"Livian Ghie", ucapku lirih
"Kau mengatakan apa akira??" Sahut bibiku
"A,,apa?! Aku tidak bicara apa-apa hanya mengingat beberapa nama teman baru"
"Hmm rupanya kau sudah mempunyai banyak teman sekarang, kapanpun kau mau ajaklah mereka kesini", aku hanya mengangguk pelan." Ehhh bibi apa yang kau lakukan!! Biar akira saja yang membereskannya bibi istirahat saja yah", bibiku hanya tersenyum dan pergi ke kamarnya.
Terkadang aku merasa kasihan melihat bibi, semenjak paman meninggal bibi sering murung tapi dia selalu berusaha selalu terlihat bahagia didepanku.
Aku segera membereskan meja makan dan beranjak pergi ke kamar.
7.15 PM
Hahhh aku merasa sangat lelah hari ini, aku mengambil ponselku dan melihat beberapa notif pesan muncul.
Itu dari fiona,
"Akira, jangan lupa kau bawa novel yang aku minta yah, aku janji akan mentraktir mu makan siang besok"
"Iya, akan aku bawa besok"
"Livian Ghie, dia adalah anak dari salah satu pemilik perusahaan ini, dia sangat tampan aku yakin setiap orang yang ada di kantor mengenalnya, kecuali dirimu tentunya", aku kembali teringat perkataan emma.
Rasa khawatir, takut, dan malu campur aduk di dalam hatiku. "Ohh god I wish, I've never see him again"
Semoga besok aku tidak mendapat surat aku dipecat gara-gara masalah ini. Aku bisa gila jika memikirkan ini terus.
Aku matikan lampu, dan menutup kepalaku dengan bantal. Tak terasa akupun tertidur, berharap besok semuanya akan baik-baik saja.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
6.45 AM
"Wah wah wah lihat siapa yang sudah ada dikantor lebih dulu hari ini", ucap chole
" Akira kau baik-baik saja? Apa hari ini taxi terbang untuk mengantarmu??", ucap alice tertawa"Kalian selalu saja menggangguku, aku tidak akan bicara pada kalian lagi", gerutuku kesal.
" Heii akira jangan begitu, kenapa kau marah secepat itu hah, aku bahkan belum mulai jokesnya", goda alice padaku.
"Alice kau benar-benar menyebalkan, kau dan chole adalah orang yang paling menyebalkan yang pernah aku temui", aku melempar alice dengan gulungan kertas kecil.
" Hei kenapa aku jadi kena sasaran juga", ujar chole
"Hei kalian berdua hentikan, ini masih pagi jangan ganggu dia. Lebih baik kita pergi membeli kopi di depan. Ini kesempatan langka karena kita bisa membeli kopi bersama gadis termuda kita Akira", ucap emma menghentikan alice dan chole.
" Kopi?!! Ti..tidak aku tidak ikut kalian saja aku akan disini saja", ucapku tergagap.
"Why?? Come on kau marah padaku baiklah aku minta maaf ayolah", bujuk alice padaku
" Tidak bukan begitu, aku hanya tidak ingin kopi,,, kalian saja yah"
"Ehemmm apa kau takut bertemu Tuan Livian lagi??! Ayoalah ini masih pagi aku yakin dia belum bangun sekarang", ucap chole menggodaku.
" Apa?? Tidak aku tidak,,, pokoknya aku hanya tidak ingin kopi"
"Baiklah, kalau begitu kami akan terun membeli kopi", ucap emma dan aku hanya mengangguk pelan.
Sebenarnya aku memang menghindari laki-laki itu, aku tidak mau bertemu dengannya.
Duduk diam sendirian terasa sangat membosankan, jadi aku memutuskan untuk keluar ruangan dan menyusuri setiap koridor di lantai 12 ini.
Di setiap koridor memiliki interior kantor yang menarik dan unik, lukisan-lukisan yang terpajang di dinding koridor terlihat sangat artistik.
Kantornya masih lumayan sepi, karena memang jam masuk kantor ini jam 7.15.
Aku terus menyusuri koridor sambil memperhatikan beberapa interior yang ada. Tiba-tiba,,,
Bbrrukkkk,,, seseorang menabraku dengan sangat keras.
Aaaaaaa teriaku saat aku tau bahwa aku berada di samping tangga darurat dan hampir tergelincir ketika tangan seseorang memegang erat tanganku dan menarikku.
Aku merasakan suasana menjadi sangat senyap, bahkan aku bisa merasakan suara detak jantungku sendiri, dan aku merasakan hembusan napas seseorang dipuncak kepalaku.
Aku membuka mataku perlahan, saat ini seseorang sedang memelukku. Aku mendongakkan kepalaku dan melihat seseorang yang sedang memelukku melihatku dengan tatapan yang dingin.
Tiba-tiba aku membulatkan mataku, ketika aku mengetahaui siapa yang ada dihadapanku.
Dia adalah livian orang yang sama yang tidak sengaja kutumpahankan kopi di kemejanya.
"Sedang apa kau disini, ini kedua kalinya aku bertemu denganmu dan kau selalu menabrak ku", gerutunya dingin dan melepaskan pelukkannya.
"Apaa??? Heii tuan kemarin aku memang menabrakmu tapi kali ini kau yang menabrakku!!", ingin sekali aku mengucapkannya tapi apa daya aku hanya berteriak di dalam hatiku.
Entah kenapa tiba-tiba aku menyesal tidak ikut emma dan yang lain membeli kopi dan aku mengutukmu chole yang mengatakan bahwa livian belum ada di kantor.
" Kau bisa bicara kenapa diam saja", ucapnya ketus.
"Eemmm ii,,iya aku hanya sedang berjalan-jalan, aku", belum selesai aku bicara laki-laki bernama Livian Ghie itu langsung memotong pembicaraanku
" Kau pikir kantor ini taman, kau kesini untuk bekerja bukan untuk jalan-jalan. Apa kau pegawai baru siapa namamu?"
"Iya aku pegawai baru, namaku Akira Eloise dan aku dibagian informasi dan komunikasi divisi ke-7, sekali lagi maafkan aku", ucapku agak gugup.
Dia hanya diam dan langsung meninggalkanku tanpa sepatah katapun.
" Dasar lelaki tampan menyebalkan, kau pikir kau itu siapa hah?!! Presiden??! Aku tau aku bekerja disini dan aku juga tau ini bukan taman", segala sumpah serapah aku lontarkan didalam hatiku.
Yaa hanya didalam hatiku, tentu saja aku tidak mau cari mati aku masih sayang dengan pekerjaan ini.
Dengan hati yang dongkol aku segera kembali ke ruangan, ahhh aku merasa takdir tidak berpihak padaku hari ini.
Next,,,,
Hai Guys 🖐🖐😁
Gimana ceritanya, kalian suka ngga?Kalau suka jangan lupa kasih Vote disetiap bagain yah!😙, kalian juga bisa kasih komentar😉
Tunggu terus setiap bagain ceritanya yah, jangan samapi ketinggalan!!🤓
Happy Reading
Pyeong pyeong🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny "Inside" Fate
Teen FictionTanda?? Tanda apa yang dimaksud Livian. Aku menyentuh leherku lalu aku bangkit dari tempat tidur dan berdiri di depan cermin. Kualihkan rambutku dan benar saja aku lihat ada bekas berwarna merah gelap di leherku. Apa ini ulah Livian??! Sementara aku...