaki yang paling dekat dengan Rania. Alex mengetahui semua tentang Rania baik itu hobi, makanan dan minuman kesukaan Rania, warna favorit, dan kebiasaan Rania. Hanya satu yang tidak Alex ketahui sampai sekarang masalalunya.

Rania selalu mengatakan hal hal yang menyangkut masalalu nya tapi saat dia tanya tentang masalalunya Rania selalu menjawab 'tidak' atau 'bukan apa apa' Alex bahkan pernah memaksa Rania untuk menceritakan nya tapi Rania bersikeras tidak memberitahunya dia bilang 'belum saatnya' sampai saat ini Alex menanyakan hal seperti itu, Alex yakin dia akan mengetahui nanti.

"Aku mengerti kau begitu merindukannya bukan? Kau selalu memikirkan nya, apa dia kekasihmu?" Tanya alex

Rania kembali mengalihkan tatapan dari Alex "Dia teman masa kecilku"

Alex menghela nafasnya "kau bisa menceritakannya padaku" ujar Alex

Rania menoleh menatap Alex lekat.
"Baiklah. Pulang sekolah kita pergi ke cafe xxx aku akan memberitahumu semuanya" lalu beranjak dari tempatnya mengajak teman temannya menuju kelasnya.

Alex tersenyum menatap kepergian Rania bersama teman temannya itu.

~~~

Cafe xxx

Dering lonceng terdengar. Seorang gadis berambut panjang bergelombang mengenakan seragam hitam dan merah dengan rok hitam bergaris merah mini 7cm di atas lutut itu berjalan menghampiri seseorang yang telah menunggunya lebih awal disana.

"Hai" sapa nya
Rania tersenyum menjawabnya. Lalu terduduk di depan seseorang itu.
"Baik-" belum sampai selesai Alex berucap

"Minumlah dulu" menyodorkan gelas cup pada Rania. Rania menerimanya dengan senang hati lalu meminumnya sedikit sebelum dia menceritakan semuanya. Usai, Rania menatap Alex yang kini menunggu apa yang akan di katakan Rania

"Selama ini kau selalu bertanya perihal masalalu ku bukan?" Alex mengangguk "aku akan menceritakannya sekarang. Aku tahu aku tak bisa selamanya menyembunyikan apa yang menjadi beban pikiranku sampai saat ini padamu. Kau selalu ada disaat aku membutuhkan sesuatu, aku percaya padamu." Rania menghela nafasnya sesaat

"Dia yang selalu aku pikirkan. Dia teman masa kecilku, saat aku disana, di Indonesia tempat tinggal ku dulu sebelum aku pindah kemari. Dia selalu bersamaku saat itu. Rumah kami pun berdekatan, aku selalu bermain bersamanya. Sampai pada usia ku 9 tahun ibuku meninggalkan ku untuk selamanya. Saat itu ayah memutuskan untuk pindah ke sini aku mengikuti ayah sampai kemari dan menetap di sini.

"Aku bahkan tidak tahu rupa wajahnya saat ini. Aku ingin mencari tahunya tapi aku bingung harus apa. Aku bahkan hanya mengetahui namanya yang selalu aku panggil kepadanya. Susah untuk mencari informasi tentangnya. Aku tidak tahu dia sudah melupakan ku atau bahkan masih mengingatku" jelas Rania

Alex yang mendengar nya dengan seksama itu mengerti apa yang di rasakan oleh Rania. Alex memahami segala mengenai Rania. Rania sudah seperti saudara perempuannya bahkan mungkin seperti adiknya sendiri.

"Kau bisa menemuinya Ran. Jika kau kembali ke sana" ucap Alex

Rania terdiam

"Ayah mengatakan akan pergi berkunjung ke makan ibu di sana"
Katanya

Melihat raut wajah khawatir Rania saat mengatakan hal itu
"Bagus. Lalu apa yang kau khawatir kan?"

"Aku takut dia tidak mengenaliku atau bahkan melupakan ku lex" cecarnya

"Aku tidak bisa tahan bila seperti itu melihatnya seperti orang asing saat bertemu nanti" tambahnya

"Aku boleh ikut?" Rania menatap mata Alex sungguh

"Benarkah? Kau bisa ikut bersamaku?"

"Baiklah. Kalau begitu aku akan ikut bersamamu" Rania begitu senang mendengar nya dan langsung memeluk tekuk leher Alex. Di balas usapan lembut penuh kasih sayang dari Alex.

'Aku akan melakukan apapun untukmu Rania Deasy Lazuard' batinnya.





✨ ALEXANDER GRAHAM✨



LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang