7.15 PM
"Kau benar-benar tidak mau makan?", tanya livian padaku.
Aku hanya diam, " Kalau begitu minum kopi saja, kita tidak akan pulang jika kau tidak minum kopimu", lihat dia mengancam lagi.
Aku pasrah, akhirnya mau tidak mau aku minum kopi yang sudah dipesan livian.
"Iyeeekkkk,,,, apa ini", seru livian
" Kenapa??", tanyaku heran.
"Makanan apa ini?? Rasanya aneh!",
" Aneh?! Apa yang aneh kau bahkan sudah habis setengahnya ",
" Kau tidak percaya padaku? Ini,, cobalah,,", livian menyuapiku dengan sepotong toast."Bagaiman rasanya??", tanyanya
" Tidak aneh, ini enak", jawabku.
"Benarkah,, mungkin kau makan bagian yang enak,, kalau begitu coba yang sebelah sini", livian kembali menyuapi ku dengan sepotong toast dari bagian lainnya." Bagaimana aneh kan??", tanya livian, dan sekali lagi aku menggelengkan kepala.
"Bagaimana mungkin,,, kalau begitu yang ini ayo Aaa,,,", belum selesai aku mengunyah potongan yang kedua sekarang livian kembali menyuapiku toast dari sisi yang lain.
Dan sekali lagi aku menggelengkan kepala" Livian ini tidak aneh sama sekali, aku rasa lidahmu yang aneh!!", gerutuku kesal.
"Emm mungkin memang begitu, kalau begitu ayo pergi", ajaknya padaku.
Iisshhh laki-laki ini memang aneh, aku rasa bukan makananya yang aneh otaknya kurasa yang aneh.
Kamipun akhirnya keluar dari cafe, saat kami menghampiri mobil livian tiba-tiba kudengar ada suara ribut dari kejauhan.
"Hheeiii kau!!! Mau lari kemana kau!!! Kali ini kau tidak akan kami lepaskan!!!!!", kulihat beberapa orang menaiki sepeda motor melaju kencang ke arah kami.
Antara takut dan kebingungan tanpa sadar aku memegang tangan livian dan kudengar dia berkata "Ohhh SHIT!!! Kenapa harus sekarang!!!", katanya.
" Akira cepat masuk ke mobil dan jangan lupa pasang Seatbeltmu", perintahnya padaku.
Aku segera masuk ke dalam mobil dan memakai seatbelt. Disaat bersamaan livian juga masuk kedalam mobil menyalakkan mesin mobil, menginjak pedal gas dan segera pergi meninggalkan cafe.
Aku melihat dari kaca spion mobil orang-orang yang mengendarai sepeda motor itu terus mengejar kami.
"Livian siapa mereka?? Apa kau kenal mereka?!", tanyaku ingin tau.
" Aku juga tidak tau, diamlah jangan mengajakku bicara aku sedang menyetir ", jawab livan.
Livian semakin menambah kecepatan laju mobilnya, semakin lama mobilnya melaju semakin kencang dan tidak tentu arah.
Saat aku ingin melihat para brandal itu dari kaca spion tiba-tiba ddduarrr,,,,,!!! Kaca spion mobilnya pecah karena seseorang diantara penunggang motor itu menembakkan senjatanya.
Seketika aku tertegun, antara rasa kaget, takut, dan tidak menyangka aku akan berada disaat menegangkan seperti ini.
Aku kira semua adegan seperti ini hanya ada di film, tapi ternyata tidakk aku mengalaminya. Aku berharap ini mimpi!!!
"Aaaaaaaa,,,,!!", teriakku ketakutan saat seseorang brandalan itu menggedor pintu mobilku.
PRANNGGG!!!!
Suara kaca pintu mobil yang berhasil dipecahkan oleh si brandalan.
Ini bukan mimpi!!! It's Reall!!!
" Aaaaaaaa,,, Liviann !!!", teriaku keras ketakutan.
" Siallll!!", umpat livian. Dia mencoba menambah kecepatan mobil dan disaat bersamaan livian berbelok ke arah jalan yang lebih kecil dan berhasil menggulingkan brandalan yang mencoba merusak pintu mobilku.
Aku bernafas lega tapi tidak dengan jantungku, rasanya jantungku akan copot karena berdegup terlalu kencang.
"Akira cepat pindah kebelakang, sembunyi dibelakang!!?", perintah livian padaku.
" Cepat!!", bentak livian padaku, aku terkejut dan langsung pindah kebelakang lalu bersembunyi.
"Tetaplah disitu sampai keadaan membaik", ucap livian. Aku hanya mengangguk pelan.
Pikiranku sekarang kacau, aku,,aku terlalu takut aku hanya menangis dan berharap aku masih bisa bertemu ayah, mom, dan bibi.
Aku berteriak saat seseorang berandal menembakkan senjatanya ke arah mobil livian.
"Aaaaaaa,,,,livian aku takutt!!!", teriakku menangis ketakutan.
" Kau tidak usah takut, Dengar selama aku ada disini bersamamu kau akan aman, kau percaya padaku??!", tanya livian mencoba menenangkanku. Aku mengangguk pelan.
"Bagus,, sekarang duduk diam disitu semuanya akan baik-baik saja", ucap livian.
Aksi kejar-kejaran ini berlangsung selama 1 jam dan selama itu juga aku hanya menangis ketakutan.
Akhirnya, livian berhasil menjatuhkan brandalan yang terakhir dengan cara membuka pintu mobilnya dan membuat berandalan yang mengendarai sepeda motor itu menghantam pintu mobilnya.
SRRRAAAKKKKKK!!!! SRETTTTTTTT!!!
Suara pintu mobil dan motor yang mengenai aspal terdengar nyaring ditelingaku.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Hhossss,,,,hhosssss,,,,
Kudengar suara nafas livian yang terlihat sangat kelelahan setelah terlibat kejadian menegangkan tadi.
Livian turun dari mobil dan membuka pintu mobil belakang. "Akira keluarlah,, semuanya sudah baik-baik saja", ucap livian padaku.
Dia mengulurkan tangannya padaku, aku meraihnya dan saat aku turun dari mobil kakiku terasa mati rasa. Aku terkulai lemas, tapi livian dengan sigap menangkapku dan menahanku agar tidak jatuh.
"Akira kau baik-baik saja??", tanya livian padaku.
" Aa,,aaku,, Aku Takutt,,,", ucapku terisak. Kejadian tadi benar-benar membuat hatiku terguncang, aku benar-benar takut.Seketika livian memelukku dengan sangat erat, "Tenanglah semuanya sudah baik-baik saja, ada aku disini kau tidak perlu takut", ucapnya. Tangannya mengusap lembut kepalaku.
" Kemarilah,,", livian memapahku untuk duduk di bangku yang ada didepan sebuah toko yang kini sudah tutup.
Kulihat keadaan mobil livian yang sudah seperti mobil rongsokan, pintu mobil yang hilang entah kemana kaca mobil yang pecah, dan lubang-lubang bekas tembakan disekitar mobilnya.
"Apa kau terluka??", tanyanya khwatir padaku.
Aku menggelengkan kepalaku pelan."Kau yakin??",
" Aaawww,,,", seruku menahan perih saat livian memegang wajahku dan tangannya yang menyentuh bagain belakang telingaku, kurasakan perih dan sakit."Kau kenapa??", tanya livian bingung saat melihat darah di tangannya. Livian mengalihkan rambutku untuk melihat kebelakang telingaku.
"Akira kau berdarah, kenapa??", tanya livian terkejut melihat darah menetes di bagian belakang telingaku.
Aku menggeleng pelan " Aku tidak tau,, mungkin terkena serpihan kaca mobil yang pecah tadi", ucapku lirih.
Saat itu juga Livian mencoba menghubungi seseorang, "James cepat datanglah aku butu bantuan",,,,,
Next,,,,
Hai Guys 🖐🖐😁
Gimana ceritanya, kalian suka ngga?Kalau suka jangan lupa kasih Vote/beri suara dengan cara klik tanda Bintang⭐ dibawah disetiap bagian yah!😙, kalian juga bisa kasih komentar😉
Tunggu terus setiap bagian ceritanya yah, jangan sampai ketinggalan!!🤓
Happy Reading
Pyeong pyeong🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny "Inside" Fate
Teen FictionTanda?? Tanda apa yang dimaksud Livian. Aku menyentuh leherku lalu aku bangkit dari tempat tidur dan berdiri di depan cermin. Kualihkan rambutku dan benar saja aku lihat ada bekas berwarna merah gelap di leherku. Apa ini ulah Livian??! Sementara aku...