🌹14🌹

12 3 3
                                    

Vote dulu dungs:33

Happy Reading Guys❣️

Matanya terus menerawang setiap kejadian yang kemarin terjadi. Sampai suara lembut mengalihkan tatapnya

"Kak makanannya ga di makan?" Alice yang bertanya, Revan menoleh lalu tergagap mengatakan "ah hah iya ini di makan" Alice berkerut kening ada yang aneh dengan Revan.

Bagaimana bisa semalam ia berpikir seperti itu.

Dan tentang kemarin siang. Tentang Rania. Sahabat. Di masalalunya. Tidak. Ini semua tidak benar.

Tapi hatinya begitu senang saat bertemu denganya kembali.

Lambaikan tangan membuyarkan segalanya

"Hey" Revan kembali tersadar dalam pikirannya.

"Kenapa kak?" Pertanyaan yang bahkan Revan tak mengerti dan dia harus menjawab apa.

Revan menggeleng kepala.

Alice merasa ada yang aneh dengan Revan sejak kemarin di mall. Sejak dia bertemu dengan seorang gadis, menatapnya, memeluknya dan cara memanggilnya itu tampak seperti seseorang yang baru saja bertemu dari sekian lamanya ada kerinduan di mata masing-masing dan Alice bisa melihat itu.

Alice terus menatap Revan, tampak laki-laki di depannya ini sedang melamun kembali. Alice semakin percaya ada sesuatu dari kejadian kemarin. Alice ingin mencari tahu tapi apa haknya dan apa urusannya.

Revan yang tampak enggan dengan makanannya hanya mengaduk-aduk saja.

Sentuhan di tangan membuatnya beralih pada gadis di depannya matanya menatap dalam gadis ini.

"Aku tau kak, tentang gadis di mall kemarin?"

Deg.

Revan membuka matanya lebar lalu pandangan nya beralih pada objek lain. Bukan tidak tapi iya.

"Lagi mikirin dia, right?" Revan menatapnya kembali.

Revan memejamkan mata menggeleng singkat kepalanya

"enggak"

Dalam hati ia berkata  'sangat'  bahkan dari dulu hingga sekarang selalu ia pikirkan tapi Revan hanya membuang nafas gusar lelah, melepas sentuhan itu.

Alice sedikit terkejut dengan lepasan cekalan nya. Menatap Revan lebih dalam

'ada sesuatu yang aku tidak tahu' batinnya.

~~~

"Apa kau sudah memasukan semuanya?" Bukan Alex yang bersuara tapi Rania.
Rania hanya mengangguk setelah menatap koper milik Alex lalu menatap Alex

"Apa kau akan pergi hari ini juga" Alex bangkit dari duduknya dan mendekat ke hadapan Rania, mengusap surai lembut rambut gadis yang sudah ia anggap adik sendiri itu lalu mengangguk pelan seraya tersenyum.

"kau tidak boleh bersedih masih ada waktu beberapa jam sebelum aku berangkat, mau keluar?" Ajaknya, Rania langsung mengangguk menerima uluran tangan Alex.

Di caffe.

Caffe yang pertama kali mereka kunjungi setelah sampai di Indonesia. Alex dan Rania duduk di samping jendela  yang menatap arah jalan raya. Alex memesan makanan pada pelayan caffe. Sedangkan Rania ia sibuk memandangi jalan Raya dari balik jendela besar di depannya.

Alex menyentuh bahu Rania.

Rania menoleh bersamaan dengan seseorang baru saja turun dari mobilnya. Tapi mereka tak saling menyadari itu.

Seseorang itu turun dari mobil bersama dengan seorang gadis lalu berjalan memasuki caffe,

pintu caffe terbuka.

Rania menolehkan kepalanya ke arah pintu.

'Revan' orang itu menoleh tatapan matanya bertemu dengan iris mata Rania. Lama saling tatap, Alice yang merasa Revan terhenti lalu menoleh padanya tatapan matanya mengikuti arah tatapan itu. Tatapan yang sama saat kemarin di mall.

Dan lihat dia melihat gadis itu lagi.

Revan melangkah menyusuri setiap bangku caffe tanpa memutuskan tatapannya itu. Alice yang melihat itu hanya bisa berdiam di tempat melihat aksi selanjutnya.

Rania terbangun dari tempatnya. Alex yang berada di depannya menoleh lalu menatap Rania yang bangkit dari duduknya sambil mengekori tatapan Rania. Alex menoleh kebelakang. Sudah ada laki-laki yang berjalan menuju tempatnya ini. Lalu tatapannya beralih menatap Rania kembali.

"Rania"

Alex ikut bangun dari tempatnya saat seseorang itu tepat di samping depannya.

"Revan" Rania berkaca-kaca Alex mengedarkan pandangannya pada Rania,

'ini Revan yang dimaksud saat itu?' saat cerita yang Rania jelaskan padanya saat itu.

Makasih 🥰 yang udah selalu baca cerita ini
Jangan lupa klik icon ⭐ 👇🏻 dan Follow akunnya ya:3

@asti_amanda

Ig. @astzz_

LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang