Bab 7

15.3K 841 19
                                    

Steven menuju ke beranda biliknya untuk menghirup udara segar . Suasana pagi itu sungguh cerah dan nyaman . Kepala pun tak serabut nak fikir pasal kerja . Dia mengerut dahi apabila terlihat dylan sedang mencuci motornya sambil menyanyi .

"Ape bende minah ni cuci motor pagi-pagi ni , tak pernah pulak minah ni guna motor tu" steven mengeleng kecil . Dia mengukir senyum apabila mendengar suara merdu dylan menyapa telinganya .

" i need somebody to heal
Somebody to know , Somebody to have ,
Somebody to hold , It's easy to say , but it's never the same .
I guess..."

"...i like the way you numbes all the pain ,
Now the day bleeds into night fall and
Youre not here to get me through it all
I let my guard  down and the you pulled the rug ..."

Dylan menoleh ke belakang . Tak de sape-sape pun .

"Sape pulak yang menyampuk ni . " dylan kembali mencuci motornya apabila tidak melihat kelibatan sesiapa pun sambil bernyanyi kecil .

" hmmm , hmm ...its you , al..."

"...always you uuu"

Dylan mengerut dahi . Ade je nak menyampuk . Dia menoleh ke belakang semula namun tiada sesiapa .

Steven ketawa kecil melihat gelagat dylan . Saja je nak menyampuk !

"Hantu mane pulak yang menyampuk ni , dah lah suara tak merdu" kata dylan sendirian .

Steven mencebik.

'"Selamba je nak komen suara aku . Siap kau!" steven bermonolog sendirian . Dia masuk ke dalam biliknya lalu mengambil kertas . Dia meremukkan kertas tersebut menjadi bulat . Korang tau kan macam mana ?

Steven membaling kertas tersebut ke arah sasarannya . Sape lagi sasarannya kalau bukan dylan .  Steven melepaskan tawanya apabila kertas tersebut terkena tepat pada kepala dylan yang ditutupi topi itu .

"Hoii! Haih , sape main baling-baling kertas ni!" dylan memandang ke atas . Steven segera bersembunyi .

"Dari langit eh ?"  dylan mengeleng .

Steven ketawa kecil , dia mengambil kertas lagi . Dia membaling ke arah dylan yang sibuk dengan motornya .

"Arhhh!! Sape baling-baling ni! Haish!" dylan merengus geram .

Steven ketawa lagi . Hadoi!
Dia mengambil kertas lagi . Dia mencari kelibatan dylan tetapi tidak kelihatan . Dia mengerut dahi  lalu menuju ke beranda biliknya lalu melihat ke bawah .

"Bos rupanya yang asyik baling kertas eh ?"

Steven tersengih lalu membaling kertas tadi ke arah dylan .

"Ape ni bos! Kalau nak main baling-baling kertas meh lah turun kite lawan "

"Tak de masa lah aku nak lawan baling kertas dengan kau . Lepas ni cuci kereta tu ye " steven segera beredar .

"Boss!!!" jerit dylan namun kelibatan bosnya tidak kelihatan .

"haih kenapalah aku dapat bos sengal macam tu . Rasa nak hempuk je kepala dia tu haish!"

"Aku dengar !" jerit steven dari atas

Dylan menutup mulutnya lalu tersengih , dia segera meneruskan kerjanya

****

Steven meraup wajahnya . Serabut otak! Mata masih terarah pada laptopnya .

"Kau nape ?" soal walter sambil meletakkan cawan berisi coffee di hadapan steven.

"Serabut lah otak  nak urus syarikat tu" ujar steven

"Lek lah , ni coffee untuk kau" Kata walter sambil menyandarkan badannya pada sofa .

"kau yang buat ek ? Kalau kau yang buat , tak nak aku minum"

Walter mencebik .

"Ni dylan lah yang buat  , tak de masa lah aku nak buatkan coffee untuk kau"  walter mengangkat kakinya llau diletakkan di atas meja .

"Tak nampak ke aku tengah buat kerja ni ? Turun kan kaki kau!" steven menolak kaki walter

Wakter buat tak dengar je .

"Turun kan! Kang aku tuangkan coffee ni kat kaki kau" steven menjerit kecil

Walter segera menurunkan kakinya . Kang kena tuang coffee!
Suasaan kembali aman . Mereka membuat kerja masing-masing .

"Hey guys! Biskut chocolate chip dah siap!"  dylan meletakkan pinggan berisi biskut itu di atas meja .

"Hmm sedapnye" walter segera mengambil biskut tersebut.

"Arhh panas!" maka terpelantinglah biskut itu .

"Kan dah kata panas , degil " dylan mengeleng kecil .

"eh kau tak de bagitau pun" balas walter .

"hehehe memang tak de pun" dylan tersengih . Dia memandang ke arah steven yang sibuk dengan kerjanya . Serius bebenor!

"Walter"

"hmm?" walter memandang ke arah dylan .

"Tuu" dylan menunjuk ke arah steven .

" dia sibuk tu , biarkan je lah "

Dylan mengangguk . dia mengambil biskutnya sambil memandang ke arah steven.

"Panas!" jerit dylan . Maka. Terpelantinglah lagi biskut tersebut dan selamat mendarat di atas laptop steven.

"Omg!" dylan menutup mulutnya .

Steven menjeling ke arah dylan .

"Tak nampak ke aku tengah buat kerja ni !" Jerkah steven .

"Sorry , tak sengaja tadi . Lupa pula biskut tu panas" dylan tersengih

"Kan dah kata tadi panas , degil" kata walter sambil ketawa kecil .

Dylan mencebik . Dia mengambil biskut yang mendarat di atas laptop tadi sambil tersengih memandang ke arah steven yang sedang menjeling ke arahnya . Steven menutup laptopnya lalu diletakkan di atas sofa .

"Haih , penat" steven menyandarkan badannya pada sofa sambil meraup wajahnya.

"Boss , nak saya urut tak?"soal dylan selamba .

"Tak " balas steven sepatah .

"Boss , nak biskut tak ?" soal dylan lagi

"tak" balas steven

"Boss tak nak minum coffee tu ke ?"

"Haishh , tak!" balas steven geram .

"Okay , tak nak sudah " dylan mengambil coffee milik steven lalu meminumnnya

"Hoi coffee aku !" Jerit steven

"Lah tadi kata tak nak"

Steven merengus geram . Saja je nak cari gaduh minah ni!

"Kau pergi buatkan aku coffee" arah steven

Dylan mencebik lalu segera menuju ke dapur . Walter mengeleng melihat perangai steven . Steven menyandarkan badannya pada sofa lalu memejamkan matanya sekejap .









Done bab 7!
Vote and comment ya! ♥

My Boss MafiaTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang