🌹2🌹

64 11 2
                                    

Berawal dari mata:')

_______________________

"udah dateng lo van" ucap salah satu sahabat revan ~ Vino

"Mata lo katarak vin, orangnya bahkan udah ada di depan lo, dan lo bilang 'udah dateng lo pan' saraf emang otak lo" kini rangga berujar meladeni sohib di sebelah nya ini yang emang rada-rada.

"Yaelah gw kan mau nanya, daripada lo" ucap vino

"Udah deh berisik kalian berdua tuh ini masih pagi, jangan buat mood gw ancur gara-gara omongan kalian ga bermutu itu"  Revan kini bersuara.

Tepat beberapa menit setelahnya bel tanda masuk berbunyi, seperti biasa guru selalu ontime datang ke
kelas.

Kegiatan belajar mengajar pun di mulai, semuanya nampak seperti biasa, biasa yang dilakukan revan setiap harinya.

...

Dan saat jam istirahat pun semuanya nampak biasa hingga...

Bruukk

"Eh..eh sorry gw ga sengaja, duh seragam lo kotor lagi"  tiba-tiba seorang gadis menambraknya dri arah samping, sepertinya ia tengah terburu buru membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Sans, gw bisa ganti" ucap revan dan langsung berbalik arah menuju lokernya untuk mengganti bajunya yang terkena tumpahan makanan dan minuman oleh gadis berambut sebahu itu.

Vino dan Rangga bertatapan seakan akan sedang berbicara lewat tatapan merek 'cecan bro', lalu tatapan berakhir, mereka melihat revan berjalan menjauh keluar kantin mau tak mau merekapun itu mengikutinya dari belakang.

Setibanya di bagain loker khusus laki-laki tepatnya di depan loker revan, vino bersandar di salah satu loker,

"Kok gw baru liat tuh cewe ya"

"Gw juga vin" kini rangga duduk di salah satu bangku panjang yang di sediakan di tempat loker khusus laki-laki.

"Anak baru mungkin" ucap acuh Revan tidak mengambil pusing apa yang mereka bicarakan.

"Tapi dilihat dari seragam dan fisiknya sih kayanya bukan anak baru" ujar rangga

"Gw juga berpikir begitu" kata Vino

Revan yang telah selesai mengganti seragamnya lalu menutup lokernya kembali,

"Terus lo berdua ngomongin dia anak baru atau bukan emangnya kenapa, mau dia anak baru atau bukan, bukan urusan lo pada kan" sekarang revan beranjak dari tempatnya berdiri diikuti dua sohib nya yang saling menggidikan bahu mereka tanda tidak tahu.

Sampai di kantin kembali, Revan dan kedua sohibnya duduk di salah satu kursi kantin.

Revan ini bukan termasuk laki-laki tampan, setampan yang sering di ceritakan di novel yang sering di teriaki oleh para siswi dan memiliki fans yang tidak jelas asalnya. Nyatanya Ia laki-laki biasa, klo tampan sih itu sudah dari lahir dan mungkin pasti ada saja yang menyukai Revan secara diam diam tanpa harus berteriak teriak seperti orang kesetanan saat melihatnya.

"Lo berdua pesan apa, kali ini gw yang pesenin" ujar Vino kepada Revan dan Rangga

"Gw yang biasa aja" kata Rangga "gw juga samain" kata Revan, matanya kini tengah melihat lihat isi kantin yang seperti biasa selalu biasa adanya, hingga matanya menemukan satu objek, terlihat seorang gadis rambut sebahu sedang bergurau bersama teman temannya, ya dia yang tak sengaja menambraknya tadi. Ada yang beda dari gadis itu, pikirnya. Masih dengan objek yang dilihatnya saat ini, ia merasa senyum gadis itu sepertiii--

"Wuy, ngeliatin apaan lo" rangga beralih menatap apa yang revan sejak tadi, matanya menangkap sekumpulan gadis dimana salah satunya adalah gadis yang baru saja menumpahkan minuman di seragam Revan,

"Hah.."

"Oh ngeliatin cewek tadi toh. Kalo suka samperin aja gih van" kata rangga polosnya.

"Ck..ga ada." Ujarnya dingin. Ia tidak mungkin menyukai gadis selain DIA yang kini selalu ia nantikan kedatangannya, entah kapan.

Tak lama vino membawa nampan berisi makanan yang mereka pesan tadi. Mereka langsung menyantapnya.

~~~

Di depan kelas XII IPA 1 Revan duduk di salah satu bangku di depan kelasnya itu dan sahabat nya serta beberapa teman kelasnya tengah bercanda gurau sambil menunggu bel tanda masuk.

Saat matanya menoleh ke atas samping dari arah kantin berbarengan dengan beberapa siswi sedang mengobrol sesekali tertawa berjalan mulai mendekat, matanya tak sengaja melihat adanya gadis yang di kantin tadi. Samar samar dia mendengar nama siswa di sebut dan pemilik nama tersebut menoleh dan menjawab obrolan dari temannya itu

"Lice, lo ga lupakan pulang sekolah" Alicia Millyz  nama yang di panggil Alice itu menoleh ke arah temannya berbicara

"Iya gw inget, cit" ucapnya kepada citra temannya.

Saat ia sedang berjalan melewati kelas XII IPA 1 matanya tak sengaja melihat mata hadzel coklat sedang menatapnya 'dia yang gw tabrak di kantin tadi kan' batin Alicia.

Saat telah melewati kelas itu salah satu temannya ~ Nada berbicara

"lice lo ngerasa ga sih tadi kakak kelas tadi ngeliatin kita tepatnya kayanya ngeliatin lo deh"

'apa dia masih kesel soal tadi, padahal dia bilang sans, tau ah' batin Alicia.

"Ah perasaan lo doang kli" Alicia mengelak padahal dirinya sendiripun merasa begitu.

Jam pukul 13.15 menandakan bahwa kegiatan sekolah telah berakhir dan kini Alicia dan teman-temannya tengah berjalan menuju gerbang, akan pulang.

Setibanya di depan gerbang
"Da,lice, gw duluan ya udah di jemput, bye" ucap citra seraya melambaikan tangannya berlari ke arah mobil jemputannya itu.
Kini tinggalah Nada dan Alice yang tengah menunggu jemputannya itu.

Tak berapa lama jemputan Nada pun datang alhasil kini tinggalan Alicia seorang, walaupun tadinya Nada hendak menunggu Alicia sampai jemputannya datang tetapi Alice lebih memilih agar Nada pulang duluan saja daripada harus menunggunya.

Alicia melihat jam yang melingkar di tangannya, jam sudah menunjukan pukul 13.48 yang artinya dia hampir setengah jam menunggu jemputannya ini tapi sampai saat ini belum datang juga,

Saat akhirnya terdengar suara deruman motor, Alice menoleh menautkan sebelah alisnya,

Laki laki dengan motor besarnya itu membuka helmnya lalu menatap gadis di sampingnya,

"Udah mau jam 2 lo ga di jemput?" Ucapnya




✨AVISHNA RIZKI REVANZA✨

LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang