1.Episode Pertemuan

134 17 3
                                    

Bunga dan Fajar.  Keduanya saling menyukai dan memiliki  sifat yang berbeda, pertemuan yang tanpa disangka dan tanpa disengajai membuat mereka saling mengenal satu sama lain.Pertemuan yang berada di kawasan jalan Riau, Bandung, malam itu bunga baru saja pulang dari les privat, jarak rumah yang lumayan jauh membuat bunga harus memberanikan diri membawa motor sendiri, Bandung, malam itu hujanlah sangat deras dan membasahi jalanan bandung, keadaan memaksa buat bunga untuk segera mungkin mencari tempat teduh, sebagian baju yang telah basah membuat badan ini kian mendingin. Malam semakin larut, hujan pun perlahan lahan sudah mulai reda, bunga perlahan berjalan mendekatkan diri ke motor untuk berangkat mau pulang, Dalam perjalanan ingin mengayunkan kaki melangkah ingin menghidupkan motor, terseketika semua mendadak menjadi keadaan yang sangat mencekam bagi bunga,  muncul sekelompok lelaki yang ingin menggodanya, Bunga bersikap cuek dan terus berjalan ke motor dia tersebut, Bisikan setan laknatullah membuat sekelompok lelaki tersebut bersikap nakal dan mengambil kunci motor bunga serta melemparkan kesana-kemari sambil tertawa cengengesan, "Kembaliin kunci motor aku,  bunga yang hanya bisa tersedu dan ingin menangis atas perbuatan lelaki, mereka berhenti sejenak melihat bunga yang sudah menangis, tetapi malang belum

selesai, sikap lelaki itu semakin menjadi-jadi melihat bunga yang sudah Down dan menangis, mereka semakin mendekati bahkan, berusaha memegang dan menarik tangan senja. Terseketika bunga mengepalkan dan mengeraskan tangannya lalu menghindar dengan cepat. Matanya melotot dengan tajam. Tapi, buka nya menyingkir. Lelaki yang mencoba menarik tangan bunga hanya terkekeh sambil menggoda. "Hahaha ayoklah kita bersenang-senang jangan sok jual mahal-lah dek, lelaki yang lain pun mengerumumi bunga sambil bilang sok jual mahal ini cewek!!, ayo sayangg, mending ikut sama kita.  Kita traktir minum, dan pulangnya kita bisa check-in bareng, asyik bukan?

"Tenang kamu jangan khawatir, kami punya banyak duit kok," timpal lelaki yang lain.  Di kawasan jalan Riau, ada beberapa tempat hiburan dunia malam,  Bunga ingin sekali segera mungkin pergi dari tempat itu, Bunga yang hanya bisa diam dan tak menghiraukan omongan dan ajakan dari sekelompok lelaki berengsek itu, Bunga mencoba menjauhi mereka dengan melangkah dengan cepat dan segera mungkin ingin mencari pertolongan,  yang namanya musibah tidak mengenal orang dan tidak mengenal waktu bunga berhasil melakukan perlawanan dengan menginjak kaki para lelaki itu dan mengigit tangan mereka yang ingin menyentuh tubuh bunga, tetapi beberapa lelaki lain nya. Mengejar dan berteriak " Woi berhenti lu, Malam ini juga loh harus jadi milik kami"  Bunga berteriak, " Tolong!!! Dengan nada yang rendah dan tersedu menangis permintaan tolong bunga tidak lah keras, kata demi kata yang di lontarkan, langkah demi langkah yang di ayunkan untuk berlari hanya lah sia-sia semata, para lelaki itu terus mengejar bunga yang perlahan-lahan mereka dapatkan, Malang tak berbau, mungkin itulah yang dapat di definiskan oleh keadaan yang menimpa bunga, para lelaki tersebut mendapatkan tangan bunga.  Bunga yang berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman dari dua lelaki itu yang terlihat semakin tidak tahan akan mengikuti hawa nafsu bisikkan setan laknatullah. Tanpa bunga sadari teriakan dan ucapan kata-katanya,  seorang pemuda sedari dari tadi memperhatikan kejadian itu dari jarak jauh tiga puluh meter. Tanpa berpikir panjang, dia langsung bergerak mendekati bunga yang berteriak minta tolong. Pemuda yang bak kayak oppa korea yang mengenakkan masker dan hoodie berwarna putih dengan penutup kepala itu mendorong satu lelaki hingga terjatuh. Dan, para sekelompok lelaki tadi tanpa berpikir panjang pun menghajar dan keroyokkan menyerang Pria yang memakai hoodie tersebut, tetapi apalah daya, dalam hitungan detik, dia langsung menghajar kedua lelaki tersebut. Mereka terempas dan mengerang kesakitan atas beberapa pukulan yang dilayangkan oleh pria tersebut. Bukan sembarang pukulan karena pemuda itu ahli bela diri  karate sabuk hitam. Dan beberapa lelaki lain nya tidak berani mendekatkan diri, mereka terdiam seperti cacing kedinginan.

Merindukan Surga-muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang