BAGIAN 9

16 2 0
                                    

6.45 AM

"Hallo bibi,,, bi maafkan aku karena semalam aku tidak pulang, aku,,"

"Iya tidak apa-apa, temanmu sudah memberi tahu Bibi kalau kau ada lembur semalam dan tidak berani pulang, makanya kau menginap di rumah temanmu kan", jelas bibi di telepon.

"Te,,teman??", aku bertanya-tanya dalam hati siapa yang menelpon bibi dan berbohong jika aku sedang lembur.

" Lalu kau akan langsung berangkat ke kantor atau bagaimana akira??", tanya bibi.

"Ahh,,emm, ii,,iya bi aku,,aku akan langsung berangkat ke kantor bersama,,temanku", jawabku lirih. Bibi maafkan aku karena aku harus berbohong padamu.

" Baiklah Akira jaga dirimu baik-baik yah, bibi tutup dulu telponnya",

Tttuttt,,,tttuttt,,,,

Bibi menutup telponnya, aku terdiam. Aku sangat merasa bersalah pada bibi karena sudah berbohong, tapi aku pikir ini demi kebaikan bibi karena aku tidak mau bibi sakit karena terlalu banyak pikiran.

"Kau sudah siap??", tanya Livian yang berdiri di depan pintu kamar. Aku mengangguk pelan dan menghampirinya.

" Kalau begitu ayo berangkat, hari ini banyak hal yang harus kau kerjakan sebagai sekretaris pribadiku", ucapnya.

Kamipun pergi menaiki mobil baru Livian, entah berapa mobil cadangan yang Livian miliki. Setelah kejadian kemarin malam aku yakin Livian menyediakan banyak stok mobil baru.

"Kau kenapa??", tanya Livian melihatku yang dari tadi hanya diam.
"Aku sedang memikirkan siapa orang yang menelpon bibi dan berbohong jika aku lembur dan menginap di rumah teman", ucapku pada Livian.
" Ohhhh itu,, Aku yang menelpon bibimu, memang kenapa??", Jawab Livian santai.

Aku membulatkan mataku seolah terkejut dan tidak percaya Livian yang melakukannya.

"Kk,,kauuu?!! Apa kau sudah gila!! Ini berarti bibi pasti tau yang menelpon seorang laki-laki. Entah apa yang akan dipikirkan oleh bibi nanti", ucapku khawatir.

" Cckk,, kau tidak usah khawatir, aku menyuruh pelayan wanita di rumahku yang mengatakan ", mendengar jawaban Livian membuatku sedikit lega.

" Syukurlah,,Tapi,,", ucapku lirih
"Tapi apa??", tanya livian
" Aku,,aku sudah berbohong pada bibi, aku merasa sangat bersalah padanya", terangku.
"Ohhh,,,, kalau begitu lain kali aku akan bilang bahwa kau menginap di rumahku, menghabiskan waktu bersamaku dan kita tidur di atas kasur yang sama, berdua,,,", Jawab livian.

" Apa!!", seruku pada livian "Kau sudah gila!! aku tidak akan memaafkanmu jika kau melakukannya. Lagi pula aku hanya menginap di rumahmu, kita tidak menghabiskan waktu bersama!! Dan tidak tidur di atas kasur yang sama!!", Seruku tegas pada Livian.

Livian hanya menatapku dan tersenyum ringan. Isshhh dasar laki-laki gila.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

7.15 AM

"Ini adalah ruanganmu dan sekaligus ruanganku juga", Jelas Livian padaku.

Hari ini adalah hari pertamaku menjadi sekretaris pribadinya dan dia menunjukkan ruangan tempatku akan bekerja.

Seperti yang dikatakan Livian kita berdua satu ruangan, jadi ada 2 meja kerja di dalam ruangan ini, satu punyaku yang berada di samping sebelah kiri dan satu punya Livian yang berada di depan.

"Tapi,, setauku ruangan antara atasan dan Sekretaris terpisah", jelasku pada Livian.
" Tapi tidak untukmu! Karena kau adalahh sekretaris pribadiku jadi akan lebih mudah bagiku jika kau ada di satu ruangan denganku ", terang Livian padaku.

Destiny "Inside" FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang