12. Chat

1K 139 45
                                    

Masih belum ngerti sama alur ceritanya ya? Nanti di epilog bakal ada penjelasan dari semua teka-tekinya kok, jadi stay terus baca cerita ini ya?:) Banyakin comment, jangan sider, vote juga. Tiga hal itu yang bikin gw semangat nulis. Pokoknya sampe yang vote dan comment banyak, gue update cepet;)

Oh iya, kayaknya gw mau bikin ini cerita update seminggu sekali, pilih salah satu hari yang kalian mau aku update di hari itu. Gmn si?:v Ya itulah intinya. Comment sesuai hari.

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum'at

Sabtu

Minggu

Dokyeom menatap sendu pada seorang gadis yang kini sedang terbaring lemah dengan tubuh penuh selang penopang kehidupan dibalik sebuah ruangan penuh kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokyeom menatap sendu pada seorang gadis yang kini sedang terbaring lemah dengan tubuh penuh selang penopang kehidupan dibalik sebuah ruangan penuh kaca. Dokyeom tak bisa melakukan apapun untuknya, bahkan untuk melihat dari jarak dekat pun tak bisa. Kembali ia memikirkan apa yang baru saja dokter ucapkan padanya tadi.

"Saya tidak bisa memastikan kapan dia akan melewati masa kritisnya, saya hanya ingin membicarakan mengenai resiko terburuk dari kondisinya, jika dalam waktu satu minggu tidak ada perubahan, kami terpaksa harus mencabut semua alat penunjang hidupnya."

Ucapan dokter tersebut membuat Dokyeom putus asa. Choi Yuju, gadis yang sudah ia sukai sejak lama, kini sedang terbaring dalam keadaan kritis.

Dokyeom mengusap wajahnya gusar. Menatap ibu Yuju yang menangis di pelukan Soobin. Baru kali ini ia merasa se-frustasi ini karena sebuah ketakutan yang melanda hatinya.

'Lo kuat Ju,' batinnya.

Drrrtttt... Drrrtttt...

Dokyeom mengambil handphone yang bergetar di balik saku celananya. Setelah memastikan nama si pemanggil, Dokyeom menekan bulatan berwarna hijau yang menandakan ia menerima telepon tersebut.

"Halo," ucap Dokyeom dengan suara tak bersemangat.

"..."

"Masih sama gue, iya gue balikin sekarang." ucap Dokyeom tanpa basa-basi. Ia berpamitan pada Ibu Yuju dan Soobin, mengatakan bahwa ia akan kembali lagi nanti agar mereka bisa bergantian menjaga Yuju.

||~MORTEM~||

"Napa lo Kyeom? Dateng-dateng muka kusut gitu, abis ditolak lo?" tanya Bambam. Dokyeom hanya menggeleng. Ia mendudukkan dirinya agak jauh dari teman-teman yang lainnya. Kembali memikirkan Yuju.

"Kenapa Kyeom? Yuju nggak apa-apa kan? Lo anterin dia sampe rumahnya kan? Kok lama banget?" tanya Solbin duduk di hadapan Dokyeom.

MORTEM (97Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang