Kalian jahat ish sama gue:( Masa gue update perbandingan yang baca sama yang vote jomplang bgt:(
Ya tau salah gue juga ga update-update sih, tapi bales dendamnya jangan gitu dong:(
Hujat lewat comment aja, tp tetep vote:(
"Jun! Gue udah cukup sabar ya ngeliat lo selalu peduli sama Chaeyeon! Sebenernya pacar lo gue atau Chaeyeon sih?!" tanya Rose. Ia mengeluarkan amarahnya di rooftop.
"Tadi Chaeyeon cuma butuh bantuan gue, nggak lebih."
"Bantuan?" Rose berdecih. "Pelukan maksud lo?!" tanya Rose dengan raut kecewa.
Satu hari, dua hari mereka berpacaran, tidak ada hal yang aneh. Namun pada hari-hari selanjutnya, Junhoe selalu membahas Chaeyeon di depan Rose, memberi perhatian pada Chaeyeon secara terang-terangan di depan Rose.
Wanita mana yang tidak marah ketika pacarnya lebih perhatian pada temannya ketimbang dirinya sendiri?
"Apa sih maksud lo? Gue nggak pelukan sama Chaeyeon!" ucap Junhoe menyangkal. Benar, ia tidak memeluk Chaeyeon. Perspektif Rose yang membuat posisinya terlihat seperti sedang memeluk Chaeyeon.
"Terus apa? Gue liat sendiri!" Rose menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Setetes air mata jatuh membasahi pipinya.
"Lo tanya sendiri sama Chaeyeon. Gue capek ngejelasin." ucap Junhoe lalu pergi meninggalkan Rose sendiri.
"Jun!" Rose menghapus air matanya kasar.
Jaehyun menatap Rose dari kejauhan. Ia melihat dan mendengar pertengkaran keduanya dengan jelas tadi. Namun, tak ada yang bisa ia lakukan, ia tidak berhak untuk ikut campur dengan urusan keduanya.
Jaehyun mendekati Rose. Menyodorkan sebuah sapu tangan berwarna coklat tua miliknya.
"Gue tau udah nggak jaman bawa sapu tangan, tapi gue nggak punya tisu. Pake aja. Masih baru belum gue pake ngelap ingus." ucap Jaehyun.
Rose mendongak dengan mata sembab. Ia terkekeh pelan dengan candaan Jaehyun kemudian mengambil sapu tangan itu dari tangannya.
"Makasih," Rose menerima sapu tangan Jaehyun dan menggunakannya untuk menghapus air mata di pipinya.
***
Acara yang ditunggu-tunggu akhirnya dilaksanakan. Para siswa dan siswi bahkan sudah banyak yang berdatangan menggunakan dresscode yang ditentukan.
Namun, kedatangan Nineteven Squad menggemparkan satu sekolah. Dengan penampilan mencolok, mereka berani menggunakan warna pakaian yang berbeda. Tentunya hal tersebut menjadi sorotan seluruh warga sekolah yang datang. Mereka berdecak kagum melihat semua visual mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORTEM (97Line)
Mystery / ThrillerSome people are so curious to knowing the unknown. It can be scary, but sometimes you can see it as a game. Oh yes, there will be blood. Mortem.