Serasa badai petir yang tiba-tiba saja datang disaat suasana yang cerah dan tenang. Seperti itu pula keadaan hatiku saat Mr. Richard mengatakan bahwa aku sudah tidak bekerja lagi di perusahaannya.
Aku berusaha menahan air mataku yang hampir menetes "Ta,,tapi Mr. Richard apa salah saya?? Apakaha,,Apakah saya melakukan kesalahan se,,selama bekerja disini??", ucapku terbata menahan sesak didadaku.
" Tidak Akira kau,," Belum selesai Mr. Richard bicara seseorang masuk ke ruangan Mr. Richard dan mengatakan "Kau ini cengeng sekali, Mr. Richard belum selesai bicara dengarkan dulu baik-baik", Livian,, yah dia livian. Dia datang dan mengacak rambut ku sehingga membuat rambutku jadi sedikit berantakan.
" Apa yang kau lakukan??", aku membenarkan rambutku sambil menahan malu. "Berani sekali dia melakukan ini di depan Direktur", gerutuku dalam hati.
"Iya Akira, Livian benar. Kau tidak dipecat hanya kau akan aku alihkan tugas menjadi sekretaris pribadi Livian", terang Mr. Richard padaku.
Hatiku memang sedikit lega mendegar bahwa aku tidak dipecat, tapi bagaikan badai petir yang berlalu kini datang lagi badai dengan angin yang kencang seperti itulah aku sekarang.
Double shocking therapy!!!
"Apa?! Tapi,,, tapi bagaimana mungkin ak,," Belum selesai aku bicara livian sudah memotong pembicaraanku "Tentu saja semuanya mungkin, jika aku yang memintanya tidak ada yang tidak bisa", ucap livian dengan nada bangga dan menaikan kedua alisnya.
Sabar Akira kau sedang didepan direktur sekarang, kau harus tahan emosimu.
" Jadi akira mulai besok kau bisa langsung pindah ke ruangan yang sudah disiapkan oleh livian, dan hari ini kau bisa membereskan meja kerjamu karena meja kerjamu akan diisi oleh pegawai baru", jelas Mr. Richard padaku.
Aku tidak bisa mengatakan apapun, ini adalah perintah langsung dari Direktur dan aku harus menunjukan professional kerjaku sebagai pegawai.
Jika aku terus menerus mengelak yang ada aku akan benar benar-benar kehilangan pekerjaan ini.
Dengan hati yang menahan kesedihan, aku mencoba tegar dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan Mr.Richard.
----------***----------
5.00 PM
"Dimana Akira, kenapa dia belum keluar juga", aku sudah menunggu 20 menit disini apa dia belun selesai berkemas juga.
Aku harus membujuknya agar mau menerima pekerjaan baruku, ini pun karena Mr.Richard yang menyuruhku.
" Livian pilihanmu memang tidak pernah salah, dia gadis yang sangat cantik dan terlihat manis, seleramu memang tidak perlu diragukan lagi. Tapi sepertinya kau harus pergi membujuknya lebih keras lagi, dia terlihat belum menerima keputusan ini sepenuhnya, karena kau yang meminta kau yang harus bertanggungjawab", aku terngiang ucapan Mr. Richard diruangan tadi sesaat setelah Akira meninggalkan ruangan.
Itu dia Akira dan teman-temannya mungkin, akhirnya dia keluar juga. Aku tau sekarang dia pasti memainkan drama menangis karena perpisahan.
Ahhh perempuan itu memang aneh, bahkan mereka tidak berpisah ke tempat yang jauh mereka masih bisa bertemu kapanpun mereka mau kan.
Tapi tunggu,,, kulihat mereka sedang tertawa??!
Entahlah apa urusanku dengan yang lain, aku hanya perlu Akira.5.10 PM
Akhirnya akira dan teman-temannya berpisah, baiklah ini saatnya aku menghampirinya.
Ttinn,,,ttin,,,

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny "Inside" Fate
Roman pour AdolescentsTanda?? Tanda apa yang dimaksud Livian. Aku menyentuh leherku lalu aku bangkit dari tempat tidur dan berdiri di depan cermin. Kualihkan rambutku dan benar saja aku lihat ada bekas berwarna merah gelap di leherku. Apa ini ulah Livian??! Sementara aku...