BAGIAN 11

1 1 0
                                    

6.00 AM

Hari ini aku bersiap untuk pergi ke kantor, hhuaaammmm,,,,, hari ini aku mengantuk sekali. Ini gara-gara ucapan Livian semalam, aku jadi tidak bisa tidur.

Saat aku berdiri di depan cermin, kualihkan rambutku dan melihat tanda di leher yang tadinya berwarna merah berubah menjadi keunguan.

Aarghhhhh,,,, sampai kapan ini akan hilang?! Aku terpaksa menutupnya dengan foundation untuk menyamarkan tanda itu.

PERFECT!! Semoga teman-temanku tidak menyadarinya, entah apa yang akan dipikirkan mereka nanti.

Setelah selesai bersiap akupun turun ke bawah untuk sarapan. Kulihat bibi sedang menyiapkan sarapan untukku.

"Morning Bi", sapaku pada bibi.
" Morning, ayo cepat sarapan jangan membuat sopirmu menunggu ", ucap bibi.

Sopir?? Apa itu sopir yang dimaksud Livian semalam?? Aku melihat ke arah jendela dan melihat seorang pria tua memakai seragam berwarna hitam menunggu di depan mobil.

" Sejak kapan dia disini bi??" Tanyaku
"Baru saja datang, bibi tawarkan sarapan bersama tapi dia tidak mau", jelas bibi.

Aku tidak mau membuatnya menungguku terlalu lama jadi aku langsung cepat-cepat sarapan dan segera berangkat ke kantor.

"Baiklah bi aku berangkat dulu, dahhh,,," Pamitku pada bibi.
Saat aku menghampiri sopir itu dia langsung membukakan pintu mobil seraya tersenyum ramah padaku.

"Silakan nona,,", aku tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

6.45 AM

Aku sampai di kantor kulihat chole, alice, dan emma juga baru saja turun dari mobil mereka masing-masing.

"Baiklah nona saya akan menunggu nona disini sampai nona pulang", ucap sopir itu.

" Apa?? Bukankah itu terlalu lama, sebaiknya kau pulang saja dulu jika aku sudah pulang kau bisa kembali lagi ke sini", jelasku.

"Tidak nona ini adalah perintah dari tuan Livian, jika tuan Livian tau aku tidak mengerjakan perintahnya dengan baik maka aku akan kena masalah", terang sopir itu padaku.

Ya sudahlah mungkin itu memang tugasnya, lagi pula siapa yang bisa menolak perintah dari Livian menyebalkan itu.

Aku hanya mengangguk dan pergi meninggalkan sopir itu untuk menghampiri Alice dan yang lainnya.

Mereka saling berpandangan satu sama lain dan menatapku dengan tatapan menggoda.

"Kalian kenapa??", tanyaku.
" Ehemmmm,,, tidak apa-apa nona Akira Ghie", ucap Alice menggodaku dengan mengubah nama belakangku dengan nama belakang Livian.

"Apa maksudmu namaku Akira Eloise, enak saja mengubah namaku", gerutuku.
" Ya mungkin setelah kau menjadi sekretaris pribadinya namamu akan jadi nona Akira Ghie", sambung chole dan membuat yang lain tertawa.

"Kalian berdua memang menyebalkan, mana mungkin hanya karena aku menjadi sekretaris pribadinya namaku akan berubah begitu" Ucapku kesal.

"Iya itu sebelum ada hubungan, tapi sepertinya hubungan kalian berdua semakin erat saja, jadi ada kemungkinan kan??", ucap emma.

Emma yang biasanya tidak pernah meledakku jadi ikutan meledekku " Emma kau juga??!", seruku kesal.

Mereka semua tertawa dan aku hanya diam melihat mereka.

"Hei sudah sudah hentikan!! jangan buat nona ini marah, nanti kita yang akan repot. Sudah ayo kita masuk saja", ucap emma.

Kami pun masuk ke kantor dan aku berpisah dengan yang lain karena memang ruangan kami sudah berbeda.

Aku memasuki ruanganku, hari ini Livian tidak masuk kerja jadi aku akan bekerja sendiri disini.
Semalam Livian sudah memberiku tugas, jadi aku akan mengerjakannya sekarang.

Saat aku sedang mengerjakan sebuah laporan, tiba-tiba ponselku berdering ada telpon masuk dan itu dari Livian.

"Hallo sayang kau sudah sampai di kantor??", sapa Livian ditelpon.

Aku terkejut, apa maksud Livian memanggilku begitu??

"Hahh?? Aku,, iya aku sudah sampai kantor", jawabku gugup mencoba mengabaikan apa yang dikatakan Livian.

" Sopirku bersikap baik padamu kan??", tanyanya
"Iya, dia sedang ada diluar menungguku untuk mengantarku pulang nanti",
" Bagus kalau begitu, oh ya Akira jika laporan yang kau buat sudah selesai pergi dan minta tanda tangan pada Mr. Richard ",
" Baiklah", jawabku singkat.

"Kalau begitu aku tutup dulu telponnya selamat bekerja", ucap Livian mengakhiri telponnya.

Setelah itu aku langsung melanjutkan pekerjaanku. Aku harus cepat-cepat menyelesaikannya karena Mr. Richard terkadang tidak ada di ruangannya saat siang atau bahkan sedang menemui para tamu dari para kliennya.

1 jam berlalu, akhirnya aku selesai. Setelah selesai di print aku langsung membawa laporannya ke ruangan Mr. Richard.

Saat aku sampai di depan pintu ruangan Mr. Richard aku dengar Mr. Richard seperti sedang berbincang dengan seseorang.

"Hahaahhhh,,, sepertinya Mr. Richard sedang ada tamu. Lebih baik aku kembali lagi nanti", saat aku hendak pergi dari ruangan Mr. Richard tiba-tiba aku dengar seseorang menyebut nama Livian membuat langkahku terhenti dan mencoba untuk mendengar lebih  dekat.

" Kau tau Livian terkadang terlalu gegabah, terkadang dia bisa membuat dirinya sendiri dalam bahaya", ucap seseorang dari dalam.

"Ya memang seperti itulah Livian, dia sangat keras kepala dia tidak suka diatur. Tapi sejauh ini dia selalu mengerjakan tugasnya dengan baik", jelas Mr. Richard.

"Aku tau, tapi kau sebagai pamannya apa kau tidak khawatir padanya?? Kau tau karena terlalu ceroboh saat bertugas di Dallas waktu itu dia hampir saja terbunuh dan sekarang dia terus dikejar-kejar oleh para kaki tangan Thompson itu", terang tamu Mr. Richard.

Paman??!! Terbunuh??!! Tunggu sebentar apa yang sedang terjadi sebenarnya, siapa Livian sebenarnya?! Dan apa yang dimaksud orang itu dengan"para kaki tangan Thompson" Apakah meraka Adalah orang yang sama yang menyerang aku dan Livian waktu itu?!

"Sudahlah John kau tidak perlu khawatir soal itu, Livian bisa mengatasi semuanya, lagi pula aku selalu mengawasi setiap aktivitasnya jadi kau tidak usah khawatir. Selama aku hidup aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada keponakanku aku sudah berjanji pada adikku aku akan menjaga adik ipar dan anak-anaknya dengan baik", jelas Mr. Richard

Saat aku mencoba mendengarkan lebih banyak lagi, tiba-tiba kudengar suara lift yang berarti akan ada seseorang datang kesini.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari situ melalui tangga darurat dan kembali ke ruanganku.

Setelah berada di ruanganku percakapan dua orang itu terus terngiang di telingaku.
Aku benar-benar bingung, apa maksud semua ini?!! Siapa sebenarnya Livian??

Aku pernah mendengar bahwa Mr. Richard mempunyai adik laki-laki, itu berarti adiknya adalah ayah Livian dan Mr. Richard berjanji pada adiknya untuk menjaga adik ipar dan anak-anaknya, apa yang dimaksud Mr. Richard ibu dan adik Livian??

Tapi,,, tapi kenapa Mr. Richard berjanji?? Apa,,, apa ayah Livian sudah meninggal??
Aku berharap semua yang aku pikirkan salah!

Arghhhhh,,, tiba-tiba kepalaku dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan gila tentang Livian. Aku harus bertanya pada Livian jika dia kembali nanti. Aku harus tau siapa sebenarnya dia,,,







Next,,,,

Hai Guys 🖐🖐😁
Gimana ceritanya, kalian suka ngga?

Kalau suka jangan lupa kasih Vote/beri suara dengan cara klik tanda Bintang⭐ dibawah disetiap bagian yah!😙, kalian juga bisa kasih komentar😉

Tunggu terus setiap bagian ceritanya yah,,, jangan sampai ketinggalan!!🤓

Happy Reading

Pyeong pyeong🤗🤗


Destiny "Inside" FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang