Bunga memperhatikan adengan perkelahian yang terjadi di hadapannya dengan wajah ketakutan.
"Jangan ganggu dia, kalau kalian masih ingin melihat matahari besok pagi" kata sang Pemuda itu dengan tegas , Para lelaki hidung belang itu mendengus, kemudian pergi melarikan diri. Sebelum melarikan diri sekelompok lelaki itu sempat mengancam Pemuda tersebut, tetapi pemuda tersebut tidak menghirau dan tidak terlalu memperdulikan ucapan dari lelaki tersebut. Jalanan seketika mendadak ramai atas apa yang telah terjadi beberapa menit berlalu, Beberapa orang yang berhenti sejenak memperhatikan keadaan sekitar, tapi kemudian bersikap biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa. Pemuda itu menoleh dan mendekati bunga, yang sejak dari tadi sudah ketakutan dan seolah tidak percaya hal yang menimpa dia pada malam hari ini.
"Kamu tidak apa-apa?"
Bunga menggeleng, wajahnya yang masih ketakutan.
"Terimakasih" ucap bunga
Sang Pemuda tersebut hanya membalas dengan anggukkan.
Kemudian, dia membuka masker penutup wajah dan penutup kepala nya. Rambutnya yang belah samping dan tatapan mata nya kini terlihat dengan jelas.
"Aku Fajar, Fajar Anggara." Kata fajar sambil mengulurkan tangan nya.
Dan itulah, kali pertamanya bunga melihat wajah rupawan seorang Fajar Anggara. Tangan mereka bersalaman. Di bawah cahaya lampu remang di jalan Riau, Bandung. Mereka saling nenatap beberapa detik lamanya.
"Aku Bunga, Bunga Balqis lestari" kata bunga sambil tersenyum. Seyum yang seketika menghangatkan hati Fajar
Tangan mereka berdua pelan terlepas. Ada getaran yang dirasakan bunga saat bersalaman tadi.
"Tak baik wanita secantik kamu berada sendirian ditempat ini malam- malam. Kamu mau kemana?" Tanya Fajar
"Aku baru pulang dari les privat aku, di jalan rambutan. Tadi kebetulan hujan, jadi aku berteduh sejenak" ucap bunga
"Ooh begitu, lain kali kalau sudah malam lebih baik di temenin seseorang, supaya kejadian seperti ini tak terjadi dua kali" ucap fajar
"Gimana kamu pulang aku anterin saja" Aku kawal deh dari belakang hehe, bagaimana?"
Bunga terdiam sejenak sebelum akhirnya dia pelan-pelan menganggukan kepala menunjukkan kode bilang iya, beberapa saat kemudia bunga pulang dengan di kawal oleh Fajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukan Surga-mu
Historia CortaSeorang hamba Allah sangat berharap dia bisa menjemput Cinta nya Allah dan Mendapatkan pertaubatan yang Agung