3. Insiden 2 Tahun Lalu

1.5K 208 21
                                    

"Woy dikit lagi dikit lagi woy!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woy dikit lagi dikit lagi woy!"

"Woy Bam, lo yang bener itu!"

"Anjir! Anjir! Anjir!"

"Hiyaa!!!"

Teriakan serta umpatan dari mulut kelima makhluk disana cukup memekakkan telinga. Bagaimana tidak? Kini mereka berada di dalam kelas, dengan posisi melingkar di belakang kelas memegang layar lanskap di tangannya sembari menekan-nekan beberapa tombol disana. Yap, mereka sedang bermain game online.

"Tak! Tak! Tak!" terdengar sebuah benda yang di ketuk-ketukkan beberapa kali.

"Woy Ming, lo serang itu!" pekik Yugyeom. Secara tiba-tiba ponsel yang Yugyeom pegang seakan tertarik dari tangannya.

"Eh bangsat! Kenapa diambil handphone gu- Eh pak, hehe, anu pak, punten gopud," ucap Yugyeom sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kalian ini! Tau sekarang jam pelajaran siapa?!"

"Nggak!" jawab Yugyeom, Bambam, Mingyu, serempak.

"Harusnya pelajaran Bu Bohay," celetuk Minghao.

"Nah! Pintar kamu, eh? Apa? Bohay? Siapa yang kamu sebut bohay?" kini sang guru berbalik menatap Minghao yang sedang menyusun beberapa kertas di atas mejanya.

"Bu Boa." jawab Minghao tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas di hadapannya.

"Ya benar sekali. Sekarang adalah jam pelajaran Bu Boa. Namun, karena Bu Boh, ehm Boa maksud saya, ya karena Bu Boa berhalangan hadir, jam pelajaran beliau saya yang menggantikan. Minghao kamu ngapain?" tanya guru tersebut.

"Nyiapin brosur edaran Susu Murni Minghaohao Pak, banyak varian rasanya, ini produk baru saya Pak," ucap Minghao.

"Simpan dulu itu atau saya ambil semua nanti, sekarang keluarkan buku kalian!" ucap guru yang dikenal dengan sebutan Kim Seonsaengnim itu.

Bambam, Yugyeom, dan Mingyu berdiri hendak kembali ke tempat duduk mereka mengambil catatan.

"Eh! Mau kemana kalian?! Sini-sini!" ucap Pak Kim. Mau tidak mau tetapi memang harus mau, Bambam, Yugyeom, dan Mingyu mengikuti perintah Pak Kim.

"Siniin handphone kalian," Pak Kim menyodorkan tangannya. Ketiga siswa tersebut memberikannya secara ragu-ragu pada Pak Kim, takut-takut jika mungkin ponsel mereka akan dijual. Siapa tahu?

"Jalan." ucap Pak Kim menunjuk ke arah pintu. "Cepet jalan!" ucap Pak Kim karena ketiganya masih bergeming di tempat masing-masing.

Saat mereka sudah berada di luar kelas, seluruh siswa mendadak memenuhi jendela, penasaran akan apa yang terjadi selanjutnya.

"Wah, Lis, noh pacar lo." ucap Rose sambil menyilangkan kedua tangannya di bawah dada.

"Bukan cowok gue." jawab Lisa.

MORTEM (97Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang