19. Hari yang kelam

35 5 0
                                    

Mengenakkan dress sederhana, lengan panjang berwarna merah muda gelap di padukan dengan rok hanya setinggi lutut serta dengan stiletio shoes warna hitam. Penampilan Bunga terlihat perfect pada malam hari ini.

Fajar yang terlebih dahulu datang menunggu kehadiran Bunga, Seketika Bunga datang, Dia berdiri menatap penuh ke kaguman dan memberikan sekuntum bunga mawar kepada Bunga. Tak lupa dia mencium tangan Bunga. Kemudian mempersilahkan dia duduk. 30 menit berlalu, Selesai dinner, Sambil bergandengan tangan mereka bercakap penuh kehangatan.

"Kamu cantik, Bunga" puji Fajar
"Terimakasih" jawab Bunga tersipu
"Bunga, Aku benar-benar tak bisa hidup tanpa kamu" kata Fajar sambil menyentuh rambut Bunga, Pelan dan syahdu.
"Aku juga, Fajar. Kadang aku merasa takut kehilangan kamu, Ingin terus bisa sama kamu"

Fajar merasa rayuan-nya telah berhasil, Inilah saat yang tepat mengajak Bunga membuktikan cinta.

"Bagaimana kalau kita malam hari ini tidur disini?" Menginap disini? Kita buktikan kalau kita berdua saling mencintai, Kamu mau kan? Bunga terdiam mendengar ajakkan tersebut. Dan, bagi seorang wanita diam berarti setuju.

Akhirnya, Mereka cheek-in di kamar No. 651. Keinginan besar Fajar sejak awal bertemu Bunga sebentar lagi akan terwujud. Saat mereka memasuki kamar hotel bintang lima tersebut. Dunia seakan menjadi milik mereka berdua, Mereka bebas melakukan apa yang mereka inginkan.

~|••|~

Semua rencana terlihat sempurna, Namun, ternyata Tuhan memiliki rencana lain. Sesaat ketika masuk ke kamar hotel ada telepon dari bibik Ijah. Yang langsung diangkat oleh Bunga.

"Hallo, iya bik, Ada apa?"
"Angel non, Tadi jatuh dari tangga rumah, Dan sekarang tak sadarkan diri"
"Sekarang bibik lagi di RSUD Kenanga non, non Bunga kesini ya non"

Fajar yang nafsunya sudah memuncak segera ingin mendekati dan memeluk Bunga. tetapi, Bunga langsung menjauhi diri dan bergegas ingin pergi sambil berkata.

"Angel jatuh dari tangga rumah, Sekarang dia masuk Rumah Sakit" tolong antar aku ke RSUD Kenanga.

Fajar seperti tak peduli, Dia terus mendekati dan berusaha memeluk Bunga. Sehingga tubuhnya jatuh ke kasur. Kedua tangan mungil Bunga di pegang oleh Fajar, Di saat itulah Fajar melihat Bunga menangis.

"Tolong antarkan aku ke RSUD, Fajar". seketika Fajar terdiam, Terasa ada pandangan yang aneh di matanya. Samar-samar dia melihat wajah Bunga seperti wajah adik perempuanya sendiri.

Fajar menjauh dari Bunga, dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ada ketakutan yang tiba-tiba merasuk.
"Aku harus pergi sekarang" kata Bunga. Lagi sambil berdiri dan merapikan pakaiannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Merindukan Surga-muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang